Ya Allah, kutitipkan sebuah ’kado’ untuk my sister, kakak, Unie, Teteh terbaikku ^^
ni memang bukanlah bingkisan yang berisi barang mahal, istimewa, atau barang lainnya.
’kado’ yang tak ada harganya, bila diperhitungkan dengan nominal uang.
Tapi ’kado’ sederhana, berupa kalimat doa yang benar-benar tulus, mudah-mudahan ini menjadi sebuah kebaikan untuknya.
Rabbana, berilah segala kebaikan dan yang terbaik dalam hidupnya.
Berikan kemudahan dalam setiap aktivitasnya,Karuniakan kesehatan, keselamatan, dan kebahagiaan.
perkenankan apa yang ia cita-citakan.
Tetapkan kesabaran bila menghadapi ujian, kelapangan dalam kesempitan,
kemudahan dalam kesulitan, dan jalan keluar untuk setiap permasalahan.
Lindungilah ia, jauhkan hal-hal buruk darinya.
Bimbinglah ia selalu, agar senantiasa berada di jalan yang lurus, dan istiqamahkan dalam kebenaran.
Ridhailah ia, berkahi setiap langkahnya, dan jauhkan dari maksiat kepadaMu.
Ampuni dosa-dosanya, dan lindungi dari lupa bersyukur kepadaMu.
Sehingga pada bertambahnya usia, semoga makin bertambah pula derajat ketakwaanya.
Amin, Allahuma amin.
Ya Rabb, Tiada Tuhan Selain Engkau.
Yang Maha Mengetahui hajat hambaNya,Engkaulah sebaik-baik pelindung, dan sebaik-baik penolong.
Kabulkan doa ini.
Unie.. jazkillah khairan katsir, terimakasih atas semua kebaikanmu padaku, adik yang belum bisa menjadi yang terbaik untukmu, belum bisa menjadi teman yang baik dalam bercerita, belum bisa menjadi pelangi untuk kebahagiaan di rumah tercinta kita, belum,belum dan belluuuuumm.... bisa menjadi anak shalehah untuk mama dan papa. Namun dengan segala keterbatasan yang kupunya, ingin kuikhtiarkan semua, sejuta asa untukmu dan juga ayah serta bunda. Ikhlaskan aku untuk pergi, memilih apa yang menjadi pilihan yang terbaik dalam pandanganku.
Unie.. di usiamu yang kini bertambah, semoga dirimu segera dipertemukan oleh-Nya dengan lelaki pilihan Rabbi.. yang memilihmu karena kecintaan-Nya kepada Ilahi. Segala cinta yang tak dapat kuungkap atas takdirnya yang menjadikan kita bersaudara di dunia dan semoga juga disurga. Bersama di jannah-Nya.
Dan berikan kebaikan yang sama bagiku yang mendoakannya.
Aamiin.
(*rindu pulang ke Pekanbaru)
Tampilkan postingan dengan label Diaryku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Diaryku. Tampilkan semua postingan
22 Jan 2013
12 Des 2012
Coretan-coretan Kecilku
Bismillah
Maha Besar dan Kasih Allah SWT yang senantiasa memberikan nikmat
kepada manusia. Dalam ragam persoalan yang ada, dalam perbedaaan yang
tercipta, dalam sifat dan bentuk wajah yang tak akan ada yang sama,
dalam pola pikir setiap masing-masing manusia yang berbeda, dan dalam
berbagai banyak perbedaan-perbedaan yang akan tetap selalu ada dalam
sisi kehidupan manusia. Semua itu akan Indah bila masing-masing manusia
menghargai dan memahami bahwa dengan perbedaan yang ada bisa menjadikan
hidup ini berwarna. Cukup karena “satu cita” perbedaan itu menjadikan
manusia terkhusus umat Islam/muslim menghargai dan satu serta sama-sama
menegakkan dan meneruskan perjuangan Rasulullah yaitu dakwah di muka
bumi.
Menyesal karena kemarin tidak bisa ikut jaulah ke kamda Cibiru dan
Sumedang. Ketidak ikutsertaan pada agenda Tutorial ini disebabkan ada
agenda lain hari itu dan malam sebelumnya ana mabit di Pusdai. Ya,
seperti biasanya ana paling menghindari namanya mabit karena tidak
pernah bisa tidur. Tapi hati sudah kuat, alhasil berangkatlah ana
bersama seorang teman yang mendadak ana karena saudari ana yang sudah
menyepakati untuk ikut membatalkan karena alasan yang cukup bisa
diterima. Alhamdulillah tidak sendiri perginya. Benar, malam itu
acaranya selesai pukul 12-an malam. Ana baru bisa tidur pukul
01.30-02.00 wib. Pukul 02.00 qiyamulai, sahur dengan roti dan air putih
dilanjut shalat subuh. Bada shubuh pulang ke kosan dan memilih untuk
jalan pagi bersama sorang teman agar tidak hanya di kosan. Karena kalau
memutuskan di kosan pasti akan ngantuk dan tidur lagi, Itu hal yang
tidak baik. Pulang dari sana teman pun mengajak untuk ke pasar, masak
hari ini. Pagi itu ia sakit perut, masuk angin dan akhirnya tidak jadi
melanjutkan shaumnya. Jadilah hari itu masak sup ayam di kosan ana.
Selesai masak ana pun melanjutkan agenda. SubhanAllah, saat buka puasa banyak makanan yang ana dapat (Alhamdulillah punya ibu kosan yang pengertian). Thanks to Allah SWT.
Hari berikutnya. Saat shubuh mulai menampakkan diri dan sang mentari
hadir menyapa penduduk bumi, sungguh kembali syukur terucap kepada Ilahi
Rabbi karena masih memberi kesempatan ana dan penduduk bumi lainnya
bisa menatap indahnya karunia yang Ia cipta. Pukul 05.00 wib, ana
putuskan mandi dan siap-siap hadir upgrading Tutorial. Pukul 05.55 menit
sampai di lapangan KPAD,
“hm.. belum pada datang”. Memutuskan menunggu dan sms ukh Restiana.
“Iya Ana segera ke sana” balasnya.
Tiba-tiba sekitar pukul 06.09 seorang ikhwan datang dan memberi salam.
“Assalammu’alaikum teh, yang lain di mana?”
“Wa’alaikumussalam wrwb, belum pada datang.” Menjawab dengan kaget dan tidak melihat ke belakang siapa yang bertanya.
Sekitar Pukul 06.20 wib ukh Resti datang, “yang jarkom dan membuat
kebijakan dapat iqob juga”. Ukh Resti pun menjelaskan alasan telatnya
kepada ana.
“Res, kelihatannya tasnya berat, apa aja isinya? Nanti kita basah-basahan?” bertanya padanya.
“Baju ganti, nanti kita mau berenang di Sakinah.”
“O, mau berenang. Kenapa gak disebutkan di sms. Idhel gak bawa baju
ganti Res!” berkata dengan santai, tidak ingin basah-basahan.
“Ih.. Idhel jangan bilang gak ikut.” Bernada sedikit cemberut walau masih ada senyum tampak di wajahnya.
“Idhel gak bisa berenang Res dan tidak pernah masuk kolam renang.
Nanti sama ikhwan juga?” tanyaku sedikit dengan kekhawatiran yang memang
tidak perlu seharusnya karena pastinya ikhwan dan akhwat di pisah.
“Ikhwan rencananya mereka berenang di kolam UPI, terserah mereka,
akhwat nanti di Sakinah khusus tempat renang akhwat.” Jelasnya.
“O y, kemarin gimana jaulah?”
“Alhamdulillah banyak hal yang didapat dan seru”
“Res, Idhel lupa bawa kado, tadi buru-buru ke sini sampai lupa bawa
makanan juga. Nanti mau pulang dulu ambil baju ganti”Percakapan
berakhir.
