Bismillah
Maha Besar dan Kasih Allah SWT yang senantiasa memberikan nikmat
kepada manusia. Dalam ragam persoalan yang ada, dalam perbedaaan yang
tercipta, dalam sifat dan bentuk wajah yang tak akan ada yang sama,
dalam pola pikir setiap masing-masing manusia yang berbeda, dan dalam
berbagai banyak perbedaan-perbedaan yang akan tetap selalu ada dalam
sisi kehidupan manusia. Semua itu akan Indah bila masing-masing manusia
menghargai dan memahami bahwa dengan perbedaan yang ada bisa menjadikan
hidup ini berwarna. Cukup karena “satu cita” perbedaan itu menjadikan
manusia terkhusus umat Islam/muslim menghargai dan satu serta sama-sama
menegakkan dan meneruskan perjuangan Rasulullah yaitu dakwah di muka
bumi.
Menyesal karena kemarin tidak bisa ikut jaulah ke kamda Cibiru dan
Sumedang. Ketidak ikutsertaan pada agenda Tutorial ini disebabkan ada
agenda lain hari itu dan malam sebelumnya ana mabit di Pusdai. Ya,
seperti biasanya ana paling menghindari namanya mabit karena tidak
pernah bisa tidur. Tapi hati sudah kuat, alhasil berangkatlah ana
bersama seorang teman yang mendadak ana karena saudari ana yang sudah
menyepakati untuk ikut membatalkan karena alasan yang cukup bisa
diterima. Alhamdulillah tidak sendiri perginya. Benar, malam itu
acaranya selesai pukul 12-an malam. Ana baru bisa tidur pukul
01.30-02.00 wib. Pukul 02.00 qiyamulai, sahur dengan roti dan air putih
dilanjut shalat subuh. Bada shubuh pulang ke kosan dan memilih untuk
jalan pagi bersama sorang teman agar tidak hanya di kosan. Karena kalau
memutuskan di kosan pasti akan ngantuk dan tidur lagi, Itu hal yang
tidak baik. Pulang dari sana teman pun mengajak untuk ke pasar, masak
hari ini. Pagi itu ia sakit perut, masuk angin dan akhirnya tidak jadi
melanjutkan shaumnya. Jadilah hari itu masak sup ayam di kosan ana.
Selesai masak ana pun melanjutkan agenda. SubhanAllah, saat buka puasa banyak makanan yang ana dapat (Alhamdulillah punya ibu kosan yang pengertian). Thanks to Allah SWT.
Hari berikutnya. Saat shubuh mulai menampakkan diri dan sang mentari
hadir menyapa penduduk bumi, sungguh kembali syukur terucap kepada Ilahi
Rabbi karena masih memberi kesempatan ana dan penduduk bumi lainnya
bisa menatap indahnya karunia yang Ia cipta. Pukul 05.00 wib, ana
putuskan mandi dan siap-siap hadir upgrading Tutorial. Pukul 05.55 menit
sampai di lapangan KPAD,
“hm.. belum pada datang”. Memutuskan menunggu dan sms ukh Restiana.
“Iya Ana segera ke sana” balasnya.
Tiba-tiba sekitar pukul 06.09 seorang ikhwan datang dan memberi salam.
“Assalammu’alaikum teh, yang lain di mana?”
“Wa’alaikumussalam wrwb, belum pada datang.” Menjawab dengan kaget dan tidak melihat ke belakang siapa yang bertanya.
Sekitar Pukul 06.20 wib ukh Resti datang, “yang jarkom dan membuat
kebijakan dapat iqob juga”. Ukh Resti pun menjelaskan alasan telatnya
kepada ana.
“Res, kelihatannya tasnya berat, apa aja isinya? Nanti kita basah-basahan?” bertanya padanya.
“Baju ganti, nanti kita mau berenang di Sakinah.”
“O, mau berenang. Kenapa gak disebutkan di sms. Idhel gak bawa baju
ganti Res!” berkata dengan santai, tidak ingin basah-basahan.
“Ih.. Idhel jangan bilang gak ikut.” Bernada sedikit cemberut walau masih ada senyum tampak di wajahnya.
“Idhel gak bisa berenang Res dan tidak pernah masuk kolam renang.
Nanti sama ikhwan juga?” tanyaku sedikit dengan kekhawatiran yang memang
tidak perlu seharusnya karena pastinya ikhwan dan akhwat di pisah.
“Ikhwan rencananya mereka berenang di kolam UPI, terserah mereka,
akhwat nanti di Sakinah khusus tempat renang akhwat.” Jelasnya.
“O y, kemarin gimana jaulah?”
“Alhamdulillah banyak hal yang didapat dan seru”
“Res, Idhel lupa bawa kado, tadi buru-buru ke sini sampai lupa bawa
makanan juga. Nanti mau pulang dulu ambil baju ganti”Percakapan
berakhir.
Ukh Resti dan Ana masih menunggu pengurus yang lain datang sambil
ikut serta mengeluarkan sedikit keringat dengan mengikuti senam jantung
ibu-ibu yang ada di lapangan KPAD. Sampai tidak sadar beberapa ikhwan
sudah hadir.
