Tampilkan postingan dengan label Diaryku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Diaryku. Tampilkan semua postingan

13 Sep 2013

Surat untuk seorang Ukhti


Kujaga kabar "bahagia diri" bukan tak ingin membagi
Kusimpan sendiri dengan begitu rapi
Lagi-lagi Ia yang mengabarkan padamu
Lewat cara yang tak terpikiri diri ini


Dalam bisu mulut ini, semua ada maksud. Pertemuan yang tak pernah kusangka sebelumnya. Kita bertemu dalam sebuah cerita/skenario indah-Nya. Lima tahun yang lalu, Allah menghantarkanku tuk beraktivitas pada "jalan cinta para pejuang". Saat itu engkau asing bagiku, namun waktu yang membuat kita saling mengenal hingga akhirnya kurasakan hati-hati kita telah terikat oleh persaudaraan karena-Nya. Bagiku sulit tuk akrab dengan orang baru, namun kuasanya yang membuat alurnya menjadi menarik hati. 

Seiring waktu, perjalanan itu telah menghiasi hari-hariku dengan penuh nuansa. Sedih dan kecewa turut menghampiri namun bahagia turut menjadi penawarnya, yaitu Iman dan Ukhuwah yang mulai terbangun dalam setiap hari-hari yang kulewati. Jika bukan karena iman kepada-Nya mungkin ukhuwah  di antara kita tak akan pernah tercipta. Itulah yang membuatku tegar dikala tantangan terasa tak mampu ku hadapi. Terlebih jalinan persaudaraan yang mulai tumbuhkan benih-benih mawar yang menebar aroma wangi syurga. Engkau kuatkan diriku meski dengan cara yang tak dilakukan kebanyakan orang. Dari sanalah aku belajar memahami dirimu hingg detik ini.

Lima tahun sudah persaudaraan itu terjalin, aku lihat engkau begitu berbeda saat ujian terberat mendatangimu. Lalu, ku putuskan untuk tidak cerita, membagi bahagia yang kini sedang kurasakan karena aku tak ingin membuatmu sedih dan terbebani. Allah kembali memegang kendali. Ia kabarkan tentang aku padamu lewat cara yang tak kusangka. Akhirnya aku jujur padamu. Aku katakan semua tapi tidak untuk alasan utama menyimpan kabar bahagia diri selama ini. Biarlah Allah dan aku yang tahu kenapa itu kulakukan. Biar Allah yang menelusupkan di hati-hati kita bahwa ada persaudaraan indah yang kini tengah hadir bersama kebersamaan kita selama ini. Aku akan pergi, namun kuharap diriku tak engkau lupakan. Semoga kita berkumpul di syruga-Nya. Aamiin ^-^




13 Mei 2013

Catatan singkat: Cerita di Akhir Pekan

Bismillah

Akhir pekan kemarin dihabiskan dgn agenda meliht pengukuhan dan jadi panitia walimatul ursy'

Tepat sabtu pagi bersama adik2 tutorial saya ikut ke pengukuhan Binder. Awal mengira salh seorang saudari sy 2008 juga akan berangkat pagi hari. Ternyata dia menyusul sekitar jam 11. Saya putuskan pergi pagi harinya bersama rombongan lain.

Sabtu pagi menyempatkan hadir dipengukuhan hingga bada zuhur. Awalnya sudh direncanakan akan ikut sampai hari ahad namun karena permintaan salh seorg tth alumni di Tutorial, ia meminta bantuan sy menjadi panitia walimatul ursy' nya akhirnya sy berpikir di mana diri ini benar2 dibutuhkan dan punya manfaat dan peran jelas yg lebih besar. Akhirnya ke pengukuhan hanya sampai sabtu siang. Sore ke garut.