Ukh Resti dan Ana masih menunggu pengurus yang lain datang sambil
ikut serta mengeluarkan sedikit keringat dengan mengikuti senam jantung
ibu-ibu yang ada di lapangan KPAD. Sampai tidak sadar beberapa ikhwan
sudah hadir.
Upgrading pun dimulai dengan peserta 10 orang. Alhamdulillah,
jumlah yang memang tidak perlu dipermasalahkan karena pekan ini adalah
liburan yang lama di akhir pekan sehingga banyak pengurus yang memilih
mudik bertemu ayah dan ibu serta saudara yang dicintai. Pasti
kebahagiaan yang sangat bagi anak-anak yang merantau dan jauh dari
keluarga bisa mudik. Namun ada Juga pengurus yang bisa memilih untuk
tetap di kampus dan menahan pulang karena amanah yang masih ada di
kampus, subhanAllah.. walau beberapa tidak bisa hadir pun di
upgrading mungkin ada agenda yang lebih penting yang tidak bisa
ditinggalkan. Sudah, kita bahas hal lain ya.. lanjut cerita tentang
pengalaman hari ini. Pengalaman belajar untuk pertama kali berenang. Astaghfirullah, tidak menyangka diri ini masih banyak kekurangan dalam hal skill yang memang harus dimiliki oleh seorang muslim, yaitu salah satunya Berenang selain memanah dan berkuda.
Selesai kumpul acara di lapangan KPAD, upgrading selanjutnya, acara
masing-masing ikhwan maupun akhwat. Berenang di tempat khusus
masing-masing. Perjalanan ke Sakinah sekitar 30 menit. Dengan ongkos dan
biaya masuk kolam renang yang dari saku jajan masing-masing.
Pengalam renang itu pun dimulai..^^
Kekhawatiran tenggelam membuat diri ini meminta Ukh Intan dan Ukh Kiki membantu dalam proses pembelajaran ana berenang.
“Intan belajar berenang dimana dan bagaimana sampai bisa berenang?”
penasaran dengan pengalaman Ukh Intan, mungkin jika tahu bisa belajar
dari sana.
“Intan dulu diajarkan sama paman Intan teh waktu masih kecil dan itu belajarnya di sungai. Awal-awalnya gak bisa teh, smapai kelelep gitu tapi terus saja dipaksa dan akhirnya bisa”
Hanya bisa dengar dan tidak ada cerita teknik renangnya seperti apa.
Bertanya ke Ukh Kiki juga hampir sama. Dan saat praktek, dua adikku itu
benar-benar bisa dan santai berenang di air. Begitu juga dengan Ukh
Resti dan Ukh Suci yang memang lumayan bisa berenang karena mereka sudah
pernah punya pengalaman yang cukup banyak dengan namanya berenang.
Kembali mematut diri, “Pengalaman pertama, harus berani dan
hilangkan ketakutan untuk tidak mau masuk kolam renang. Hari ini adalah
awal mula belajar dan seterusnya harus dicoba lagi biar bisa.”
Jazakillah khairan katsir untuk Ukh Resti, Ukh Intan, Ukh Kiki, Ukh
Suci yang sudah memaksa dan mengajarkan berenang hari ini walau masih
belum bisa untuk lepas sendiri berenang. Kalau tidak ada agenda ini,
mungkin tidak pernah terlintas di hati ini untuk berniat mempelajari
teknik dan praktek berenang. InsyaAllah akan berusaha lagi untuk bisa,
nanti minta bantuan ukhti-ukhti semua ya, yang sudah bisa untuk
mengajarkan.. (Kita agendakan lagi ya).
SubhanAllah hari ini luar biasa seru, bahkan perjalanan
pulang berjalan lumayan sambil menunggu angkot yang lewat dan cari warnet. Alhmadulillah tb2 mlht angkot berhenti mgisi bensin yang disambut hujan lebat disertai angin kencang dan kilat
menyadarkan betapa kecilnya kita manusia di hadapan Sang Maha Penguasa
Alam. Berpayung bertiga bersama ukh Kiki dan Ukh Resti, kehujanan dan
sampai di kosan masing-masing dengan seluruh baju basah. Semoga
Ukhti-ukhti tetap sehat sehingga agenda pekanan besok bisa hadir.
