13 Jan 2023

Riview Buku Bumi Hijrah karya teh Karina Hakman

 Ditulis oleh: Dhelvita Sari

Cerita tentang menjemput hidayah dari seorang muslimah yang bernama Karina Hakman (ia temukan hidayah dan mulai memutuskn hijrah saat berada di negeri non-muslim.) Skenario takdir dari-Nya untuk hamba-Nya yang memiliki kelurusan hati dan niat yang lurus ingin hijrah karena Allah karena meski hanya berupa bersitan doa dalam hati. Ternyata itu, Allah wujudkan dengan cara yang indah. Selalu huznudzon kepada Allah.


Awal mula saya memiliki buku ini dari sahabat semasa kuliah yang menawarkan Pre Order buku via japri whatsap bulan 28 Mei 2018. Secara singkat saya baca ringkasan bukunya tentang apa? dan siapa penulisnya? sebelumnya saya sedikit tau tentang teh Karina. Saat itu, di sebuah acara kami berada di tempat yang sama. Ada seorang bocah laki-laki yang naik ke atas panggung mengambil mic di saat acara itu berhenti karena sudah azan zuhur. Ia membaca surah yang ada di alquran dan dengan pedenya melantangkan hafalan al-qurannya. Berkali-kali bocah usia sekitar 3 tahun memainkan mic dan membaca surah dari al-quran. Orang di sekitar saya mengatakan, "itu yusuf anaknya teh Karina. Uminya lagi tilawah anaknya di depan sibuk mainkan mic". Saya lihat teh karina mendekati yusuf agar tidak memainkan mic. Untuk pertama kali saya melihat teh Karina secara langsung. MasyaAllah, pendidikan seperti apa yang diterapkan seorang ibu hingga bisa menumbuhkan kecintaan al-quran di hati anaknya.

Terus berlanjut, saya baca tulisan beliau dari reposting teman. Saya add akun facebook teh karina. Di sana saya baca singkat profil beliau bahwa beliau lulusan luar negri (S1 New Zealand dan S2 Australia).

Akhirnya, orderan buku Bumi Hijrah sampai di tangan saya setelah idul fitri sekitar bulan Agustus. Setelah diterima, bukan langsung dibaca sampai selesai, hanya melihat dan baca sekilas. Baru tau ternyata beliau lahir dari orangtua muslim dan nonmuslim (ayahnya muslim orang Bengkulu dan maminya non-muslim keturunan Cina). Saya membaca hanya sekitar 3-4 lembar, setelah itu, saya simpan buku di rak. Bertambah buku yang tidak dibaca (rajin beli buku tapi baca kalau udah berbulan-bulan tersimpan di rak baru dicicil membacanya). Ini terjadi hari ini, buku ini baru saya baca lagi tadi pagi dan masih menyisakan beberapa lembar karena harus dihentikan, mau ngejar deadline menulis perangkat pembelajaran persiapan mengajar besok. Saat laptop dibuka, godaan muncul, ingin menulis tentang hasil baca buku Bumi Hijrah. Dan ini hasilnya. 😀

Membaca buku ini halaman demi halaman jadi tafakur diri dan syukur pada Allah diingatkan lewat tulisan teh Karin, memutar cerita perjalanan hijrah saya dan memang benar. Skenario Allah itu indah dan hijrah itu memang butuh lingkungan yang mendukung. Hijrah tentang kembali kepada Allah dan meninggalkan kejahiliyahan. Menshalihkan diri, juga mau turut menjadi wasilah menshalihkan orang sekitar. The first point "Niat hijrah karena Allah" belajar Islam lah secara kaffah. Jika tau ilmu maka wajib melaksanakan dan harus siap meninggalkan hal yang dilarang Allah.


Saat membaca buku ini bulir airmata ikut menetes karena saya bisa ikut merasakan seperti apa yang dirasakan teh Karin, mahal dan berharga hidayah menuju Allah itu dan ketika merasakan indahnya ukhuwah dari orang-orang shalihah yang jadi jalan hijrah. Serta tantangan dalam hijrah dari lingkungan sekitar yang heran dengan perubahan dan atas pilihan karena lebih memilih cara yang dicintai-Nya dalam menjalani hidup sebagai seorang muslimah.