Saat hendak pulang dari pengukuhan, saudari sy menwarkan motorny untuk dibwa oleh sy pulang ke kosan karna tdk ada panitia yg bisa mengantrkan. Sy was-was saat membawa motornya karena bensinnya ternyata sudh menunjukkan tanda2 sedikit lagi tersisa. Tidak ada pilihan lain karena kalau tidak pulang siang itu maka saya akan batal ke garut. Selama perjalanan berharap motornya tidak mati mendadak dan segera menemukan warung yang menjual bensin. setelah melewati beberapa tanjakan dan pas di belokan arah pertigaan ke Maribaya motornya mati mendadak dan akhirnya sy mendorong motor sampai menemukan warung yang menjual bensin. Alhamdulillahnya sang motor matinya setelah tanjakan dan sdh di daerah yang ramai.

Sampai di kosan sudah pukul 17.00, langsung mandi dan siap2 ke terminal Caheum. Sampai terminal, hanya ada satu bis yang menuju Garut dan itu yg terakhir ke Garut. Saat naik belum ada penumpang sama sekali, ya bisnya ngetem hampir 1,5 jam hingga bisnya hampir terisi penuh oleh penumpang lain. Sy memilih duduk di dekat pintu. Saat menuggu, naik seorang penumpang wanita yg sy perkirakan usianya tidak jauh beda dari sy. Ia memilih duduk di samping kursi saya yang kosong. Alhamdulillah ada teman wanita selma prjalanan. Perkenalanpun dimulai, ia yang mulai menyapa. Saya berkenalan dan ngobrol bersamanya selama perjalanan. Ternyata benar ia seusia saya,  penampilan modis dengan balutan kerudung anak mudi zaman sekarang. Ia seorang mahasiswi UNPAD yang baru selesai melaksanakan reuni bersma teman2nya di Bandung. Karena kereta api sdh tdk ada, maka terpaksa ia naik bis. ia bilang bahwa ia sebenarnya takut naik bis. Dalam hati sy berpikir, "kan banyak penumpang liannya, kenpa mesti ada rasa takut?". Meski saat itu sy juga tdiak jelas akan seperti apa nanti sampai di Rumah teh Dini karena belum tau sama sekali daerah Garut. Apalagi pasti kemalaman sampai sana. Kalau siang pasti masih banyak angkutan umum dan orang2 di jalan ramai tapi malam hari mungkin sudah sepi sekali dan susah mencri alamat th Dini. Berusaha berpikir positif dan menikmati saja perjalanan malam itu.

Wanita itu turun dan tinggal saya bersama penumpang lain yang belum sampai tujuan. Saya mulai sms memberi kabar ke teh Dini dan Sevi sambil mencari informasi tentang bagaimana transportasi yg bisa sy naiki lagi untuk sampai di rumah teh Dini. Dari sms, akhirnya sedikit ada solusi. Sampai garut, menunggu jemputan.Alhmdulillah sampai di rumah teh Dini pukul 11 malam.

Dalam cita rasa dunia kata
@Kamar Biruku
Idhel_Aa

9 Apr 2013

Sekeping Rindu

I'm come back to here

Malam, hanya kesunyian yang rela menyala sepanjang jaga saya, di saat diri menuliskan kata demi kata yang terpikiri. Yup, seperti biasa, bila hobi menulis ini menuntun saya tuk memainkan jari menekan tombol-tombol pada keyboard laptop maka tak bisa ditunda sekejap pun..^-^



Kali ini tema tulisan saya about "Sekeping Rindu". Saya yang sedang disapa olehnya, tepat beberapa pekan lalu hingga kini. Rasa yang sangat menyiksa bila tak dapat bertemu atau sekedar mendengar suaranya. Ini jua yang membuat saya begitu semangat menjalani hari-hari. Ya sekeping rindu yang menelusup pada jiwa, berkembang dan tertanam hingga ke hulu hati. Hingga yang ada ingat padanya yang jauh d sana. Tak sabar bertemunya, menyampaikan bahwa saya sangat rindu. Sayang, semua ingin ini harus tertahan hingga dua pekan ke depan. Tapi biarlah, selama dua pekan ini, saya akan bersabar demi sebuah niat mulia menggapai rido-Nya. Cepat atau lambat saya pun akan melewatinya juga. Bertemu dan disatukan dalam kasih dan cinta karena-Nya. InsyaAllah, semoga kesabaran tetap temani saya menanti hari itu tiba.