Jemari ini ingin tetap merangkai kata tuk sampaikan rasa bahagia atas
pengalaman yang luar biasa hari ini sehingga menyadarkan diri ini yang
kecil dan belum bisa apa-apa. Semoga selalu ada hikmah dan setiap
episode memberikan hal yang berarti dalam hidup kita...
Jemari ini merangkai kata tuk sampaikan sebuah rasa
Rasa yang Ia hadirkan di hati sebagai ungkapan yang tak tersampai lewat bibir
Sepenggal cerita yang terjadi karena takdir-Nya yang harus kita lewati
Cerita yang tak sempurna namun semoga menjadi sebait kata indah bagimu ukhti
Bait kata yang kelak akan membuatmu rindu masa-masa kebersamaan ini saat membacanya
Sepenggal kisah yang tak akan lekang karena ia tertulis dengan begitu jelas
Kupersembahkan coretan-coretan kecil ini untuk saudariku
Yang Allah hadirkan mewarnai kehidupanku
Uhibukunna fillah ya Ukhti..
*Tulisan ini Didedikasikan untuk Saudariku..
22 Okt 2012
Coretan kecilku
Melukis pelangi direlung hati
hm.. terlampau jauh untuk membayangkan namun keyakinanku pada-Nya akan menguatkan. Saat kuputuskan memulai pada saat semua cukup menyita perhatian, kefokusan terbagi namun semua pasti akan berjalan baik-baik saja. Lagi-lagi aku yakin pada Kuasa-Nya. Allah sesuai prasangka hamba-Nya.
Di luar sana banyak yang bergelut berjuang mengejar cita-cita/masa depan. Ada yang berusaha meraih puncak karir/jabatan dalam sebuah perusahaan/dunia entertainment, ada juga yang sedang berjuang mempertahankan hidupnya, ada yang berjuang membela agama yang Haq ini di negeri-negeri para nabi. Rasanya malu diri ini kalau hanya diam tanpa melakukan hal besar di sini, di kota yang damai, fasilitas yang tersedia, tanpa ada peperangan, dan lingkungan kondusif serta orang-orang yang mayoritas muslim.
Tepat bulan kemarin (September), kuazzamkan pada diri ini bahwa ada dua hal yang harus kucapai dalam jangka waktu 1 tahun ini, yaitu peningkatan kualitas diri dan kebermanfaatan diri ini.
Cukup Allah dan aku yang tahu, dengan cara apa dan bagaimana kutingkatkan kualitas diri ini. Yang jelas, ingin tahun depan menjadi kado terindah di hari mengulang kelahiranku (milad), hmm tak sabar menunggu waktu itu datang ^^.
Rabb.. bait-bait kata yang terucap di sepanjang doaku
Itulah gambaran hati ini
Hanya untaian kata sederhana yang dapat kurangkai
Tanda cintaku kepada-Mu
Kuatkanku lewati perjalanan ini
Temaniku dalam kesepian dan kegelisahan
Terangi hati dan pikiranku
Semoga ku mampu TEGAR lewati episode hidup ini
Rabbi..
Temaniku
Ingatkanku
dan cintaiku
18 Okt 2012
Ikatlah Ilmu dengan Menulis "Ku MilikMu"
Hari ini (16 Oktober 2012), tepatnya bada ashar, saat berjalan di daerah gerlong mengunjungi satu tempat tiba-tiba hati ini ingin singgah ke sekre Tutorial padahal tidak ada keperluan bahkan sore ini sudah ada rencana langsung pulang lebih awal ke kosan. Langkah kaki membawa ana untuk mampir sebentar ke sekre Tutorial. Bertemu dengan adik-adik di sana bahkan ana tidak ingat ada kajian keilmuan BTT. Alhasil, sampai di sana, ana diajak ikut kajian keilmuan saat diri ini mau berniat pulang. Keinginan pulang diurungkan dan memilih untuk ikut kajian, masih dengan setengah hati karena niat pulang lebih awal ke kosan hari ini sebab sudah beberapa hari selalu pulang ba’da maghrib. Saat tiba di lantai 2, hm.. sungguh miris melihat ruangan lantai utama Alfurqon yang luas itu hanya di hadiri oleh pengurus BTT saja di akhwatnya. Di sana bukan tidak ada orang namun banyak, ya.. orang-orang masih ada yang sholat di pinggir ruangan. Hingga hati ini terbujuk untuk masuk dan ikut sebentar. Masih belum sepenuh hati berada di ruangan itu, namun lagi-lagi ingin membujuk diri untuk mendengar kajian yang pasti banyak ilmu yang di dapat. Apalagi pematerinya ustad Rahmat Priyodo yang selalu enak dalam menyampaikan materi ke audiens.
Menunggu kedatangan ustad sambil menunggu dengan penuh harap (ukh Rifa dan ukh Tiara) agar peserta bertambah. Kami sempat ngobrol terkait agenda kajian keilmuan BTT ini, apakah sebaiknya tetap ada atau mau gimana? Akhirnya diputuskan untuk lebih memaksimalkan via jarkom karena selama ini dari BTT hanya menjarkom ke beberapa tutor saja sebelumnya. Semoga bisa bertambah banyak orang-orang di UPI yang bisa menyempatkan waktu untuk ikut kajian keilmuan dari Tutorial ke depannya.
Terlepas dari peserta kajian yang hanya beberapa saja, tapi itulah mereka, orang-orang yang Allah pilih dan gerakkkan hatinya untuk melangkah ke Masjid Al-furqon dan mendengarkan ilmu yang disampaikan ustad Rahmat Priyodo. Termasuk ana sendiri dan juga ada adikku, ukh Sevi yang akhirnya begitu menikmati ilmu yang di sampaikan Ustad, sampai-sampai kita berdua mencatat setiap point penting, bahkan tidak ada yang tertinggal kalaupun ada saling lihat catatan. Hingga ana pun ikut kajian sampai selesai. Semoga kita semua semangat mencari ilmu dan men-sharekannya ke orang lain di mana pun tempatnya.."Ikatlah ilmu dengan menulis"
Tahukah antum, ikhwahfillah materi kajian keilmuan Tutorial pekan ini di kampus UPI?
Materinya “Salimul Aqidah”
Materi yang mungkin antum sudah pernah dapatkan di majelis-majelis
ilmu lain. Bahkan bagi ana sendiri pun sudah tidak asing lagi, namun ana
katakan bahwa bukan seberapa sering kita menerima ilmu itu
namun bagaimana ilmu itu benar-benar tertancap dalam hati dan mampu
dipahami dan dimaknai sehingga bisa teraplikasi dalam kehidupan
sehari-hari. Nah, ustad
Rahmat dengan caranya begitu mengena di hati saat materi ini di sampaikan
dengan cara yang berbeda menurut pandangan ana, terlebih jika kita sebagai
penuntut ilmu bisa fokus menyimak dengan baik. Beliau telah berhasil membuat
mata ini berkaca-kaca. Di saat itu pun, ana niatkan setelah pulang dari sini,
akan ana tulis kembali dengan gaya bahasa ana sendiri untuk disampaikan kembali
kepada orang-orang yang belum sempat mengikuti kajian keilmuan ini. Seperti
penyampaian pembuka dari ustad Rahmat bahwa kita harus jadi ‘aaliman
(pengajar). Di sini ana hanya ingin membagi ilmu yang di dapat di kajian dan
hasil membaca buku hari ini. Semoga bisa bermanfaat bagi pembaca.
Dalam
penyampainya, beliau awali dengan memutarkan nasyid “Ku MilikMU” dari Maher
Zein.
