Tampilkan postingan dengan label Tulisan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tulisan. Tampilkan semua postingan

4 Jan 2023

Manajemen Stres

    Hari ini, tepatnya Rabu, 4 Januari 2023 SMK Daarut Tauhiid melaksanakan In House Training (IHT) hari ke-2. Seluruh civitas yang hadir kurang lebih 60 orang (guru, musyrif/musyrifah dan tim TU) serta dihadiri oleh Pengawas dan pembina dari Dinas Pendidikan bu Iis Nurhayani, S.Pd., M.M.Pd. dan Direktur Pendidikan Dasar Menengah (DikDasMen) Yayasan Daarut Tauhiid Rahmatan lil'alamiin bu Wiwi Woro Dwi Yulianti, M.Pd. Acara dimulai dengan tilawah dan sambutan dari pengawas serta Direktur DikDasMen.

Bu Wiwi Woro

Bu Iis



    Materi IHT hari kedua ada 2 pemateri, yaitu bunda Evie Dewi Susantiany dan Ustad Hodam Wijaya MPP. Berikut saya tulis resume materi dari bunda Evie dengan tema "Manajemen Stres"

Bunda Evie



▶Tantangan menjadi potensi

=> Stres muncul karena ingin memiliki sesuatu yang belum ditakdirkan oleh Allah. 

Sebagai individu/hamba Allah Menyempurnakan ikhtiar adalah ladang tawakal

▶Kenali kembali bahwa Alllah telah memberikan kita fitrah.

"Every Child Is Born Fitrah"

Allah berfirman dalam Q.S Al-Isrā : 84


قُلْ كُلٌّ يَعْمَلُ عَلَىٰ شَاكِلَتِهِ فَرَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَنْ هُوَ أَهْدَىٰ سَبِيلًا


"Katakanlah (Nabi Muhammad), “Setiap orang berbuat sesuai dengan pembawaannya masing-masing.” Maka, Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya."

▶ What's in Your Head:

1. Minat

Temukan minatmu apa

2. Bakat: butuh pengakuan. Jadi tidak masalah bakat itu mendapat pengakuan dari orang lain agar kita tau itu menjadi sesuatu yg membuat kita terus berkarya. dan itu bisa jadi slah satu jalan teralihkannya stres diri . Cari bakat dirimu utk jadi keran stressmu. Salurkan stres yg dialami dg menemukan bakat/potensi yg ada di diri.

3. Passion

 jika terus berkarya maka akan jadi passion


▶ 8 Potensi kecerdasan Individu, yaitu:

1. Multiple intelegent

2. Logika matematika

3. Lingustik

4. Interpersonal

5. Kinestetik

6. Intrapersonal

7. Naturalis

8. Musik


▶ Bagaimana ketika potensi itu menjadi penyebab stres

How can i do?:

1. Bentangkan mimpimu

Jangan hanya stag di satu karya saja. Coba yang lainnya. 

2. Fokus dengan target

3. Tuliskan semua mimpi2mu dan lihat nanti bahwa satu persatu itu akan tercoret.






    Di sela materi, ada games yang dilaksanakan. games Quiziz menjawab pertanyaan tentang materi Daarut Tauhiid. Games menyebutkan angka berurutan dan peserta yang bertanya akan dapat doorprize. Selain doorprize dari para sponsor (civitas SMK sendiri), setiap civitas SMK DT mendapatkan Cinderamata IHT. MasyaAllah dapat banyak doorprize dan ilmu yang bagus sekali. Semoga materi  IHT bisa diamalkan. Ammin..









17 Sep 2016

"KEMI Cinta Kebebasan yang Tersesat"

"KEMI Cinta Kebebasan yang Tersesat", Novel unik karya Adian Husni ttg pemikiran aktivis liberal. Recommended utk bacaan aktivis dakwah, kaum intelektual, maupun orang awam yang ingin mengenal seperti apa gerakan aktivis JIL (Jaringan Islam Liberal). Agar terbuka mata hati tentang kondisi Indonesia saat ini.
Novel ini mengajak para pembacanya khususnya kaum muslimin untuk memasuki dan menyaksikan fenomena dekadensi akidah yang sekarang sedang menjadi ancaman besar bagi Islam. Faham liberalisme yang sekarang lagi nge-trend dimana faham ini disuarakan oleh orang-orang (oknum) yang mengaku muslim bahkan tidak sedikit dari oknum-oknum ini adalah kaum intelektual muslim.
Faham liberalisme ini ternyata telah melahirkan berbagai kehancuran bagi kehidupan manusia. Baik kehancuran fisik, psikis, sosial, moral, ekonomi dan lain-lain. Adanya keinginan untuk membebaskan manusia dari kungkungan ajaran agama salah satu penyebab munculnya faham liberalisme, ditambah lagi dengan faham pluralisme agama yang menggerus keyakinan utama mengajak manusia menyamakan agama tanpa adanya perbedaan antara Allah dan berhala, shalat dan bertapa. Sifat fitrah manusia untuk bertauhid ternyata tidak bisa istiqomah dalam diri seseorang meskipun dia seorang yang shalih sekalipun tanpa adanya usaha untuk mempertahankan keimanan itu.
Di dalam novel ini dikisahkan tentang dua orang santri yang memiliki kecerdasan yang sangat luar biasa. Selain mereka cerdas, mereka juga merupakan santri kesayangan dan kepercayaan Kyai Rois seorang Kyai pemimpin sebuah pesantren yang bernama Minhajul Abidin, Madiun, Jawa Timur. Adapun kedua santri tersebut bernama Kemi dan Rahmat.
Suatu hari Kemi meminta ijin untuk kuliah ke ibukota dan meninggalkan pesantren k kyai Rois. Dengan berat hati kyai mengijinkan namun menangkap ada hal yang tidak beres karena kemi pergi bersama mantan santri yang dulu keluar dan sekarang dikenal sebagai aktivis liberal. Sedangkan rahmat teman dekat kemi memilih untuk di pesantren hingga ia pun di tugasi kyai untuk menjalankan sebuah misi, salah satunya mengajak kemi untuk kembali ke pesantren.
Novel ini membuat kita penasaran setiap argumen aktivis liberal mampu di patahkan dengan ilmu mantiq. Novel ini pun berseri. Ada Kemi 2 dan 3.

Ini sedikit ulasan tentang novel kemi..