Allah, titip ia yang tercinta dalam kasih dan cinta-Mu
Saya ada karena Engkau yang memilih ia untuk saya

@Kamar Biru, 10 April 2013
Pukul 00.29

Idhel_Aa

27 Mar 2013

Cerita KKN ku (part.3)


Kamis, 15 September 2011 pukul 23.04 wib, di kamar mungil dengan suasana hening, aku mulai membuka laptop. Hati ini tak sabar ingin melanjutkan cerita KKNku, berbagi pengalaman untuk jadi pelajaran di masa depan. Semoga bermanfaat bagi pembaca.

Sesampainya di desa Tanjungsari, aku dan teman-teman langsung mencari rumah kepala desa. Seorang wanita menyambut kedatangan aku dan teman-teman, beliau istri dari pak Kades. Perkenalan pun dimulai dan inilah awal ke-roaming-anku pun dimulai..^^. Kang Ence, ketua kelompok KKN memulai perkenalan dengan menggunakan bahasa sunda. Semua teman-teman KKN orang sunda kecuali aku dan Kang Khusna, jika dibandingkan dengan kang Khusna, aku masih jauh tertinggal. Beliau sudah lumayan bisa bahasa sunda, itu yang ku dengar dari penuturan kang Ence. Aku hanya jadi pendengar pasif saat itu. 

Selesai berkunjung ke rumah pak Kades dan mendapatkan beberapa informasi dari bu Sekdes, Aku dan teman-teman mencari tempat tinggal. Ukh Pipit, Ukh Lisma, dan aku sepakat tempat tinggal akhwat terpisah dengan ikhwan. Alhamdulillah Allah memudahkannya, tempat tinggal ikhwan terpisah dengan akhwat, lokasinya juga tidak terlalu jauh. Ikhwan rumahnya dekat dengan masjid dan ruanganya juga lumayan luas untuk rapat. Akhirnya posko KKN tempatnya di tempat tinggal ikhwan.

Survey pertama belum mengakrabkan aku dan teman-teman baru. Semua butuh proses, terlebih bagiku yang tidak mudah akrab dengan orang yang baru dikenal. Hatiku berkata bahwa tetaplah menjadi diriku sendiri. Berbedanya kebudayaan dan sifatku yang tak banyak bicara membuat teman-teman KKN sedikit segan untuk mengajakku ngobrol. Hal ini ku lihat dari sikap mereka, namun sikapku demikian untuk bisa memahami dan mempelajari karakter masing-masing teman-temanku. Seiring waktu dan kebersamaan yang sering terlewati bersama di KKN mulai mengakrabkan satu sama lainnya. 

Posisi yang berada di lingkungan yang ammah apalagi di masyarakat, lingkungan yang heterogen, jika tidak kuat iman bisa jadi terbawa arus. Ini yang selalu ku bentengi dengan tetap men-charger diri dan meningkatkan amalan yaumiyah terutama tilawah. Jauh jarak dan berbagai kendala sedikit mempersulit kepergianku ke agenda rutin pekananku. Alhamdulillah semua bisa terjalankan. Aku selalu izin hari ahad siang, karena agenda rutin pekananku sore hari dan kembali ke lokasi KKN hari senin siang. Hal ini aku lakukan 4 kali selama KKN, lelah rasanya lama berada di angkot tapi semua rasa lelah itu terganti dengan pertemuan indah di lingkaran kecil setiap pekannya. Bertemu sahabat-sahabat, membuat jarak tak menjadi kendala. Namun pada minggu-minggu terakhir KKN, aku sempat bersilaturahim ke rumah salah seorang ikhwati di cangkuang. Beliau yang menjadi pengganti Murobbiahku sementara selama KKN. Tapi itu hanya terlaksana pada pekan terakhir KKN.