"Ku MilikMu"
(MAHER ZEIN)
(MAHER ZEIN)
Kuberdoa
Dengan jiwa dan tubuhku
Setiap hari sepanjang hidupku
Dengan napasku
Aku berjanji pada-Mu
Untuk hidup hanya untuk-Mu
O Allah!
Kau bangkitkan jiwaku
Cahaya-Mu terangi hatiku
Hidupku,
Kupersembahkan pada-Mu
Ku milik-Mu
Ku milik-Mu
[Chorus:]
Kini kutahu rasanya
Hidup dalam cahaya kasih-Mu
Kini kutahu rasanya
Menemukan damai di hati
Seandainya semua tahu
Indahnya mengabdi pada-Mu
Seandainya semua tahu
Kasih-Mu lepaskan belenggu
Bebaskanku, kuatkanku
O Allah!
Kubersyukur pada-Mu
Walau kata tak sanggup ungkapkan
Kau buatku,
Mampu lawan keraguan
Dan tegar hadapi tantangan
Hanya Engkau
Sanggup bangkitkan jiwaku
Cahaya-Mu terangi hatiku
Dan hidupku,
Kupersembahkan pada-Mu
Ku milik-Mu
Ku milik-Mu
[Chorus]
Cinta, hidup, siang, malam, harta, doa semua
untuk-Mu [x2]
Dan tiada satu pun dapat bersaing dengan-Mu di hatiku
Cinta, hidup, siang, malam, harta, doa semua untuk-Mu
Dengan jiwa dan tubuhku
Setiap hari sepanjang hidupku
Dengan napasku
Aku berjanji pada-Mu
Untuk hidup hanya untuk-Mu
O Allah!
Kau bangkitkan jiwaku
Cahaya-Mu terangi hatiku
Hidupku,
Kupersembahkan pada-Mu
Ku milik-Mu
Ku milik-Mu
[Chorus:]
Kini kutahu rasanya
Hidup dalam cahaya kasih-Mu
Kini kutahu rasanya
Menemukan damai di hati
Seandainya semua tahu
Indahnya mengabdi pada-Mu
Seandainya semua tahu
Kasih-Mu lepaskan belenggu
Bebaskanku, kuatkanku
O Allah!
Kubersyukur pada-Mu
Walau kata tak sanggup ungkapkan
Kau buatku,
Mampu lawan keraguan
Dan tegar hadapi tantangan
Hanya Engkau
Sanggup bangkitkan jiwaku
Cahaya-Mu terangi hatiku
Dan hidupku,
Kupersembahkan pada-Mu
Ku milik-Mu
Ku milik-Mu
[Chorus]
Cinta, hidup, siang, malam, harta, doa semua
untuk-Mu [x2]
Dan tiada satu pun dapat bersaing dengan-Mu di hatiku
Cinta, hidup, siang, malam, harta, doa semua untuk-Mu
SubhanAllah...
Merinding dan membuat mata berkaca-kaca mendengarkan nasyid ini. SubhanAllah..
Allahu Akbar.. Allahu Akbar.. jiwa dan raga ini milikMu. Ya.. hanya milikMu ya
Allah..!
Teringat
pada sebuah novel yang berjudul “Hatiku MilikMu” ditulis oleh Fatimah Syarha Mohd Noordin. Sebuah novel yang penuh keharuan dan sarat
pelajaran yang bisa diambil. Saat Allah uji iman seorang pemuda dengan
menghadirkan cinta kepada lawan jenis, Ia tak mampu menepis dan mengelola cinta
itu dengan cara yang benar. Hingga berujung pada jatuhnya ia ke lembah dosa,
namun Rahmat dan kasih Allah kembali merangkulnya ke jalan lurus.