"Jika ingin hasil optimal, maka bukan amanah yang dikurangi, namun pengorbanan yang ditambahkan."(Karina)


"Jika bukan karena Rahmat Allah nanti yang menjadi jalan kita ke Surga, maka Amal-amal dunia sebanyak apapun akan dibanggakan seorang hamba di hadapan manusia. Tapi ujub dan riya itu akan menghanguskan setiap niat yang bukan karena-Nya. Teruslah bergerak, beramal dan berlarilah menuju Rabb, Tuhan Pencipta Alam. Hijrahlah karena Allah.”

وَمَنْ يُهَاجِرْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يَجِدْ فِي الْأَرْضِ مُرَاغَمًا كَثِيرًا وَسَعَةً ۚ وَمَنْ يَخْرُجْ مِنْ بَيْتِهِ مُهَاجِرًا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ أَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

Artinya: “Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nisa: 100).

“Untukmu wahai ukhti, saudariku dimanapun, jika hidayah telah hadir di hati, sambut ia dengan kesungguhan diri untuk terus perbaiki diri jadi hamba yang Ia cintai. Semoga Jalan hijrahmu terus dapat bimbingan dari Allah. Hingga segala kesulitan dan godaan mampu engkau lewati.”.

 

Dariku yang juga sedang menata diri menuju ridha Ilahi

-Idhel-

4 Jan 2023

Cerita Bertemu Teman Kuliah di Store Atelier Angelina

By: Idhel_Aa

Bilangan masa yang pernah terlewati.

Mengukir kesan dan ingatan.

Berkali-kali dipertemukan dalam jalan penimba ilmu-Nya.

Mengikat hati dalam rabithoh pekanan.

Wahai teman, kita tak pernah tau kapan limit hidup ini berakhir.

Namun dalam logika pikir, kita tau hari ini milikmu esok belum tentu.

Maka...

Bersyukurlah dalam keterbatasan

Berbahagialah dalam segala ujian

Kuatlah dalam banyak amanah yang diemban

Belajarlah dalam setiap kegagalan atau keterlambatan

Fokuslah dalam banyak godaan

Diam bukan berarti tak bergerak, karena air yang tenang itu sebenarnya sedang bergerak menyusuri sungai. sehingga air sungai jadi jernih.. 

Bertemu dan silaturahim dengan teman jaman kuliah di storenya Ateliar Angelina. sepertinya kami hampir setahun lebih belum pernah bertemu. Terakhir bertemu di butiknya teh ghaida bareng irma. AA lagi diskon akhir tahun, jadi pas ke sana udah pada rame yang beli, teteh2, ibu2 pada ngeborong banyak sampai heboh ketika di gelar stok2 baru pada rebutan. Ternyata mereka itu para jastiper (beli bukan untuk dirinya tapi itu titipan). hmmm.. jual Jasa titip yang lumayan menghasilkan cuan dan bagi yang senang shoping tampak happy2 aja jadi jastiper. 😀



Saya cuma lihat saja karena dari dulu lebih sering bikin baju sendiri dimana desain, bahan dan ukuran bisa sesuai keinginan sendiri. Yang jelas ekslusif gak ada yang samaan dengan orang lain gamisnya..  Termasuk baju yang saya pakai, didesain sendiri. *yang mau PO boleh.. Bisa lihat Instagram @dhelficollection

Yang mau belanja siti, saya gak ada rencana belanja karena rata2 bajunya kepanjangan untuk ukuran saya. keliling lihat2, eh ada yang ukuran xs dan warnany serta motifnya saya suka apalagi harganya lumayan murah. (maklum, sering beli kain jadi tau kisaran modal buat bikin gamis, apalgi upah jahit gamis lumayan mahal). Akhirnya ikutan beli.. Alhamdulillah rizkinya tth penjual.

*Cerita penutup akhir tahun.

Semoga malam ini tidk ada bunyi petasan. kaum Muslim/ah harus menghindari kebiasaan yang tidak ada contohnya dalam Islam apalagi itu sia2, mengganggu orang lain beristirahat. 😊

Manajemen Stres

    Hari ini, tepatnya Rabu, 4 Januari 2023 SMK Daarut Tauhiid melaksanakan In House Training (IHT) hari ke-2. Seluruh civitas yang hadir kurang lebih 60 orang (guru, musyrif/musyrifah dan tim TU) serta dihadiri oleh Pengawas dan pembina dari Dinas Pendidikan bu Iis Nurhayani, S.Pd., M.M.Pd. dan Direktur Pendidikan Dasar Menengah (DikDasMen) Yayasan Daarut Tauhiid Rahmatan lil'alamiin bu Wiwi Woro Dwi Yulianti, M.Pd. Acara dimulai dengan tilawah dan sambutan dari pengawas serta Direktur DikDasMen.