Pada pekan terakhir Pipit, Lisma, dan Aku silaturahim ke rumah beliau. Ini pengalaman indah yang menghiasi diary hidupku. Pengalaman untuk terus istiqomah datang ke agenda pekanan disaat aktivitas KKN. Thanks to Allah SWT yang senantiasa memberikan “pelangi Indah” di sisi hidupku. Ia lindungi dan pertemukan aku kembali dengan ikhwatifillah di kota kembang ini. Jika kuingat kembali cerita tentang perjuanganku bertemu mereka, semua penuh suka duka dalam setiap episode perjalanan untuk menemukan dan kembali bersama mereka ikhwatifillah. SubhanaAllah.. Takdir Allah indah kurasakan.

Bersambung..^_^

15 Mar 2013

Album SMA





Bismillah

Kerinduan dalam rasa pada masa SMA memutar kembali rekaman silam masa lalu perjalanan indah itu.
Saat tanpa sengaja kubuka album masa lalu bersama "mereka". Sahabat Di Rohis SMA dan teman-teman sekolah di IPA 2, hanya senyum simpul yang terlukis melihat photo-photo masa silam. Wajah polos, lucu, kucel, senyum ceria, kebersamaan, dan berbagai ekspresi menunjukkan beginilah dunia anak SMA.. ^_^

Teman-teman IPA 2





Acara Perpisahan Kelas IPA 2

Rindu dalam pikir yang tak bertepi merayuku tuk kembali menyapa mereka dan menjalin silaturahim yang lama tak terajut sejak meninggalkan kota bertuah itu. Hm... Meski besar rasa yang meliputi saat ini namun kesabaran menjadi pengobat tuk menanti waktu yang tepat untuk kembali.

Inilah teman-teman IPA 2 dan sahabat Rohis selama bersama hingga lulus SMA dan pada akhirnya kita menjalani takdir kita masing-masing. Meski tangis dan bahagia menjadi sahabat yang mewarnai indahnya masa-masa SMA ku namun mozaik-mozaik dunia remaja begitu indah terasa.

Bakar ayam saat lebaran bersama teman IPA 2

Silaturahim sambil masak-masak saat Lebaran
Dewi mewakili penyerahan kado kepada  Kak Yeni (Murobbiyahku) yang menikah






20 Feb 2013

Belajar Ikhlas dan Sabar

Ikhlas dan sabar, ini yang semakin menguatkan langkahku untuk terus yakin pada takdir-Nya. Jejak-jejak yang mulai semakin sulit dan semakin jauh kulewati telah menancapkan ikhlas dan sabar dalam setiap perjalanan hidupku sejak ada di kota ini. Aku belajar pada kehidupan dan “mereka” yang Ia hadirkan dalam bagian takdirku. “Mereka” bagai lentera yang menyinari setiap hari-hari gelapku di kota kembang ini. Ya, “mereka” saudara/i seperjuanganku yang Ia satukan kami dalam jalan cinta “Dunia Kampus”.  

Ikhlas dan sabar telah kudapati dari sosok mama dan papa di rumah, sejak kumulai belajar memahami dan mengerti akan kehidupan. Meski mama dan papa masih banyak kekurangan, namun bagiku justru itu kekuatan luar biasa yang menelusup di jiwaku untuk bisa melengkapi dan menjadi bagian dari kehidupan mama dan papa. Akan terlalu banyak kata yang beiringan airmata dan rindu jika ku lanjutkan jari ini mengurai dan memaparkan semua rasa ini. Syukur ku utarakan padamu ya Rabbi yang telah menitipkan aku pada sosok dua manusia yang cukup banyak mengajarkanku arti kehidupan yang sebenarnya. Aku bangga sebagai seorang anak yang terlahir dari kasih sayang di antara mama dan papa tercinta.