14 Sep 2016

Untuk Mereka yang Mewarnai Ceritaku

Bukan karena kepintaran yang menumbuhkan simpati.
Apalagi fisik menawan yang bakal memikat hati.
Tapi pribadi yang menunjukkan akhlak budi.
Dan Tutur kata yang senantiasa berhati-hati.

Mereka yang membuatku memilih bertahan di sini.
Dari niat awal hanya menyinggahi.
Hingga bertahan sampai detik ini.
Karena ku mulai mencintai pilihan ini.

Meski nakal dan sering menguji kesabaran hati.
Tapi mereka mampu membuatku tersenyum kembali.
Dari mereka ku mengenal arti memahami sebelum ingin dipahami.
Dari mereka ku belajar mengapresiasi tuk tumbuhkan motivasi.

Dan cerita bersama mereka yang hiasi diary.
Setahun perjalananku belakangan ini.
Untuk mereka yang sudah punya ruang tersendiri di hati.
Yang tak akan pernah bisa terganti.
Meski kini ku tak bisa lagi membersamai.

= Anak didikku di SMK DT BS








Kebersamaan satu tahun mengajar santri ikhwan angkatan 7, meski awal saya harus menghela nafas diberi amanah mengajar santri ikhwan. Berharap dulu mengajarnya di SMP DT, agar hanya akhwat saja yang saya ajar. Takdir Allah menghantarkan saya ke SMK DT.

Awalnya 4 kelas, semua ikhwan yang saya ajar. Namun pada pekan ke 3 atau ke 4, saya lupa lagi tepatnya kapan pergantian itu terjadi. Saya diganti mengajar kelas X akhwat, jadinya kelas X akhwat dan X ikhwan.

Saya awali pertemuan dengan meyakinkan diri bahwa mereka adalah amanah yang Allah titipkan untuk saya bimbing, bina dan didik. Yang paling penting, dalam mengajar saya harus bisa menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada mereka. "Saya harus tetap berdakwah dimanapun saya berada" , ini prinsip yang berusaha saya jaga dari dulu hingga sekarang. Termasuk ketika saya menjadi pendidik.

Satu tahun berlalu, banyak cerita bersama mereka terlewati, tak hanya bahagia namun kecewa pun turut meliputi. Namun lagi2 saya yakinkan diri bahwa ini ujian atas pilihan saya sebagai pendidik. Bahwa hidup tak selalu mulus, indah sesuai ingin kita. Alhamdulillah, saya mulai biasa dan sudah memahami karakter masing-masing dari mereka.

Tak bisa banyak saya menulis, cerita kebersamaan dengan mereka tapi cukup itu tersimpan di salah satu episode hidup saya bahwa saya mulai mencintai dunia pendidikan, mencintai anak-anak yang beragam karakter. Satu harapan saya sebagai guru dan juga orangtua di sekolah bahwa anak-anak bisa menemukan jati dirinya, menjadi pribadi yang senantiasa berubah ke arah yang lebih baik, dan berakhlak mulia.

"Bukan nilai angka yang jadi ukuran
Namun nilai akhlak mulia yang jadi acuan"

Idhel_Aa
Bandung, september 2016

31 Des 2015

New Part of My Journey


Kini, kehidupan yang penuh dengan warna cerita baru, mulai saya jalani. Semua berawal dari kebimbangan hati akan pilihan kemana ingin mengamalkan ilmu yang di dapat di bangku kuliah. Setelah semua proses 2 tahun dari kelulusan S1, Saya menjalani ikhtiar pada mimpi-mimpi lain yang ingin diraih terkait skill yang ingin di perdalam dan harapan ingin menjadi sosok muslimah yang sesuai tuntutan jaman, mengubah pandangan bahwa saya selain belajar harus juga mau mengajar, mengamalkan ilmu yang dimiliki.

Pilihan itu pun jatuh pada kota yang sama, dimana saya belajar banyak hal tentang kehidupan selama tujuh tahun tentang sebuah kemandirian dan perubahan. Kota ini menjadi pilihan karena di sini saya masih punya mimpi yang sedang diikhtiarkan hingga hari ini. Lingkungan yang saya masuki juga sudah saya kenali selama tujuh tahun tinggal di kota ini.

Tahun ini adalah tahun peralihan dari sebuah proses mengenal “new part of my journey”. Saya hanya berniat sebentar berada di sana karena prioritas utama masih pada mimpi-mimpi diri yang ingin dicapai. Terlebih, karena dukungan dari orangtua yang turut menyemangati untuk tetap mencoba ketika kesempatan datang. Namun, seiring hari berganti minggu hingga bulan dan saya pun mulai mengenal anak-anak didik, rasa senang dan bahagia sebagai guru melihat mereka berproses ke arah baik dan bisa dengan ilmu yang saya transfer membuat diri ini ingin melihat mereka sampai lulus dan sukses, kebahagiaan seorang guru yang tak terganti dengan imbalan gaji. Mulai mencintai anak-anak didik, layaknya adik sendiri (karena mereka memang seusia adik saya ^-^ ). Merasa bertanggungjawab sebagai seorang pendidik, untuk bisa membuat mereka cerdas (menjadi orang yang beriman dan berakhlak mulia di masa depan). Amanah yang berat..

Perjalanan takdir manusia, tak ada yang tau. Meski manusia telah merencanakan namun Allah yang menentukan. Bismillah... Resolusi tahun depan harus diikhtiarkan dengan Totalitas perjuangan. Tetap CIIs (Cerdas-Ikhlas-Istiqomah) ^-^ *Rindu para mujahid/ah dakwah di kampus dulu..

Kemanakah kaki akan melangkah? Wallahu’alam

Salam Ukhuwah

Idhel_Aa

3 Okt 2015

Tersirat Lewat Kata

Ketika satu huruf tersusun merangkai kata dan kalimat
Saat itulah sebuah cerita tertulis
Makna dan rasa yang hanya mampu tersirat lewat untaian kata
Yaa.. saat bibir enggan terbuka pada yang lain, jari bersedia menyampaikannya lewat kata.
 
Keputusan untuk tetap meraih mimpi itu masih menyala, namun kusadari bahwa ada proses yang harus dilewati. Dinamisasi dalam perjalanan waktu sedikit banyak mengalihkan mimpiku. Tuntutan realita hidup yang kadang membuatku terhenti sejenak. Menghentikan langkah untuk ke arah sana, karena aku hanya punya sepasang kaki yang hanya mampu dibawa ke satu arah.
 