Bu Wiwi Woro

Bu Iis



    Materi IHT hari kedua ada 2 pemateri, yaitu bunda Evie Dewi Susantiany dan Ustad Hodam Wijaya MPP. Berikut saya tulis resume materi dari bunda Evie dengan tema "Manajemen Stres"

Bunda Evie



▶Tantangan menjadi potensi

=> Stres muncul karena ingin memiliki sesuatu yang belum ditakdirkan oleh Allah. 

Sebagai individu/hamba Allah Menyempurnakan ikhtiar adalah ladang tawakal

▶Kenali kembali bahwa Alllah telah memberikan kita fitrah.

"Every Child Is Born Fitrah"

Allah berfirman dalam Q.S Al-Isrā : 84


قُلْ كُلٌّ يَعْمَلُ عَلَىٰ شَاكِلَتِهِ فَرَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَنْ هُوَ أَهْدَىٰ سَبِيلًا


"Katakanlah (Nabi Muhammad), “Setiap orang berbuat sesuai dengan pembawaannya masing-masing.” Maka, Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya."

▶ What's in Your Head:

1. Minat

Temukan minatmu apa

2. Bakat: butuh pengakuan. Jadi tidak masalah bakat itu mendapat pengakuan dari orang lain agar kita tau itu menjadi sesuatu yg membuat kita terus berkarya. dan itu bisa jadi slah satu jalan teralihkannya stres diri . Cari bakat dirimu utk jadi keran stressmu. Salurkan stres yg dialami dg menemukan bakat/potensi yg ada di diri.

3. Passion

 jika terus berkarya maka akan jadi passion


▶ 8 Potensi kecerdasan Individu, yaitu:

1. Multiple intelegent

2. Logika matematika

3. Lingustik

4. Interpersonal

5. Kinestetik

6. Intrapersonal

7. Naturalis

8. Musik


▶ Bagaimana ketika potensi itu menjadi penyebab stres

How can i do?:

1. Bentangkan mimpimu

Jangan hanya stag di satu karya saja. Coba yang lainnya. 

2. Fokus dengan target

3. Tuliskan semua mimpi2mu dan lihat nanti bahwa satu persatu itu akan tercoret.






    Di sela materi, ada games yang dilaksanakan. games Quiziz menjawab pertanyaan tentang materi Daarut Tauhiid. Games menyebutkan angka berurutan dan peserta yang bertanya akan dapat doorprize. Selain doorprize dari para sponsor (civitas SMK sendiri), setiap civitas SMK DT mendapatkan Cinderamata IHT. MasyaAllah dapat banyak doorprize dan ilmu yang bagus sekali. Semoga materi  IHT bisa diamalkan. Ammin..









26 Des 2022

Kunci Jadi Orang Sukses

Orang yang sukses adalah yang paling taqwa dan yang kuat imannya.

Q.S Al- Ḥasyr : 18


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ


Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.

Penting bagi kita untuk muhasabah diri, Bagaimana kualitas ketaqwaan kita kepada Allah?

ini penting utk kehidupan masa depan kita dunia akhirat. 

▶ Taqwa berdampak kepada keluarga

Q.S Alfurqon: 74

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

Dan, orang-orang yang berkata, “Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami penyejuk mata dari pasangan dan keturunan kami serta jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”

▶ Allah berikan keberkahan kepada lingkungan

Q.S.Al-A'raf :96

وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰٓى اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ وَلٰكِنْ كَذَّبُوْا فَاَخَذْنٰهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ

'Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.

- Buah org taqwa akhlaqul karimah.

ayat ttg akhlak baik Q.S Al-Furqon:63

وَعِبَادُ الرَّحْمَٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا

Hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan, “Salam.”


▶ Ikhtiar agar bisa berakhlak baik:

1. perlu tekad

2. perlu ilmu

3. perlu riyadhoh

Dalam organisasi memang bakal banyak masalah tapi yang paling jadi masalah adalah masalah akhlak orang-orangnya. kita bisa belajar dari kisah imam Malik dan imam Syafi'i yg berbeda pendapat

Perbedaan pendapat antara dua ulama merupakan hal yang amat wajar di dalam Islam. Dalam Tetes-Tetes Kesturi Aulia, tertulis kisah bagaimana kebijaksanaan dua pendiri mazhab mengeluarkan opininya masing-masing dengan tetap menjaga adab. 