Tatkala
dunia cinta pilihannya dilalui, suara imannya berbicara. Antara dua cinta yang
dicari bukanlah segalanya.. Hatinya terkesima pada cinta Allah dan Rasul yang
mengajaknya kembali kepada tarbiyyah dan da’wah yang pernah dilalui. Cinta
tarbiyyah dan da’wah, cinta yang berusaha diusir dari hidupnya karena terlalu
kecewa cintanya kepada seorang akhwat yang tak berbalas. Baginya tarbiyyah dan
da’wahlah orang ketiga yang merampas cintanya. Namun, tarbiyyah dan da’wah tak
pernah kecewa merebut cintanya. Cinta perjuangan itu memburunya setiap waktu
dengan perantara teman-teman tercinta, terutama yang sama-sama berjuang dalam
da’wah. Rupanya cinta Allahlah yang
berkuntum segar di balik cinta tarbiyyah dan da’wah. Ia menyadari “Hatiku milik siapa? Ya Allah, hatiku milik-Mu!” Kisah ini akan membawa pembaca bertanya pada diri
sendiri, “Hatiku pula milik siapa?"
Mari kita
kembali pada isi kajian yang dibahas pekan ini...!
Makna La Ilaha Illallah, bersama hadirkan diri untuk :
1.
lebih
mengingat Allah
2.
lebih
mendekati Allah
3.
lebih
menta’ati Allah
4.
lebih
mencintai Allah
Ustad Rahmat dalam kajian keilmuan di
Tutorial mengatakan bahwa yang lebih utama, beribadahlah engkau seakan-akan
melihat Allah karena kalau dilihat Allah pasti tentunya, namun tingkat yang
paling utama bagi kita ketika beribadah dengan berupaya memfokuskan hati dan
jiwa agar seakan-akan kita merasakan kehadiran Allah. InsyaAllah, dengan
sendirinya kekhusyukkan dalam beribadah akan hadir sendiri dan itulah
kenikmatan luar biasa yang mungkin tidak bisa dirasakan oleh orang yang belum
merasakan nikmatnya mengenal dan mencintai Allah.
Ada 3 point penting yang menjadi
pembahasan dalam kajian kali ini, yaitu:
1.
aqidah
yang lurus
2.
cara
memiliki aqidah yang lurus
3.
lebih
mengenal Allah SWT dengan lebih mengenal diri sendiri
ikhwah, maukah antum dicintai Allah? Yap, pasti mau kan.. Kalau Allah sudah cinta kepada kita
maka tentu Allah akan membimbing kita. Lantas gimana caranya? Mari kita simak
kajian yang disampaikan ustad Rahmat Priyodo.
Antum tau pengertian Aqidah?
Kalau anak jurusan bahasa arab bilang, aqidah itu asal
katanya aqoda-ya’qidu-uqdatan-aqiidatan.
Menurut pengertian secara bahasa, aqidah adalah ikatan/simpul. Secara umum “Maa Ya’qidu Ilaihil-quluub” (Segala perkara
yang mengikat hati manusia). Selain di atas bisa di artikan juga aqidah
adalah sesuatu yang diikat oleh hati dan jiwa manusia atau bisa juga dikatakan
hal-hal yang diyakini dan dipatuhi manusia, ini bisa kita baca di surat Q.S.
Al-Baqarah:165.
Lalu bagaimana yang aqidah yang lurus itu? Apa hanya hati
saja yang merasakan?
Di zaman sahabat hanya dikenal dengan
iman. Aqidah itu berkaitan dengan iman. Iman yang lurus; ia adalah Tashdiq (pembenaran) terhadap sesuatu
dan diyakini tanpa ada keraguan/kebimbangan.
“Hal-hal yang harus
dibenarkan oleh hati, tenang bagi jiwa dan keyakinan yang tidak dapat
digoyahkan oleh keraguan/bercampur dengan kebimbangan” (Hasan Al-Bana)
Urgensi aqidah:
1.
Pondasi
utama bangunan Islam
2.
Menentukan
kualitas hati. Hati adalah raja bagi tubuh, bila hati itu tertutupi dengan noda
hitam akibat dosa-dosa yang kita perbuat dan tidak banyak beristighfar kepada
Allah setelah melakukan kesalahan maka akan berefek sedikit demi sedikit hati
yang bening akan ternodai dan tertutup sehingga kebenaran yang disampaikan
orang lain sulit kita terima.