Kota Kembang (Kamar Biru), 20 Februari 2013

Salam Cinta

Anak yang merindukan mama dan papa nan jauh di sana

17 Feb 2013

About Sum-sum

Hm.. kemarin, tepatnya siang jam 11.00, saya melangkahkan kaki  mencari bubur sum-sum. Sejak pagi tubuh ini meminta haknya, namun Allah memberikan sedikit ujian pada saya. Akhirnya nasi goreng yang sudah dibeli malam sebelumnya tidak sempat dihabiskan. Paginya ingin dimakan lagi tapi tidak bisa dikunyah oleh gigi2 saya. Hm.. SubhanAllah nikmat makan nasi jadi tidak terasa dan sulitnya untuk menelan nasi tersebut. Ya, tepat kemarin malam, daging di sebelah ujung gigi geraham saya bengkak dan ada gigi yg mulai muncul sedikit dan sya baru menyadari bahwa usia yang sudah lewat untuk pertumbuhan gigi ini ternyata masih saya rasakan dan ini gigi terakhir yang memang belum muncul. MasyAllah, terpikir bagaimana sebuah gigi bisa muncul dari sebuah daging ? Itu karena Kuasa Allah yang menumbuhkan dan menciptakan apa yang ada pada manusia. Luar biasa, Alhamdulillahirabbil'alaamiin yang patut terlantun dalam tiap bait kata dan nafas kita. Begitu banyak nikmat-nikmat yang telah kita rasakan. Ya salah satunya indera yang Allah ciptakan dengan fungsi masing2 yang menjadikan manusia bisa melakukan apa yang ia inginkan.

Begitupun dengan apa yang kini saya rasakan,  siang kemarin karena tidak bisa memaksakan makan nasi, saya mencari bubur sum-sum untuk mengisi perut yang sedang kosong. berjalan sepanjang gerlong hingga ke arah Masjid Darrut Tauhid namun tidak melihat penjual bubur sum-sum yang biasa mangkal. Akhirnya berjalan ke pasar gerlong karena pernah melihat ada yang menjual di sana saat saya sering singgah ke tempat itu. Berjalan seorang diri dan menikmati apa yang sedang dirasakan, saya pun sampai di pasar. Mencari dimana mang penjual bubur sum-sum yang biasanya mangkal di pasar, namun mata ini tak menangkap keberadaan mang penjual bubur sum-sum. Akhirnya saya pulang kembali ke kosan. 

Sepanjang perjalanan pulang, saya terus memperhatikan setiap warung barangkali ada yang menjual bubur sum-sum namun sia-sia tak ada. Hingga sampai di gang kosan saya putuskan beli bubur ayam. Mau tidak mau saya harus makan biar ada asupan energi. Meski saya kurang suka bubur ayam, saya paksakan makan biar tetap ada energi. Akhirnya siang itu bubur ayam yang jadi pilihan makan.

Sore hari saya berniat untuk beli bubur sum-sum lagi untuk makan malam dan sahur. lagi-lagi, penjual yang biasa mangkal setiap sore di pinggir jalan sebelum masjid Darrut Tauhid tidak menjual hari ini hingga saya melewati lagi jalan gerlong bada maghrib tetap tidak terlihat. Keinginan untuk makan bubur sum-sum tetap kuat, hingga saya putuskan untuk membuatnya sendiri. 

Alhamdulillah dulu pernah melihat ibunda membuatnya ketika saya sakit dan tidak bisa makan nasi. Jadi kangen sama masakan ibu :( . Ibu juga pernah mengajarkan saya cara membuatnya dan saya pernah coba membuatnya. Jadi semalam saya putuskan membeli bahan-bahan bubur sum-sum yang terdiri dari tepung beras, santan, gula merah dan sedikit garam.