Dalam satu majelis ilmu, Imam Malik yang merupakan guru Imam Syafii mengatakan jika rezeki itu datang tanpa sebab. Guru Imam Syafii itu menjelaskan jika cukuplah seseorang bertawakal  dengan benar. Niscaya Allah akan memberinya rezeki. 

Imam Malik menyandarkan pendapatnya itu kepada sebuah hadis Rasulullah SAW:”Andai kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal, niscaya Allah akan memberikan rezeki kepada kalian sebagaimana Dia memberikan kepada burung yang pergi dalam keadaan lapar lalu pulang dalam keadaan kenyang.” 

Namun, pendapat yang berbeda disampaikan Imam Syafii. Dia mengungkapkan pendapatnya kepada sang guru.”Wahai imam, seandainya sang guru tidak keluar dari sangkarnya, bagaimana mungkin ia akan mendapatkan rezeki?” tanya as-Syafii. 

Dalam pertanyaan itu, Imam Syafii menyiratkan jika untuk mendapatkan rezeki itu butuh usaha dan kerja keras. Rezeki tidak datang sendiri tetapi harus dicari dan didapatkan melalui ikhtiar. 

Dua pendiri mazhab itu bersikukuh pada pendapatnya masing-masing. Hingga satu saat, saat Imam Syafii berjalan-jalan, dia bertemu dengan serombongan orang sedang memanen buah anggur. Sang imam pun ikut membantu mereka. Setelah pekerjaan selesai, sang imam mendapatkan beberapa ikat buah anggur sebagai imbalan jasa dari pekerjaannya membantu para petani. 

Imam Syafii amat senang. Dia gembira bukan karena mendapatkan beberapa ikat anggur. Namun dia telah memperoleh bukti yang bisa digunakan sebagai alasan untuk disampaikan kepada Imam Malik jika pendapatnya itu benar. Rezeki harus dicari. 

Dengan bergegas, Imam Syafii pun menemui Imam Malik yang sedang duduk santai. Sambil meletakkan seluruh anggur yang didapatkannya, Imam Syafii berkata mengenai pengalamannya tersebut. “Seandainya saya tidak pernah keluar untuk memanen, tentu saja anggur itu tidak akan pernah sampai ke tangan saya.”

Mendengar dalil muridnya, Imam Malik hanya tersenyum. Dia mengambil anggur itu dan mencicipinya. Dia pun berucap pelan, “Sehari ini aku memang tidak keluar pondok. Hanya mengambil tugas sebagai guru dan sedikit berpikir jika alangkah nikmatnya dalam hari yang panas ini aku bisa menikmati anggur. Tiba-tiba engkau datang sambil membawa beberapa ikat anggur untukku. Bukankah ini juga menjadi bagian rezeki yang datang tanpa sebab?Lakukan yang menjadi bagianmu. Selanjutnya biarkan Allah yang mengurusnya.” 

Imam Syafii langsung tertawa mendengar penjelasan tersebut. Kedua guru dan murid itu tertawa bersama meski mengambil dua hukum yang berbeda dari hadis yang sama.


▶ Mulai lunakan hati dengan melihat bahwa itu saudara

▶ sebuah penelitian dokter jantung orang yang senantiasa berzikir. jantungya semakin sehat.

- Cara menyikapi perbedaan pendapat:

1. Diam kalau tidak paham

2. Belajar

3. Kalau tidak tau hukum cari tau

4. Hormati pilihan orang lain


- Belajar dari kisah:

1.  kisah seorang pebisnis yang mengelola gaji karyawannya hingga mendapatkan keuntungan kemudian karyawanya datang,  pebisnis itu menyerahkan semuanya. 

2. Kisah nyata seorang anak bernama tegar yang akhirnya bisa jadi sosok anak yg kuat karena didikan orgtuanya

3. kisah salah satu santri karya Daarut Tauhiid yg memiliki keyerbatasan karena kondisi tubuhnya yang senantiasa bergoyang atau susah bergerak.

▶ Jangan menilai rendah orang lain

▶ Semangat solusi

▶ Semangat bareng


Q. S.  Al imran 133

وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

Bersegeralah menuju ampunan dari Tuhanmu dan surga (yang) luasnya (seperti) langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,

QS Āli 'Imrān : 134

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

(yaitu) orang-orang yang selalu berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, orang-orang yang mengendalikan kemurkaannya, dan orang-orang yang memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.

Jadilah orang yang :

1. Bisa menahan marah

2. Maafkan


Sumber dari kajian di hari Jumaat di Pesantren Daarut Tauhiid

Bersama KH. Abdullah Gymnastiar