Di tengah perjalanan, tanpa sengaja aku dipertemukan lagi dengan sesuatu yang mengingatkanku bahwa mimpi itu pun dapat kubawa bersama dalam perjalanan ini. Meski bukan di jalan dimana seharusnya ia ada. Lagi-lagi aku tersungkur mengagungkan karunia-Nya untukku.
 
Mimpi, kan kubersamai lagi dirimu, kan ku ajak kau menemani perjalananku. Hingga saat yang ditunggu kau hadir menyaksikan ikhtiarku telah mencapai puncak keberhasilan.
 
Allah, jaga hatiku untuk bisa tawadhu, jauh dari penyakit hati yang membuatku melupakan-Mu.

-Idhel_Aa-

24 Sep 2015

Ukhuwah fillah fii OUN

Meski yang menghubungkanku dengan seseorang hanyalah selembar benang, akan kujaga.
Jika dia ulurkan, akan kukencangkan
Jika dia kencangkan, akan kukendurkan
-Mu'awiyah ibn Abi Sufyan-
(Dikutip dari buku "Dalam Dekapan Ukhuwah" Ustad Salim A fillah
...
Sebentuk rasa yang sama di tempat yang berbeda, dengan background yang beda, dipertemukan dengan mereka yang luar biasa dengan kelebihan dan kekurangannya, Telah mengubah ia yang asing menjadi saudara hanya dengan kata "Ukhuwah Fillah" Persaudaraan karena Allah.
Semoga Pertemuan singkat beberapa kali lalu tidak berhenti sampai di sana saja. semoga ada pertemuan2 berikutnya dalam rangka menjaga silaturahim. Dan semoga kita bertemu dan berkumpul di syurga-Nya.

 
 
 

 
 
 
 
 

 
 
 
 
 
 

6 Nov 2014

Kenangan yang tersisa saat ada di Binder



Rasanya terlalu lama tak berkicau di blog untuk sekedar menumpahkan cerita. Kali ini saya ingin berkicau sedikit tentang masa awal sebagai mahasiwi di kampus Universitas Pendidikan Indonesia 5 tahun yang lalu. Saat itu di semester dua saya mengontrak matakuliah pendidikan Agama Islam. Pada awal-awal semester dua, seorang KM (Ketua Mahasiswa) kelas mengumumkan tentang Program Tutorial yang sekarang bernama Tutorial. Perubahan nama itu terjadi tahun 2012 saat SK nya berakhir, dari penuturan pak Toto (Ketua penyelenggara Tutorial) tidak perlu pakai program. Namanya Tutorial sejak dulu, gak pakai program. Begitu penuturan yang saya dengar langsung. eits.. kenapa saya tau? hehe.. Saat itu saya menjadi petinggi di struktur kepengurusan Tutorial,yang menjabat sebagai Kabid di salah satu bidang dan saat itu para kabid mengadakan pertemuan dengan Pak Toto untuk membahas tentang Tutorial.

Kembali ke pengumuman KM kelas tentang Program Tutorial, saat itu sang KM juga menyampaikan tentang Binder (Bina Kader). Eh.. apalagi ini Binder? Wah penasaran? (itu yang saya rasakan). Dijelaskan oleh KM apa itu Binder dari informasi yang tertulis dari surat yang diterima sang KM. Binder hanya bisa di ikuti oleh mahasiswa yang menjadi perwakilan di kelas, dan jumlahnya dibatasi. Singkat cerita, akhirnya saya daftar Binder bersama teman di kelas. Kami yang daftar binder adalah orang-orang yang biasanya memiliki ketertarikan dengan dunia kerohisan. Meski demikian ada juga yang daftar karena di suruh KM biar ada perwakilan kelas meski tidak berdasarkan keinginan sendiri. Hingga akhirnya banyak yang berubah dari yang dulu suka pakai celana jeans berubah istiqomah memakai rok, belum berjilbab jadi istiqomah menutup aurat, yang pacaran jadi memutuskan pacar dan istiqomah berubah menjadi pribadi yang mencari hidayah Allah. Itulah Hidayah datang lewat dan cara yang tidak terduga. 



Thanks Tutorial telah banyak melahirkan mahasiswa-mahasiswi yang beriman dan bertakwa serta berakhlak baik. Sehingga banyak mahasiwi yang menutup aurat termasuk di kelas saya. Teman-teman yang dulu masih menampakkan rambut indahnya mulai memakai jilbab/kerudung. Meski setiap orang berbeda lama proses mengambil keputusan untuk menutup aurat. Ada yang di semseter dua, ada yang di akhir masa kuliah di kampus, bahkan ada yang setelah lulus kuliah. Saya meyakini bahwa ada peran dari hasil mereka ikut mentoring di tutorial. Karena salah satu materi yang di sampaikan di mentoring ada yang membahas tentang hal tersebut. Nah Buat kamu yang sudah memutuskan berhijab/menutup aurat semoga semakin dikuatkan untuk terus menjaga dan melihat lagi apakah sudah syar'i pakaian yang digunakan..  Kalau belum jangan ragu untuk segera berhijrah menggunakan pakaian yang syar'i. 

Berkicaunya sampai lupa sama pembahasan tentang Binder.. ^-^
Lanjut ya..!

Setelah Tergabung dalam Binder, setiap akhir pekan saya ikut pembinaan binder di hari ahad. Kegiatan ini berlangsung selama satu semester/lebih kurang empat bulan. Di sini saya merasakan kekuatan luar biasa yang mendorong saya tuk bisa lebih semangat lagi berjuang dalam dakwah. Di akhir pembinaan, kami semua di kukuhkan. Kegiatan pengukuhan Binder di lakukan d luar kampus. Biasanya tempatnya di alam terbuka. Pada saat Binder angkatan saya (saya lupa angkata berapa ya?? he :). Maklum sudah 5 tahun berlalu ) kita hari sabtunya di masjid Nurul Falah di gerlong ikut pematerian. Hari ahadnya baru ke Sukawana untuk outbond dan upacara pelaksanaan pengukuhan serta pemilihan ketua angkatan Binder.

Saat outbond di bagi kelompok dan saya kebagian kelompok dengan orang-orang yang ada di dalam photo di atas.. :) . Ini salah satu kenangan yang tersisa saat ada di Binder. Sekarang mereka entah berada di mana, ada beberapa yang masih istiqomah dalam jalan dakwah dan ada yang sudah memilih jalan di luar dakwah. Semoga apa pun pilihan hidupmu teman, tetap Allah Swt, yang menjadi tujuan. Mencari ridha-Nya.

