"KEMI Cinta Kebebasan yang
Tersesat", Novel unik karya Adian Husni ttg pemikiran aktivis liberal.
Recommended utk bacaan aktivis dakwah, kaum intelektual, maupun orang awam yang
ingin mengenal seperti apa gerakan aktivis JIL (Jaringan Islam Liberal). Agar terbuka
mata hati tentang kondisi Indonesia saat ini.
Novel
ini mengajak para pembacanya khususnya kaum muslimin untuk memasuki dan
menyaksikan fenomena dekadensi akidah yang sekarang sedang menjadi ancaman
besar bagi Islam. Faham liberalisme yang sekarang lagi nge-trend
dimana faham ini disuarakan oleh orang-orang (oknum) yang mengaku muslim bahkan
tidak sedikit dari oknum-oknum ini adalah kaum intelektual muslim.
Faham
liberalisme ini ternyata telah melahirkan berbagai kehancuran bagi kehidupan
manusia. Baik kehancuran fisik, psikis, sosial, moral, ekonomi dan lain-lain.
Adanya keinginan untuk membebaskan manusia dari kungkungan ajaran agama salah
satu penyebab munculnya faham liberalisme, ditambah lagi dengan faham pluralisme
agama yang menggerus keyakinan utama mengajak manusia menyamakan agama tanpa
adanya perbedaan antara Allah dan berhala, shalat dan bertapa. Sifat fitrah
manusia untuk bertauhid ternyata tidak bisa istiqomah dalam diri seseorang
meskipun dia seorang yang shalih sekalipun tanpa adanya usaha untuk
mempertahankan keimanan itu.
Di dalam
novel ini dikisahkan tentang dua orang santri yang memiliki kecerdasan yang
sangat luar biasa. Selain mereka cerdas, mereka juga merupakan santri
kesayangan dan kepercayaan Kyai Rois seorang Kyai pemimpin sebuah pesantren
yang bernama Minhajul Abidin, Madiun, Jawa Timur. Adapun kedua santri tersebut
bernama Kemi dan Rahmat.
Suatu
hari Kemi meminta ijin untuk kuliah ke ibukota dan meninggalkan pesantren k
kyai Rois. Dengan berat hati kyai mengijinkan namun menangkap ada hal yang
tidak beres karena kemi pergi bersama mantan santri yang dulu keluar dan
sekarang dikenal sebagai aktivis liberal. Sedangkan rahmat teman dekat kemi
memilih untuk di pesantren hingga ia pun di tugasi kyai untuk menjalankan
sebuah misi, salah satunya mengajak kemi untuk kembali ke pesantren.
Novel
ini membuat kita penasaran setiap argumen aktivis liberal mampu di patahkan
dengan ilmu mantiq. Novel ini pun berseri. Ada Kemi 2 dan 3.
Ini
sedikit ulasan tentang novel kemi..