3.
Menentukan
amal. Hati yang selalu terjaga hanya untuk Allah maka niat dalam melakukan amal
tentu juga karena Allah. Sehingga kualitas iman seimbang dengan kualitas amal.
Amal seorang hamba diterima atau tidak hanya Allah yang menentukan. Semoga kita
tidak termasuk hamba Allah yang amal ibadahnya di akhirat nanti menguap,
seperti kisah seorang hamba dan tujuh malaikat penjaga langit yang diceritakan
oleh Rasulullah kepada Mua’adz bin Jabal.
4.
Aqidah
adalah alashl (fundamen) yang jauh lebih harus diutamakan daripada furu’
(cabang-cabang) apalagi komplementer lainnya.
Pembagian aqidah:
·
Al Ilahiyyat (ketuhanan)
·
An Nubuwat (kenabian)
·
Ar Ruhaniyyat (alam gaib)
·
As Sam’iyyat (wahyu)
Coba baca surat Al-Baqarah:285 atau hadits jibril
ketika mendatangi Nabi Muhammad dan menanyakan kepadanya tentang iman, Islam,
ihsan, dan hari kiamat.
Ada 4 rumus untuk ihsan:
1.
Yakin akan wujud Allah dengan mengenal aspek
Rububiyah. Meyakini Allah begitu dekat lbih dekat dari urat nadi (Q.S
Al-Baqarah: 186)
2.
Rela dan ridha/yakin akan kebersamaan Allah serta
ketentuannya
3.
Optimis dan bahagia datangnya pertolongan allah
4.
Mengokohkan komitmen untuk lebih dicintai dan
mencintai Allah
Pengaruh aqidah terhadap amal:
·
Amal yang tidak berdasarkan aqidah yang benar maka
amal itu tidak diterima Allah. Q.S. 14:18, Q.S. 24: 39, Q.S. 5:27
·
Aqidah yang batil menyebabkan semua amal perbuatan
menjadi hangus. Q.S 5:5, Q.S 6:88, Q.S 3:21
·
Hubungan aqidah dan amal adalah bagaikan hubungan
antara pohon dan buah, dari itulah dalam banyak ayat Al-qur’an, amal perbuatan
selalu dikaitkan dengan keimanan Q.S Al-Baqarah:125.
Terakhir, bagaimana caranya membangun aqidah yang
lurus ?
Antum coba kembali buka mushaf Al-qura’an nan mulia.
Baca dan renungi surat Al-Imran:190-191. Selain itu baca juga surat
Ibrahim:32-34 tentang Allah sangat mencintai kita.
SubhanAllah...
wahai diri, Tidakkah mau engaku renungi dan hayati hal ini?
Berjanji, untuk hidup hanya untuk-Nya
Hidup dalam cahaya kasih-Nya
Menemukan damai di hati
Indahnya mengabdi
Hingga tiada satu pun dapat bersaing
dengan-Nya di hati
Cinta, hidup, siang, malam, harta, doa
semua hanya untuk-Nya
Ku MilikMu |
“Wahai jiwa
yang akan kembali kepada Sang Penciptanya, Renungkanlah bila satu nikmat Allah
dihitung dengan nominal materi maka tak terhingga biayanya. Untuk itu wahai
diri yanga belum tersadarkan dan bahkan melupakan nikmat-nikmat Allah serta
enggan bersyukur segera beristighfar”
Tiada yang mampu menggambarkan apa yang dirasakn hati kecuali hanya kata yang tersampaikan lewat rangkaian huruf yang tersusun rapi, terajut menjadi untaian-untaian kata yang bermakna "di kertas putih itu"
Semoga bermanfaat bagi pembaca..^^
Silahkan juga kunjungi web Tutorial: http://tutorialpai.mkdu.upi.edu/
Langganan:
Postingan (Atom)