07 November 2014
Salam ukhuwah dari saya..
Idhel_Aa
^__^





6 Okt 2014

Berkata Baik atau Diam


"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya ia berkata baik atau (kalau tidak dapat berkata baik hendaknya ia diam." (H.r. Bukhari & Muslim)

Hadis di atas sangat dalam maknanya, kita yang mengaku beriman kepada Allah maka harus mau menjadi hamba Allah yang ta'at. Keta'atan itu tak hanya di bibir saja namun dibuktikan lewat amal. Sebagai insan yang memiliki iman di hati maka harus selalu menunjukkan perkataan yang baik. Perkataan yang tidak mengandung celaan atau merendahkan orang lain.

Sulit ya.. tentu sulit sekali untuk menjaga lisan ini dari kata-kata yang tidak akan menyakiti orang lain namun ikhtiar itu perlu kesungguhan bila ingin menjadi bagian dari hambanya yang beriman.

Bila sulit sudah dikasih petunjuk. Ketika memang lisan tidak bisa berkata baik maka "Diam" adalah sikap yang baik. Meski "diam" adalah sikap yang terkadang dipandang kurang baik dalam beberapa hal. Namun jika sikap diam tidak ada hati yang tersakiti oleh perkataan kita, maka lakukanlah. Tempatkanlah perkataan itu sesuai kondisi, kapan kita harus berkata maupun tidak mengucapkan sepatah katapun.  Toh bahasa tubuh, sikap dapat membuat seseorang mengerti kita dalam kondisi seperti apa.

30 Sep 2014

Definisi "Cinta"


Oleh : Idhel_Aa



Cinta memang anugerah terindah dari Allah. 
Fitrah bagi manusia rasakan cinta.
Syukur harus terucp ketika hati masih bisa mencintai.

Mampu saling menyayangi dan mengasihi sesama.
Ini tanda Hati masih memliki kelembutan dan cahaya buah ketakwaan.
Ini memang tak boleh dibunuh namun hrus ditanam di dalam diri.


Namun cinta yang menduakan cinta Allah.
Dapat tergolong perbuatan syirik dalam hal cinta pada Allah .
Itu juga Bukan suatu hal yang menjamin kebahagian sejati.
Berjuta bahkan trilyun orang mengatakan "aq mencintaimu",  'engkau cinta matiku', dsb.
Saat cinta itu di pupuk dan bersemi dalam hati.
Berjuta orang pun banyak yang berubah tatkala ia melanda diri.
Setelah dapat memiliki dan menjalin hubungan Yang belum di ridhoi.
Kebosanan biasanya datang, lalu ikatan putus dan cinta pindah ke lain hati.


Cinta akan menjadi sebuah tanda ketakwaan hamba pada rabbnya.
Ketika cinta itu ia jalin dalam sebuah ikatan yang telah halal dan diridhoi.
Tapi ketika cinta hanya dirasa dan terus dibiarkn bersemi di hati.
Dakwah dijalankan di atas cinta manusia bukan cinta karena ALLAH.
Langkah berjuang karena motivasi lain.
Itu sama saja dakwah kita jalankan karena menjanjikan keindahan dan kebhgiaan bagi diri.
Seolah Bukan karena ALLAH , bukan karena mencari ridho-NYA.


Dakwah akan indah jika setiap para pejuangnya memiliki cinta.
Cinta berjuang di jalan yang penuh Dinamika.

15 Mei 2014

Mari Perhatikan Amalan Hati

Bismillah

"Mari Berbenah tuk Bangkit dan Berlari lebih kencang lagi mendekat kepada-Nya" (Sedikit modifikasi kalimat seorang ustad)

Setiap Mukmin (org yg beriman) hrs mau senantiasa memperhatikan dan mengintropeksi diriny dgn bercermin kepada orang lain. Setiap hari harus ada perbaikan dari amalan Hati.. karena amalan hati yg sering tak disadari oleh diri sendiri.. sehingga membuat hati semakin lama semakin gersang dan tak lagi dapat membedakan mana yg baik dan buruk.. Apabila hati telah "berpenyakit hati" maka tak akan lagi ketenangan dan kebahagiaan itu hadir di hati. Dan bila dibiarkan bisa meyebabkan hati tertutupi noda-noda hitam sehingga sulit menerima kebenaran dan nasehat..

"Amalan perbuatan lebih dapat di sadari oleh diri daripada amalan hati yang hanya bisa diketahui oleh orang lain."

Idh3L_Aa




15 Apr 2014

Edisi "Kursus Menjahit"


Segores catatan kenangan
Bersama Mereka dalam kesenangan
Kesamaan Hobi dan kegemaran

Pertemukan kita dalam lingkaran ilmu ini
Tuk sama-sama kita pelajari
Dari seorang Murobbi (Guru)
Yang ahli dalam dunia fashion ini



Kali ini, catatan blog saya akan berbagi cerita tentang aktivitas yang saya jalani hampir lima bulan belakangan ini. Berawal di bulan oktober yang penuh cinta dan juga asa yang mulai saya jelajahi satu persatu hingga coretan pada tiap mimpi-mimpi itu terealisasi adanya. Tak hanya jadi impian tanpa aksi tuk mengejarnya. 

Yaa.. ini salah satu target saya setelah perjuangan itu beres. Ingin tetap menimba ilmu di kota kembang ini sebelum nanti pulang ke kampung halaman. 

Kita ke cerita di bulan Juli. Seberes amanah di kampus,saya mulai mencari tempat kursus menjahit. Ingin melancarkan kembali keahlian dalam menjahit. Hmm.. akhirnya saya putuskan tuk mencari tempat kursus jahit. Di dapatlah info tempat kursus jahit A yani yang bayar, ada yg hanya satu bulan tapi setiap senin-jumat dan ada juga yang hanya sabtu dan minggu saja. Selagi menimbang mana yang akan di pilih, Allah datangkan seseorang yang memberikan kabar tentang pelatihan menjahit gratis dari sebuah lembaga yang ada di bandung.

