Oleh : Id-3L
Waktu
menunjukkan pukul 00:04, sepi dan senyap namun tak begitu bagi hatiku. Hatiku
kini diliputi berbagai cerita yang ingin segera tuk ku tuliskan dalam “diary
Perjalanan hidupku”. Cerita yang hantarkan setiap langkahku menapaki bumi-NYA.
Kisah yang dihiasi warna-warni di pelangi Hidupku, duka, bahagia, kebersamaan,
kesepian, perjuangan, dan cinta. Semua lengkap ku rasa hingga saat jemari ini
menulis tiap kata, rasanya belum mampu ku bagi semua cerita ini dengan begitu
sempurna.
Aku
teringat pengalaman KKN di desa Tanjungsari, Sedikit ingin ku bagi kisahku
bersama “mereka”, 38 hari yang luar biasa. Pendaftaran KKN Tematik dimulai
sekitar bulan Mei, namun aku jauh-jauh hari sudah merencanakan untuk memilih
tempat yang terdekat dengan kampus. Aku mengajak Ummah dan Pipit untuk satu
kelompok, mereka juga setuju. Saat pendaftaran dibuka aku sudah siap dari pagi
online, ternyata susah masuk. Mahasiswa lainnya banyak yang mengakses, mungkin
ini yang membuat error. Akhirnya aku bisa masuk, namun yang muncul Manajemen Berbasis
Sekolah (MBS). Hari pertama belum memilih tempat, hari berikutnya aku mencoba
lagi tapi tetap yang muncul MBS, bahkan saat membuka akun sahabatku Pipit,
tidak ada yang sama lokasinya denganku. Aku memutuskan menunggu sampai lokasi
tempat sama dengan sahabatku Pipit dan pilihannya POSDAYA.
Satu
minggu berlalu, lokasi KKN sudah banyak dipilih mahasiswa lain, Aku belum juga
memilih dan tidak ada yang sama dengan Pipit. Hingga akhirnya ada beberapa
langkah yang dilakukan untuk bisa mendapatkan tempat KKN yang dekat. Aku pernah
mendapat tawaran KKN bareng dengan teman-teman dari UKM BAQI, bahkan mencoba
mengajukan surat ke LPPM atas nama Program Tutorial bersama teman-teman
pengurus 2008. Pengajuan itu tidak diterima karena hanya bagi yang sakit atau
yang sudah menikah dll yang bisa diterima.
Suatu
hari Pipit membuka akun pendaftaran KKN, ia pun memutuskan mendaftar saat itu
juga karena khawatir nanti dapat tempat yang jauh lagi. Aku belum mau mendaftar
ketika ia mengajak di lokasi yang dipilihnya walau saat itu lokasinya juga
muncul di akunku. Di kelompok itu ada satu orang lagi yang aku kenal, salah
satu ikhwan di Program Tutorial. Hanya sebatas tahu orangnya tapi tidak tahu karakter orangnya karena aku belum pernah berkoordinasi.
Aku tetap belum memilih, berharap akan muncul lokasi yang
dekat. Dua hari berlalu, lokasi yang muncul ternyata tetap itu lagi. Akhirnya,
saat dalam perjalanan pulang, saat itu aku berada di angkot. Tiba-tiba Aku jadi
kepikiran, “apakah lokasi KKN yang dekat akan muncul ? kalau tidak aku bisa
semakin jauh dan belum tentu ada teman yang dikenal. Apalagi Aku dan Pipit dari
awal sepakat untuk bersama-sama satu kelompok KKN, gak mungkin Aku memilih
kelompok lain, kasihan Pipit dari awal sampai pertengahan menunggu agar kami
bisa bersama bahkan dia sudah menolak tawaran beberapa sahabatnya yang lain”.
Sesampai di kosan, aku mencoba online, Aku memutuskan memilih lokasi KKN hari
itu juga. Alhamdulillah masih ada 2 lagi yang kosong untuk akhwatnya. Kelompok
itu pun sudah dipilih oleh 9 orang termasuk aku.
Pagi hari, saat acara temu alumni Program
Tutorial, aku bertemu Lisma. Aku bertanya padanya, “Lisma udah pilih tempat KKN
?”. “Belum”, jawabnya. Aku mengajaknya untuk memilih di lokasi yang aku pilih,
akhirnya lengkap kelompok KKN desa Tanjungsari 10 orang.
Gimana cerita KKNku selanjutnya ? tunggu postingan selanjutnya..^^
Jzkllah sudah meluangkan waktu untuk membaca, semoga ada hikmah yang bisa dipetik dari pengalamanku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar