oleh: Id-3L
Segores tulisan dari insan yang banyak kekurangan dan perlu bimbingan, semoga Ia senantiasa menjaga dan membimbingku menuju jalan-Nya. Ini terjadi pada tanggal 13 Maret 2011.
Hari ini badanku terasa tidak fit. Beberapa
hari ini, aktivitas selalu padat, pulang juga selalu ba'da maghrib. Sepulang
dari observasi, aku mengikuti pelatihan photoshop di sekre setelah itu menemani
pipit memperbaiki notebooknya. Pagi ini aku merasa
lelah. Aku mencoba bangun dari kasur, rasanya tidur menjadi hal yang lebih baik
untuk mengembalikan energiku yang berkurang. Namun pagi ini, aku harus
menjarkom peserta tahsin-tahfidz program tutorial terkait acara kumpul perdana
peserta angkatan ke-3. Sambil browsing dengan modem, aku membuka facebook,
email, dan berita hari ini. Jam 11.00, aku selesai menjarkom peserta.
Sebuah sms masuk
“Bismillah... Ukhti, komunikasi adalah sesuatu
yang penting dari organisasi apalagi lembaga dakwah. Afwan, secara langsung
Akang mendengar dan melihat setidaknya 2x, teman-teman komunitas qur’an
mengadakan pertemuan/syuro tanpa menginformasikan apalagi melibatkan Akang
sebagai PJ BTT. Mangga difikirkan karena menurut Akang itu kurang benar.
Mudah-mudahan ke depannya dapat diinformasikan walau mungkin Akang tidak hadir.
Wallahua’lam. Mohon maaf jika Akang salah. Syukron & keep spirit !” sms itu
dari PJ sementara BTT karena teh Muti dalam kondisi sakit.
Aku bingung harus membalas apa. Sms itu, aku
kirim ke salah satu staf BTT. Beliau pun membalas.
“Abaikan dulu aj, teh. Kita fokus ke perbaikan
kinerja dulu aj. Untuk beliau, biar nanti saya aj yang
berkomunikasi secara langsung. Ada beberapa pemahaman yang mesti dibangun
bersama.”
Semakin membingungkan dan memusingkan bagiku.
Aku tidak diam saja. Aku balas sms beliau.
“Afwan jiddan, ana gak tahu kalau Akang gak
tahu tentang info komunitas qur’an. Kirain ketika BTT rabid, staf BTT menginfokan. Memang dari dulu kalau rapat tim manajemen hanya
dihadiri tim manajemen, hasilnya saja yang dilaporkan ke Kabid. Afwan,
insyaAllah ke depannya akan diinfokan.”
Aku menaruh hp di atas meja lalu pergi ke kamar mandi.
Aku belum merasa baikan, tubuhku masih lemah.
Aku mulai bersiap-siap pergi rapat komunitas qur’an di sekre program tutorial
yang ada di Al-furqon lantai 1. Kepalaku sedikit pusing, aku coba makan siang
dulu.
Rapat dimulai pukul 2 siang, yang dihadiri oleh
4 orang, kang Akom, kang Cep, Pipit dan aku. Kami membahas perkembangan peserta
dan teknis acara besok sore.
Aku mendapat sms dari teh Rasi, beliau seniorku
di UPTQ (Unit Pengembangan Tilawah Qur’an)
“Bismillah,
teh Idhel, apa kabar keimanan ukhti hari ini ? J Semoga yazid ya. Ini rasi
UPTQ, mau tanya boleh ?”
“Iya
boleh teh, mau nanya apa ?” balasku
Setelah
itu, hpku mati.
Jam 16.00, pipit dan aku pergi ke salman ITB,
ada acara kamisan FLP.
Aku pulang dari salman bada maghrib
Sesampai di kosan, aku mencharger hp dan
mengaktifkannya. Ada 6 pesan masuk. Satu persatu aku baca, ternyata ada balasan
sms dari teh Rasi.
“Mau
tanya, gamis teh Idhel bagus-bagus. Itu bikin atau beli ? kalau beli, di mana
dan berapa? Kalau bikin, di mana dan berapa ? Bahannya udah dari sana/beli
sendiri ? Jazakillah J”
“Teh
Rasi afwan tadi hp idhel mati. Ne baru dicharger,
afwan baru balas. Gamis idhel, ada yang dibeli tapi kebanyakan bikin teh. Kalau
beli, itu di Riau, harganya 75 ribu. Gamis yang bikin, itu di bulki jahitnya
teh tapi ada yang idhel jahit sendiri kalau pulang ke Riau. Bahannya beli sendiri,
ada yang beli di Riau tapi lebih banyak beli di kings atau pasar baru teh.”
balasku
Sejenak ku renungi kejadian hari ini, mulai dari fisikku yang lemah namun memaksakan untuk beraktivitas yang padat hingga segala hal yang ku alami. Hari ini aku belajar bahwa komunikasi itu penting, bahkan aku pun berusaha memberanikan diri untuk berkomunikasi dengan lawan jenis, berpendapat, bahkan mengangkat telpon dari lawan jenis karena tahu begitu pentingnya komunikasi itu tapi masih sedang ku bangun hal ini, karena aku masih belum bisa mudah akrab dengan orang yang baru ku kenal. Satu lagi aku teringat akan
rencanaku membuka jahitan baju sendiri. Aku
berniat membuka usaha butik muslimah nanti jika ada rezeki. Suatu mimpi yang ingin aku
wujudkan nanti. Yang selalu ada di hatiku bahwa aku ingin terus berkontribusi di Keluarga Qur'an apapun itu, sekecil apapun, yang penting aku masih bisa bersama-sama para pecinta Al-Qur'an yang senantiasa menghafal dan menjadikan Al-Qur'an sahabat sehari-harinya. Semoga kelak aku pun bisa membangun keluarga Qur'ani... Aamiin.
Ini tulisan pertamaku tentang peristiwa yang ku alami yang diposting diblog, tulisan ini ku buat hanya untuk tujuan berbagi cerita di blog. Biasanya episode kehidupanku tersimpan di diary berwana pink yang dilengkapi gembok kecil agar tak ada satupun yang bisa membaca kisahku. Sekarang, 2 Diary mungil telah penuh dengan coretan-coretan serta curahan hatiku. Peristiwa sedih, bahagia, persahabatan, prestasi, kecewa, impian bahkan tentang cinta. Ups, untuk curahan hati tentang cinta, ini punya cerita unik seperti namanya yaitu CINTA (Cerita Indah Nan Tiada Akhir). Indah karena, aku banyak belajar bagaimana mengelola Cinta itu agar tak jadi dosa. Hingga kini ceita indah nan tiada akhir ini selalu jadi kenangan yang tak terlupa, ia menjadi bagian dari kisahku yang hadir tuk jadi penguji diri, seberapa kuatkah prinsip itu dan keimananku. Alhamdulillah sampai hari ini, aku belum pernah pacaran. Salah satu prinsip yang hingga kini masih kupertahankan bahwa aku ingin pacaran setelah pernikahan. Itu akan jauuh.. lebih indah karena sudah halal dan diridhai-Nya...!
Malam kembali hadir hiasi relung kehidupan
Do'a dan sujud terpanjat keharibat Yang Kuasa
Terselip harapan untuk kehidupan di masa datang
Bila raga dapat kembali hirup udara setiap pagi
Harapan dan impian kan selalu ada
Untuk hari-hari yang lebih baik
Semoga esok kan kembali cerah
Seindah Pelangi Sebiru Langit Id-3L ..^^