Singkat cerita setelah perjuangan panjang tuk berupaya memenuihi administrasi dan persyaratan, serta hampir pesimis karena peluang diterima kecil. Saya putuskan tidak berharap besar di terima kare sudah bisa mengukur diri tidak bs memenuhi semua alur penerimaan.atu bulan berlalu dan saya fokus tuk mencari kursus A yani yang dekat dari gerlong dengan searching di internet. Ternyata cabangnya ada yang di daerah Cihampelas. Waktu terus padat, hingga saya tbelum sempat mendaftarkan diri.

Satu bulan berlalu, tiba-tiba saya dapat sms yang menyataka saya diterima jadi peserta kursus menjahit. Akhirnya saya daftar ulang dan mulai berkenalan dengan peserta lain. Saya memilih kelas pagi karena kalau siang, saya selalu ada kegiatan setiap sore jadi pasti telat hadir. 

Lima bulan berlalu, banyak hal yang di dapat, ilmu dari bu Ira selaku guru di tempat kursus serta sahabat yang kebayakan ibu-ibu yang sudah menikah, ada bu Atty, bu Anny, bu Novi, bu Neti, teh Yati, teh Mimin, dan syifa. Hanya saya dan syifa yang belum menikah. di sini saya banyak belajar dari para ibu-ibu. Kami saling akrab ibarat satu keluarga.

Sebelum teori menjahit di smapaikan,  kami memulai kelas dengan di awali tilawah secara bergantian, lalu ada yang kultum setelah itu baru ke teori menjahit. Agar ilmu nya berkah.. 



Ruang kelas



Di awali Tilawah dulu.. ^-^



Narsis dikit.. ^-^



Suasana saat bikin pola dan menggunting



Semua ibu-ibu ^-^

Sekian cerita tentang Kursus menjahit.. ^_^

1 Jan 2014

Keceriaan Bersama Mereka

Pada pertengahan bulan Desember saya menghabiskan waktu selama 3 hari bersama adik-adik dari SMP Al-Azhar Bintaro. Banyak hal yang saya dapati selama kebersamaan bersama mereka. Mulai dari perkenalan hingga menemani mereka tidur dan mendengarkan curhatan mereka.

Mereka yang masih lucu-lucu dan tampak bahagia ini ternyata memiliki permasalahan dalam keluarga. beberapa dari mereka ada yg "broken home". Ayah dan Ibu bercerai, ada yg curhat kalau orangtuanya bercerai saat ia berusia 5 tahun, kemudian tinggal sama ibu dan ayah tirinya. ia bilang kangen sama ayahnya dan ingn bertemu. Terus ada yang curhat kalau ayah dan ibunya bercerai karena ibunya tidak mau berhenti jadi wanita karir, ia dan ibunya saat tinggal di Taiwan sama ayahnya memilih pulang ke Indonesia. Ibunya memilih perceraian, saat itu ia masih kelas SD. Dari 11 adik yang jadi tanggung jawab saya, 4 orang yang "broken home". Mereka berkata kepada saya bahwa sempat berpikir tidak mau menikah karena trauma melihat perceraian orangtuanya.

Kebanyakan dari mereka sudah mulai mengenal pacaran sejak usia SD, ya.. hal ini memang tidak aneh lagi di zaman sekarang. Ini lah akibat dari perceraian orangtua, membuat anak-anak menjadi korban. Mereka yang saya lihat berusaha untuk tetap menikmati kehidupan dengan keceriaan layaknya anak-anak seusia mereka yang lain. 

Inilah hal yang patut jadi perhatian para orangtua terutama para ibu yang menjadi madrasah pertama untuk putra-putrinya. Mereka harus dididik akidahnya terlebih dahulu dan bekal agama yang seharusnya sebelum menempuh dunia pendidikan di bangku sekolah.. masa golden age yaitu 1-6 tahun, di sinilah peran ibu tuk bisa menanamkan akhlak yang baik kepada sang anak.

Ini photo-photo kegiatan siswa SMP Al-Azhar Bintaro dalam acara Sekolah Alam selama 3 hari. Di sini para siswa di didik dan dibiasakan berakhlak Islami. Mulai dari shalat tepat waktu, membiasakan shalat sunnah (qiyamulail, Rawatib, dan dhuha), membaca doa setiap melakukan aktivitas (makan, berwudhu, tidur, dll), serta diajarkan memandikan, mengkafani dan mensholati jenazah, muhasabah, hiking, dan outing. Selama tiga hari yang sangat bermanfaat dengan kegiatan positif untuk mereka. 

Semoga bisa menjadi kenangan dan menjadi titik awal perubahan diri kalian. Apapun ujian dalam kehidupan kalian tetaplah berusaha menjadi pribadi yang baik.. Semoga kalian bisa menjadi anak-anak yang berprestasi, berakhlak baik, dan kebanggaan keluarga. Ada hal dari problem orang dewasa yang tidak perlu kita ketahui atas setiap tindakn yang mereka ambil. jadilah anak-anak yang sholehah ya adik-adik.. :) semoga ada kesempatan kita bertemu kembali.. ^_^











3 Des 2013

Saat Aktivis Terkena Fitnah "Interaksi dengan lawan jenis" (Bagian 1)

Saya hanya mampu mendefinisikan apa yang terlihat. Tak jarang saya definisikan makna tersirat dari signal-signal yang saya terima. Pada kesempatan ini pun, saya ingin menuliskan sebuah opini diri seorang hamba yang tak luput dari khilaf dan noda. Semoga ini pun jadi renungan bagi diri saya pribadi. Berbicara tentang kehidupan seorang aktivis dakwah. Tentu, terpikirkan tidak jauh dari agenda-agenda kebaikan seperti syuro, kegiatan amal, dan aksi. Namun, bukan hal itu yang akan saya paparkan. Saya ingin beropini tentang sisi lain dari kehidupan aktivis yang terkadang cukup menyesakkan dada.

Kehidupan menjadi aktivis da'wah penuh tantangan dan fitnah. Sisi baiknya tentu saja ada. Namun saya ingin paparkan tentang fitnah di kehidupan aktivis da'wah. Fitnah (ujian) yang tak hanya melanda jiwa namun juga hati. "Iman" itu yang membuat para aktivis bertahan atau justru jatuh kedalam bisikkan syetan yang ingin menjatuhkan manusia ke lembah dosa.

Fitnah pertama, "Interaksi dengan lawan jenis". 