Upgrading pun dimulai dengan peserta 10 orang. Alhamdulillah,
jumlah yang memang tidak perlu dipermasalahkan karena pekan ini adalah
liburan yang lama di akhir pekan sehingga banyak pengurus yang memilih
mudik bertemu ayah dan ibu serta saudara yang dicintai. Pasti
kebahagiaan yang sangat bagi anak-anak yang merantau dan jauh dari
keluarga bisa mudik. Namun ada Juga pengurus yang bisa memilih untuk
tetap di kampus dan menahan pulang karena amanah yang masih ada di
kampus, subhanAllah.. walau beberapa tidak bisa hadir pun di
upgrading mungkin ada agenda yang lebih penting yang tidak bisa
ditinggalkan. Sudah, kita bahas hal lain ya.. lanjut cerita tentang
pengalaman hari ini. Pengalaman belajar untuk pertama kali berenang. Astaghfirullah, tidak menyangka diri ini masih banyak kekurangan dalam hal skill yang memang harus dimiliki oleh seorang muslim, yaitu salah satunya Berenang selain memanah dan berkuda.
Selesai kumpul acara di lapangan KPAD, upgrading selanjutnya, acara
masing-masing ikhwan maupun akhwat. Berenang di tempat khusus
masing-masing. Perjalanan ke Sakinah sekitar 30 menit. Dengan ongkos dan
biaya masuk kolam renang yang dari saku jajan masing-masing.
Pengalam renang itu pun dimulai..^^
Kekhawatiran tenggelam membuat diri ini meminta Ukh Intan dan Ukh Kiki membantu dalam proses pembelajaran ana berenang.
“Intan belajar berenang dimana dan bagaimana sampai bisa berenang?”
penasaran dengan pengalaman Ukh Intan, mungkin jika tahu bisa belajar
dari sana.
“Intan dulu diajarkan sama paman Intan teh waktu masih kecil dan itu belajarnya di sungai. Awal-awalnya gak bisa teh, smapai kelelep gitu tapi terus saja dipaksa dan akhirnya bisa”
Hanya bisa dengar dan tidak ada cerita teknik renangnya seperti apa.
Bertanya ke Ukh Kiki juga hampir sama. Dan saat praktek, dua adikku itu
benar-benar bisa dan santai berenang di air. Begitu juga dengan Ukh
Resti dan Ukh Suci yang memang lumayan bisa berenang karena mereka sudah
pernah punya pengalaman yang cukup banyak dengan namanya berenang.
Kembali mematut diri, “Pengalaman pertama, harus berani dan
hilangkan ketakutan untuk tidak mau masuk kolam renang. Hari ini adalah
awal mula belajar dan seterusnya harus dicoba lagi biar bisa.”
Jazakillah khairan katsir untuk Ukh Resti, Ukh Intan, Ukh Kiki, Ukh
Suci yang sudah memaksa dan mengajarkan berenang hari ini walau masih
belum bisa untuk lepas sendiri berenang. Kalau tidak ada agenda ini,
mungkin tidak pernah terlintas di hati ini untuk berniat mempelajari
teknik dan praktek berenang. InsyaAllah akan berusaha lagi untuk bisa,
nanti minta bantuan ukhti-ukhti semua ya, yang sudah bisa untuk
mengajarkan.. (Kita agendakan lagi ya).
SubhanAllah hari ini luar biasa seru, bahkan perjalanan
pulang berjalan lumayan sambil menunggu angkot yang lewat dan cari warnet. Alhmadulillah tb2 mlht angkot berhenti mgisi bensin yang disambut hujan lebat disertai angin kencang dan kilat
menyadarkan betapa kecilnya kita manusia di hadapan Sang Maha Penguasa
Alam. Berpayung bertiga bersama ukh Kiki dan Ukh Resti, kehujanan dan
sampai di kosan masing-masing dengan seluruh baju basah. Semoga
Ukhti-ukhti tetap sehat sehingga agenda pekanan besok bisa hadir.
Jemari ini ingin tetap merangkai kata tuk sampaikan rasa bahagia atas
pengalaman yang luar biasa hari ini sehingga menyadarkan diri ini yang
kecil dan belum bisa apa-apa. Semoga selalu ada hikmah dan setiap
episode memberikan hal yang berarti dalam hidup kita...
Jemari ini merangkai kata tuk sampaikan sebuah rasa
Rasa yang Ia hadirkan di hati sebagai ungkapan yang tak tersampai lewat bibir
Sepenggal cerita yang terjadi karena takdir-Nya yang harus kita lewati
Cerita yang tak sempurna namun semoga menjadi sebait kata indah bagimu ukhti
Bait kata yang kelak akan membuatmu rindu masa-masa kebersamaan ini saat membacanya
Sepenggal kisah yang tak akan lekang karena ia tertulis dengan begitu jelas
Kupersembahkan coretan-coretan kecil ini untuk saudariku
Yang Allah hadirkan mewarnai kehidupanku
Uhibukunna fillah ya Ukhti..
*Tulisan ini Didedikasikan untuk Saudariku..