1 Feb 2023
Seri The Power of Love : Menebarkan Salam
31 Jan 2023
Konsep Barisan dan Deret Aritmetika, Rumus, Contoh Soal dan Video Pembahasan. Materi Matematika SMA atau SMK
Konsep “Deret Aritmetika” digunakan untuk
memprediksi biaya pengeluaran, pemasukan, keuntungan dan kerugian
Barisan aritmetika adalah
suatu barisan bilangan yang selisih setiap dua suku berturutan selalu merupakan
bilangan tetap (konstan). Bilangan yang tetap tersebut disebut beda dan
dilambangkan dengan b.
Perhatikan contoh barisan
bilangan : 1, 4, 7, 10, 13, ...
Pada barisan ini, suku
berikutnya diperoleh dari suku sebelumnya ditambah 3. Dapat dikatakan bahwa
beda sukunya 3 atau b =3.
A. Rumus
Suku ke-n
Rumus
umum suku ke-n barisan aritmetika dengan suku pertama (U )
dilambangkan dengan a dan beda dengan b dapat ditentukan seperti
berikut :
Un = a + (n – 1)b
Keterangan:
Un =
suku ke-n
a = suku pertama
b= beda
n = banyak suku
B. Suku
Tengah
Barisan bilangan yang memiliki suku tengah
apabila banyak sukunya ganjil. Suku ke-t atau Ut merupakan suku tengah.
Ut = 1/2 ( Uawal +
Uakhir)
atau
Ut = 1/2 ( a + Un)
C. Sisipan
Sisipan yaitu bilangan yang diletakkan
diantara dua bilangan. Banyaknya bilangan yang disisipkan tergantung pada yang
diminta. Setelah disisipkan, barisan akan tetap menjadi barisan aritmetika. Sehingga
diperoleh beda yang baru adalah:
b’
= b/(k+1)
Kemudian banyaknya suku baru (n`) adalah: n’
= (n-1)k +n
dengan k banyaknya bilangan yang
disisipkan.
D. Deret
Aritmetika
Deret aritmetika adalah jumlah suku-suku dari barisan aritmetika. Jumlah n suku pertama dari suatu barisan bilangan dinotasikan Sn
Contoh soal Barisan dan Deret Aritmetika beserta pembahasannya bisa disimak di video pembelajaran Materi Barisan dan Deret Aritmetika berikut:
16 Jan 2023
Membangkitkan Ruhiyah Seorang Guru (Pendidik)
Ditulis oleh: Dhelvita Sari, S.Pd.
SESI MATERI: “Membangkitkan Ruhiyah Seorang Pendidik"
Pemateri IHT SMK Daarut Tauhiid Boarding School ke 2: Ustad Hodam Wijaya MPP (Founder madrash ibarahim)
Guru yang bekerja karena rupiah berbeda dengan guru yangg bekerja karena ruhiyah. Bekerja karena ruhiyah akan bekerja denga ikhlas karena Allah karena ia yakin Allah telah menjaminkan surga.
A. Krisis pendidikan:
1. krisis kapasitas
2. krisis integritas atau keteladanan
3. Krisis ruhiyah (kehilangan
identitas)
B. Sifat-sifat yang harus melekat pada
guru:
1. Ikhlas
2. Iman yang kuat
Rumitnya pendidikan kita
membenahi jiwa karena pusat prilaku pada jiwa. jiwa manusia ada dalam genggaman
Allah, bagaimana seorang guru tidak dekat dengan Allah. Ketika seorang guru
hidup jasadnya mati raganya? maka sulit utk mendidik santri. Tugas guru
menghidupkan jiwa murid2-muridnya. Dengan apa?
kekuatan Ilahiyah karena Allah yang menggerakan jiwa seseorang, maka
perbaiki hubungan dengan Allah agar ada ruhiyahnya. Seorang guru harus punya
riyadoh, amalan yang hanya kita dan Allah yang tau untuk menghidupkan jiwa dan
ruhiyah guru. Hal yang harus dilakukan guru yaitu:
1. Menjaga amalan yaumiyah
Sehebat apapun menguasai metode pembelajaran,
ingat bahwa hidayah itu milik Allah.
2. Tugas guru untuk mengatasi (ikhtiar kita untuk membantu
menangani) bukan hasilnya.
Kalau kita bisa memperbaiki diri kita bisa
jadi murid-murid kita terinspirasi.
C. Syarat utama menjadi seorang guru dalam al-qur'an yaitu Rabbaniyun:
1. Ibadah harus jadi pelita sebelum yang lain
2. Karomah adalah hasil istiqomah dalam ibada agar setiap yang terpancar dari santri, setiap hari santri bisa semakin dekat dengan Allah.
3. Spirit perjuangan tentang ibadah, dakwah itu butuh Allah.
D. Amalan yaumiyah yang harus dijaga:
1. Tilawah
2. Qiyamulai
E. Masalah ruhiyah:
1. Kurang Ikhlas: harusnya Lakukan dan
Lupakan. "Kita itu karyawan Allah". Sebaik-baikny seorang guru
yang totalitas mendidik muridnya. Sebaik-baik lembaga yang totalitas memberikan
terbaik ke gurunya.
2. Orang-orang yang punya Ruh besar
punya pikiran besar, sehingga akan melakukan hal-hal besar. Sebagai guru kita harus punya
cara pandang bahwa murid hadiah dari Allah, sehinga caranya mensyukurinya dengan
mendidik murid jadi murid yang qurrata'ayun.
15 Jan 2023
Cara Memandikan Jenazah
Dalam sebuah hadis dari Ummi Athiyyah al-Anshariyyah RA yang diriwayatkan oleh banyak imam hadits, di antaranya ialah Imam al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan al-Tirmidzi berbunyi: “Ummu Athiyah berkata, bahwa Rasulullah SAW masuk ke (ruang) kami saat putrinya meninggal, beliau bersabda: ‘Mandikanlah ia tiga, lima kali, atau lebih dari itu, jika kalian melihatnya itu perlu, dengan air atau daun bidara, jadikanlah yang terakhir dengan kapur atau sesuatu dari kapur, jika kalian selesai memandikan, beritahu aku,’. Ketika kami sudah selesai, kami pun memberitahu beliau, kemudian beliau memberikan kepada kami selendang (sorban besar)nya sambil bersabda: ‘Selimutilah ia dengan selendang itu’.”
Syarat Orang yang dapat memandikan Jenazah:
1. Beragama Islam, baligh, berakal atau sehat
mental.
2. Berniat memandikan jenazah.
3. Mengetahui hukum memandikan jenazah.
4. Amanah dan mampu menutupi aib jenazah.
Syarat Jenazah yang dimandikan:
1. Beragama Islam
2. Ada sebagian tubuhnya, meski sedikit yang bisa
dimandikan
3. Jenazah tidak mati syahid
4. Bukan bayi yang meninggal karena keguguran
5. Jika bayi lahir sudah meninggal, tidak wajib
dimandikan
Semoga jadi pengingat dan kita bisa memandikan
orang tercinta kita yang meninggal untuk terakhir kalinya. Terutama anak, itu
bentuk birrul walidain dan agar aib orangtuanya terjaga.
Video Tutorial pelatihan Memandikan jenazah,
Materi Halaqoh "Ummu Sulaim" Civitas guru akhwat SMK Daarut Tauhiid Boarding School bersama
Ustazah Siti Sumarni. Video lengkapnya bisa ditonton dengan klik video youtube berikut. Semoga
Bermanfaat jadi jalan menambah ilmu.
Pelatihan Memandikan Jenazah