Inilah gerbang pertama yang membuat seorang aktivis bisa jatuh bila ia tak pandai menjaga diri. Sering kalinya syuro/rapat, menuntut diri kita untuk banyak menunjukkan diri (memaksa untuk mengeluarkan pendapat/ide, berkomunikasi dengan anggota2 di syuro, dan lain-lain). Di sinilah kita untuk pertama kali mencoba mengenal karakter/pribadi aktivis lainnya, ikhwan maupun akhwat. Coba antum perhatikan syuro/rapat di organisasi dakwah antum, apakah selama syuro berlangsung tidak ada guyonan/perkataan dari salah seorang anggota syuro yang keluar dari jalur pembahasan syuro? Kalau tidak ada, berarti antum semua di sana memahami dan telah menjalankan syuro sesuai dengan fungsinya. Tidak ada juga waktu yang terbuang sia-sia.

"Sebagian kebaikan Islam seseorang yaitu meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya." (Hadits Hasan. Riwayat Tirmidzi dan lainnya)

Tapi jika ada sedikit guyonan/pembahasan di luar jalur, itu perlu antum waspadai! Kenapa harus sedemikian "mawas"? Karena itu salah satu celah syetan untuk memasukkan ke hati-hati kita bahwa guyonan/pmbahasan di luar tema rapat boleh lah sekali-sekali kita selipkan agar mencairkan suasana dan para anggota syuro/lawan jenis bisa saling akrab. Selanjutnya, itu akan membuka, celah-celah lainnya, misal saat berkomunikasi lewat sms, tidak ada lagi kecanggungan dengan lawan jenis menanyakan sesuatu di luar amanah da'wah. Bahkan berani nelpon sesuatu yang GJ (Gak Jelas). kemudian berlanjut ke interaksi berikutnya di dunia maya yang saat ini berkembang. Malu itu mulai tersamarkan. Tak ada lagi segan mengumbar pembicaraan bercanda/gak penting dengan lawan jenis ketika komen sebuah status.

"Malu itu termasuk keimanan, dan keimanan itu tempatnya di surga, sementara kekejian itu termasuk kekerasan, dan kekerasan itu tempatnya di neraka." (H.r. At-Tirmidzi No. 2009, dishahihkan Syaikh Al-Albani v dalam shahih Sunan At-Tirmidzi).

Efek dari berkembangnya teknologi sekarang, kemudahan2 dalam berinteraksi yang tanpa batas menjadikan kita mulai tak lagi memperhatikan interaksi dengan lawan jenis. Padahal tetap saja kita mesti menjaga diri dan interaksi kita. Kalau bercanda dengan sesama jenis (akhwat ke akhwat atau ikhwan ke ikhwan) ya tidak masalah tapi tetap harus memperhatikan kalimat guyonan/perkataan kita, jangan sampai menyakiti hati saudari kita. Jika Interaksi ini tidak di jaga Itu paradigma yang akan tumbuh berkembang hingga ke generasi kader da'wah penerus antum selanjutnya dan terwujudnya kader yang lebay dan manja. Da'wah lama berkembangnya. serta kader-kader da'wah yang militan dan visioner bisa di hitung dengan jari.

Al-Imam Al-Khaththabi v mengatakan sebagaimana dinukil oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar v, "Yang dapat mencegah seseorang terjatuh dalam kejelekan adalah rasa malu. Sehingga bila dia tinggalkan malu itu, seolah-olah dia diperintah secara tabiat melakukan segala macam kejelekan." (Fathul Bari, 10/643)

Bersambung..

7 Okt 2013

Saat Cinta Menyapa

Tiada kata seindah doa.
Tiada kado sebaik perjumpaan
Tiada cinta sebening keikhlasan
Tiada sahabat setulus di dasarkan iman
Tiada perjuangan sehebat jihad fisabilillah
Tiada impian semulia hafizhah

Dengan cita dan asa yang terbingkai dalam tekad
Terdefinisi jelas bersama ikhtiar dan doa
Meski rasa tak mampu membedakan makna
Hati dan logika selalu berbeda
Namun..
Nurani yang jujur berkata
Bahwa
Impian, persahabatan, dan cinta lah yang membuat semuanya indah dan mudah  


Sejenak saya renungi, bagaimana perjalanan hidup yang telah saya lewati di kota kembang ini. Hampir 5 tahun, saya habiskan masa pencarian diri, dari remaja labil yang bingung pada masa depannya setelah lulus SMA hingga takdir-Nya kembali menghantarkan pada garis start yang harus saya lalui yang tak pernah terpikirkan sebelumnya, yaitu meninggalkan kota kelahiran, tempat saya tumbuh dan belajar untuk mulai merantau ke pulau seberang, menata diri tuk mandiri, mengejar mimpi tuk masa depan, dan terlebih mencari jati diri sebagai seorang insan.

Tahun 2008, ketika pertama kali saya menginjakkan kaki di bandara Soekarno Hatta di Jakarta, tepatnya bada maghrib ada sejuta asa yang mulai satu persatu terlintas dan semua kembali jelas saat Kota kembang menyambut kehadiran saya dengan dinginnya cuaca yang jauh sangat berbeda dengan bumi lancang kuning. Di sini lah segalanya bermula..

Bandung, kota yang penuh dengan daya tariknya telah membuat saya mulai mencintai kota ini setelah kota kelahiran saya, Pekanbaru. Di sinilah saya mulai menata diri, mengejar mimpi, dan terlebih kembali mencari jati diri sebagai insan makhluk ciptaan Allah. Suguhan madrasah-madrasah ilmu yang menarik, tempat wisata alam yang menyejukkan, Budaya yang ramah, dan terlebih ladang kebaikan yang banyak memikat hati. 

Semua semakin mengenalkan saya, seperti apa kota kembang dengan segala pesonanya. Tak kenal maka tak cinta. Ya.. ungkapan yang memang ada benarnya. Cinta itu mulai tumbuh di hati, saat saya mulai mengenal Persahabatan (ukhuwah), harapan, dan ketulusan berjuang tanpa pamrih di kota ini.