Sebagai anak kosan, saya  tidak punya peralatan masak yang lengkap. Meski saya memiliki kopor listrik saya putuskan memasaknya di rice cooker. Biar tidak repot dan simple ^_^ . Mulailah memasak bubur sum-sum, kurang lebih 30 menit sudah selesai bubur "sum-sum perjuangan" ala Idh3L_Aa jadi ^_^
"Sum-sum Perjuangan" Ala Idhel

Makan malam bersama "bubur sum-sum perjuangan" terasa kurang karena hanya bisa makannya sendiri tidak ada yang menemani. Hm.. jadi kangen berkumpul bersama keluarga di Pekanbaru :(. Sahur pun saya hanya makan seorang diri. Semua harus tetap say syukuri karena ini jalan yang saya pilih. Menuntut ilmu jauh dari keluarga.

Ibu dan Ayah, saya merindukan sangat kalian di sini...
Doakan saya secepatnya kembali ke dalam kehangatan keluarga di Pekanbaru..
Saya mencintai Ibu dan Ayah karena Allah

Kota Kembang, 18 Februari 2013


Idh3L_Aa





16 Feb 2013

Bait Kata untuk Ia yang Kucinta ^^


Merefleksikan harapan pada sebentuk cinta yang Suci dalam naungan cinta-NYA. Untuk ia yang dikasihi dan dicintai sepenuh hati. Ia yang jauh di sana hanya doa yang selalu bergemuruh di setiap bait kata yang bisa terlantun " Ia yang di sana selalu dalam kesehatan dan bimbingan kasih Allah".

Hari ini Miladnya, ingin rasanya bersama melewati setiap kebersamaan yang telah lama terpisahkan jarak geografis ini. Memberikan hadiah spesial padanya, mengajak ia pergi jalan-jalan seperti dulu semasa masih berada di dekatnya, dan ingin mengajarinya tuk jadi seorang muslimah yang taat kepada Allah. Semoga hari yang dinanti itu datang, kita bisa bersama dalam kasih sayang yang telah menjadikan kita terlahir dari rahim ibu yang sama. Kebaikan selalu kakak pintakan kepada Allah agar terlimpah padamu.

My lovely Sister
Dina Permata Sari
Adik yg kucintai karena Allah, yang menumbuhkan cinta dan rasa sayang di hati ini sejak hadirnya dirimu di dunia ini. Ingin kembali mengulang masa, dimana engkau terlahir ke dunia dan di saat itu kakak cukup dewasa untuk sekali-kali menggantikan ibu memandikanmu, mengasuhmu dan terlebih bermain bersamamu yang masih unyu-unyu..^^

Sungguh, ingin kembali ke masa itu, dimana setiap pertumbuhanmu selalu kakak lihat dan rasakan, dari mulai engkau hanya bisa menangis, lalu menelungkup, berbicara, dan mulai menjadi gadis kecil yang pemalu dan lambat laun sedikit centil..^^. Hal yang kakak senangi adalah mendandanimu agar tampil rapi dan menggemaskan. Sungguh hari-hari bahagia selalu kakak lewati bersamamu meski kadang usilmu yang selalu engkau tunjukkan pada kakak agar kakak beralih memperhatikanmu saat tugas sekolah menjadikanmu terabaikan.  Manjamu untuk minta diantar dan dijemput sekolah maupun mengaji menjadi hal yang kakak rindukan kini.

Pesan kakak, jadilah anak yang baik untuk mama dan papa. Semangatlah dalam menuntut ilmu di sekolah. Tunjukkan bahwa dirimu mampu menjadi kebanggaan orangtua kita. Jangan terlalu sering bermain sehingga lupa kewajiban belajar. Sholat dan mengaji jangan ditinggalkan. Semoga keberkahan Allah terlimpah kepadamu adikku Dina Permata sari..^^ 


Kota Kembang, 16 Februari 2013
Salam Cinta

Kak IdheL

*Tulisan ini didedikasikan untuk adikku (Ungkapan kerinduan dari seorang kakak)