Di sini, kota kembang saya dipertemukan dengan "mereka" yang juga datang dari berbagai kota dan pulau. "Mereka" dengan budaya dan karakter yang berbeda mengajarkan saya untuk belajar memahami dan menghargai. Dari sinilah saya mulai peka pada karakter setiap orang. Dari sinilah saya mulai belajar menyakinkan diri bahwa perbedaan akan tetap dan selalu ada namun dari perbedaan itu ada yang sama, yaitu "satu cita" => "seakidah". Dari titik inilah yang jadi pijakan saya untuk mulai menjalin pertemanan, persahabatan atau yang lebih dikenal oleh anak-anak Rohis dengan sebutan "UKHUWAH". Saya mulai menjalin ukhuwah dengan "mereka" yang hadir dalam kehidupan saya. Persahabatan yang pakai hati itu telah menjadikan saya sosok yang melankolis. Ya, memang saya tidak sadar bahwa saya terbentuk menjadi sedemikian melankolis padahal saya merasa itu biasa dan memang telah ada sebelum saya ke kota ini.

"Allah punya cara indah mempertemukan seseorang pada takdir-Nya"

Seiring waktu, saya merasakan hal itu. Takdir yang telah jadi ketetapan-Nya untuk saya telah menjadikan saya sedemikian yakin bahwa Takdir terasa indah tergantung bagaimana kita menikmatinya. Kesulitan, kekecewaan, airmata, suka, duka, tantangan, asa, semangat, bahagia, dan semua rasa yang juga di alami oleh makhluk bernama manusia juga telah saya alami di kota ini. Semua itu yang kemudian mendidik, melatih, mentarbiyah, dan membentuk saya jadi seperti saat ini.

Lima tahun sudah saya berjuang di sini, kini.. masa tuk kembali menentukan jalan selanjutnya.. kemana akan melangkah? apakah tetap di kota ini berkarya dan jadi insan pembelajar? atau kembali ke bumi lancang kuning mengabdikan diri pada tanah kelahiran dan orangtua?

Ah.. saya hanya bisa berdoa kepada-Nya diberikan jalan yang terbaik. Jika pun harus pergi, meninggalkan kota kembang insyaAllah akan ikhlas sebagaimana sebelum-sebelumnya mencoba ikhlas berpisah dengan sahabat dan keluarga di kota bertuah. Ada saatnya berjumpa namun harus siap berpisah. InsyaAllah di waktu yang terbaik dan telah ditentukan Allah, setiap yang terpisah akan berkumpul kembali. Ada saatnya pergi namun suatu hari pasti akan mencari jalan untuk pulang

Begitulah dinamika kehidupan



*Semua perjuangan hidup di kota kembang ini menjadi warna indah dengan hadirnya kalian. terutama saudara/iku di lingkaran cinta dan seperjuangan dalam dakwah. Saya mencintai kalian karena Allah. Kenangan itu akan tertinggal di kota ini namun "iman ini" akan terus kubawa kemana pun pergi.. Semoga kita tetap bisa bertemu kembali.

"Semoga Takdir Indah-Nya kembali saya rasakan meski di tempat yang berbeda dengan lingkungan baru, aktivitas baru, dan saudara seakidah yang baru"

13 Sep 2013

Surat untuk seorang Ukhti


Kujaga kabar "bahagia diri" bukan tak ingin membagi
Kusimpan sendiri dengan begitu rapi
Lagi-lagi Ia yang mengabarkan padamu
Lewat cara yang tak terpikiri diri ini


Dalam bisu mulut ini, semua ada maksud. Pertemuan yang tak pernah kusangka sebelumnya. Kita bertemu dalam sebuah cerita/skenario indah-Nya. Lima tahun yang lalu, Allah menghantarkanku tuk beraktivitas pada "jalan cinta para pejuang". Saat itu engkau asing bagiku, namun waktu yang membuat kita saling mengenal hingga akhirnya kurasakan hati-hati kita telah terikat oleh persaudaraan karena-Nya. Bagiku sulit tuk akrab dengan orang baru, namun kuasanya yang membuat alurnya menjadi menarik hati. 

Seiring waktu, perjalanan itu telah menghiasi hari-hariku dengan penuh nuansa. Sedih dan kecewa turut menghampiri namun bahagia turut menjadi penawarnya, yaitu Iman dan Ukhuwah yang mulai terbangun dalam setiap hari-hari yang kulewati. Jika bukan karena iman kepada-Nya mungkin ukhuwah  di antara kita tak akan pernah tercipta. Itulah yang membuatku tegar dikala tantangan terasa tak mampu ku hadapi. Terlebih jalinan persaudaraan yang mulai tumbuhkan benih-benih mawar yang menebar aroma wangi syurga. Engkau kuatkan diriku meski dengan cara yang tak dilakukan kebanyakan orang. Dari sanalah aku belajar memahami dirimu hingg detik ini.

Lima tahun sudah persaudaraan itu terjalin, aku lihat engkau begitu berbeda saat ujian terberat mendatangimu. Lalu, ku putuskan untuk tidak cerita, membagi bahagia yang kini sedang kurasakan karena aku tak ingin membuatmu sedih dan terbebani. Allah kembali memegang kendali. Ia kabarkan tentang aku padamu lewat cara yang tak kusangka. Akhirnya aku jujur padamu. Aku katakan semua tapi tidak untuk alasan utama menyimpan kabar bahagia diri selama ini. Biarlah Allah dan aku yang tahu kenapa itu kulakukan. Biar Allah yang menelusupkan di hati-hati kita bahwa ada persaudaraan indah yang kini tengah hadir bersama kebersamaan kita selama ini. Aku akan pergi, namun kuharap diriku tak engkau lupakan. Semoga kita berkumpul di syruga-Nya. Aamiin ^-^




27 Mei 2013

Muslimah yang Taqwa Paripurna


(Oleh: Idhel_Aa) 

Sosok wanita yang senantiasa menjaga dirinya dalam ketaqwaan kepada Allah. Hari-hari diisi dengan dzikir (mengingat Allah), amal-amal ibadah yang dipersembahkan untuk Rabbnya, tegar dalam menjalani kehidupan karena ia yakin ketetapan Allah itu yang terbaik, dan berusaha menjadi pribadi yang terbaik di hadapan Rabbnya. Itulah beberapa pribadi yang dimiliki oleh sosok wanita yang disebut Muslimah.

Ukhti.. sudahkah dirimu pahami hakikat seorang muslimah itu?
Apakah kecantikan hanya dilihat dari fisik?
Bagaimana ya muslimah yang bertaqwa secara paripurna?

Sederet tanya yang semoga timbul di hatimu dan engkau selami kembali makna dari sebuah sebutan “Muslimah”.
Muslimah cantik bukan karena fisik yang dimiliki. Ya.. tentu itulah ucapan dari mereka yang melihat dengan “kacamata iman”. Fisik yang putih, bersih, tinggi dan ideal dari berbagai aspek keduniawian bukan menjadi tujuan ia tercipta. Semua itu pasti akan hilang seiring berjalannya masa. Wahai ukhti, bila engkau terlahir dengan fisik yang tak menarik mata, cukup bagimu terlihat indah dan mempesona dengan pancaran kesholihan dan tetap mensyukuri pemberian-Nya. Menjaga dan merawat penampilan sesuai syari’at Islam. Beruntunglah untukmu muslimah, saudariku yang Allah ciptakan dirimu dengan fisik yang indah dan menarik. Semoga dengan karunia itu engkau mampu menjaganya dan tidak mengumbarnya selain kepada yang halal bagimu.

Cantikmu yang terpancar dari kesholihan itu semoga tetap engkau rawat dan sirami terus. Menyelami kehidupan muslimah, pasti tidak terlepas dari amal ibadah yang ia jaga sepanjang hari. Muslimah itu senantiasa menjaga tilawah hariannya, shalat lima waktu, hafalan Al-qur’annya, shaum-shaum wajib dan sunnah, serta hubungan sesama saudara, teman dan tetangga yang ia jaga dengan baik. Tak lupa baktinya sebagai anak dalam keluarga, menjadi salah satu penumbuh kehidupan keluarga yang harmonis dan Islami. SubhanAllah.. itu lah wanita dunia yang akan membuat bidadari pun cemburu kepadamu. Semoga ikhtiar-ikhtiar senantiasa menemani langkahmu menjadi wanita yang sholihah. 

Cantik pribadi karena kesholihan pasti dambaan semua muslimah, namun ingat ukhti! dirimu tidak cukup hanya cantik dan sholihah. Perjuanganmu masih panjang. Muslimah cantik, sholihah tapi tidak berwawasan maka engkau akan ketinggalan oleh zaman yang semakin berkembang maju dengan berbagai pengetahuan dan teknologi saat ini. Untuk itu, muslimah harus cerdas dan berwawasan agar engkau siap menghadapi berbagai tantangan zaman apalagi engkaulah yang nanti menjadi madrasah pertama bagi putra-putri tercintamu. Pendidikan pertama yang paling baik bagi seorang anak adalah dari keluarganya, dari umii nya. Bersamamulah anak-anak penerus dan pemimpin bangsa ini tumbuh, maka haruslah engkau persiapkan dirimu dengan bekal yang mumpuni sebagai seorang umii maupun guru bagi mereka.

Berkarya dan menuntut ilmu sebagai pelengkap dari pribadi sholihahmu. Muslimah tidak hanya diam dalam perkembangan zaman yang semakin maju. Ia juga mau mengambil peran di tengah arus pergolakan zaman. Ia harus mampu terjun ke dalam kancah dakwah, sosial, politik dan lainnya dengan kebijaksanaan, kematangan wawasan, dan kemahiran di berbagai aspek. 

Mari kita lihat sosok muslimah ideal yang luar biasa dan tak ada seorang pun yang mampu menyaingi sosoknya. Ia adalah ‘Aisyah binti Abu Bakar. Aisyah adalah figur dan potret wanita ideal nan agung. Aisyah memiliki hati nan lembut, penuh cinta dan kehangatan, setia, berwawasan tajam, perasa, dan menjadi sentral dalam kehidupan. Ia pun penebar kedamaian, kasih sayang, dan cinta.

Kecerdasan Aisyah ditunjukkan dalam kesehariannya yang senantiasa belajar dan menyerap ilmu yang berasal dari Rasulullah dan para sahabat di sekitarnya. Selain kemampuannya dalam menyerap ilmu, ia juga sosok seorang guru yang andal. Guru yang memiliki lidah yang fasih dan lancar, keindahan gaya bahasa, dan tepat sasaran. Aisyah mengabdikan dirinya pada ilmu pengetahuan dengan cara mengajarkannya kepada orang lain dan menggunakannya untuk memperbaiki keadaan umat Islam serta mengarahkan mereka ke jalan yang lurus. Madrasah Aisyah adalah madrasah ilmu. Ia senantiasa menyimak dengan seksama setiap orang yang bertanya lalu memberikan jawaban yang sebaik-baiknya yang ia ketahui. Dari madrasah inilah, lahir banyak ulama.

Aisyah merupakan sosok muslimah yang bisa kita teladani. Ia mampu melaksanakan segenap tugas keilmuan, menjalankan amanah dakwah dan pengajaran dengan sempurna. Ia pun memainkan peran sosial dan politik yang sangat penting, tapi masih tetap menjalankan kewajiban agama secara konsisten serta memelihara tingkah laku dan budi pekerti dengan baik. Ia juga sudah hafal Al-qur’an di usia dini.

Itulah sosok istri Rasulullah, Aisyah binti Abu Bakar. Muslimah dengan sifat-sifat paripurna yang telah menjadi teladan ideal bagi muslimah di dunia. Seluruh aspek kehidupannya menggambarkan ketaqwaan paripurna Aisyah kepada Allah SWT. Akhlaknya yang mulia, kesucian dirinya, sifat zuhud yang dimiliki,  kecerdasan dan wawasan agamanya.

Untukmu muslimah pendamba kemuliaan dalam taqwa kepada-Nya. Mari kita tingkatkan kualitas dan kebermanfaatan diri demi menggapai cinta Teragung dari Ilahi Rabbi. Jadilah muslimah yang taqwa paripurna!
 
Di luar sana banyak muslimah yang kini tengah berjuang untuk masa depan dunia dan akhiratnya. Semoga engkau termasuk salah satu di antara mereka yang berjuang. Untuk saudariku yang kini tengah berjuang menjadi sosok muslimah yang bertaqwa paripurna semoga kemudahan demi kemudahan menghiasi kehidupanmu karena rahmat dan kasih-Nya. Jihadmu untuk agama Allah semoga menjadi jalan kemudahan bagimu meraih cinta Ilahi


Sebuah tulisan, sekaligus pengingat diri
Sebuah tulisan yang kupersembahkan untuk saudariku
Sahabat seperjuanganku dalam Dakwah
Sahabat dalam Tarbiyah
Sahabat yang Ia hadirkan tuk temaniku dalam meniti jalan ini
Rabb.. kuatkanlah cinta kami dan jagalah ukhuwah ini tetap ada
Ana uhibukifillah ya ukhti..