23 Des 2014

Uhibbuki fillah Umii



"Uhibbuki fillah Umii! ^-^
Cinta yang tak bisa kuungkap lewat kata namun hanya bisa ku realisasikan lewat sikap. Semoga aku bisa menjadi anak shalihah yang membahagiakanmu di dunia dan akhirat. Jadi semakin bersyukur!"

Itulah penggalan kalimat yang kugoreskan di status BBM pada hari Ibu. Awalnya, tidak ada keinginan untuk membuat status di semua akun yang kupunya tentang ucapan terimakasih kepada mamaku, sebab mama pun tidak akan pernah baca karena beliau gak punya akun di dunia medsos termasuk tulisan ku ini di blog beliau pun tidak akan baca ^-^ he..

Akhirnya hati pun tergerak juga membuat status tapi hanya di BBM, karena teman2 di BBM ku tidak lah banyak dan itu pun adalah teman terdekat dan beberapa orang yang baru dikenal, tidak sebanyak di facebook. Satu tujuanku, yaitu mengekspresikan apa yang ingin kulakukan saat itu yaitu menulis. Menyalurkan apa yang sedang terpikir. Termasuk tulisan di blog ini. Aku ingin menulis tentang "rasa syukurku pada-Nya yang telah menitipkan aku pada rahim seorang wanita yaitu mamaku."

Seorang wanita yang mungkin jauh dari kata sempurna jika dibandingkan dengan para ibu lainnya namun di mataku bahkan jauh di lubuk hatiku aku mencintainya sepenuh hatiku dengan kekurangan yang ia miliki dan juga kelebihan yang ada padanya. Aku mencintainya karena Allah. Yaa karena Allah yang telah menitipkan aku di rahim mamaku sehingga aku bisa menjadi seperti ini lewat asuhan mama. Cinta itu tumbuh seiring waktu aku mendapatkan kasih sayang dalam asuhan dan didikannya, bahkan keseharian mama yang terlihat di dalam rumah sebagai seorang ibu dan istri itu yang semakin membuat aku mencintainya dalam diam. Terlebih, saat aku pernah mendengar cerita mama saat mama baru melahirkan kakakku. Saat itu Allah memberi ujian sakit pada mama. Hingga selama 2 tahun kakak dalam asuhan nenek dan tidak mendapat susu asi yang seharusnya. Itulah yang juga menyebabkan kakakku sering sakit ketika kecil. Aku bangga terlahir dari rahimnya. yaa, dalam diam aku mensyukuri karunia Allah menghadirkan sosok ibu seperti mama. Lidahku terasa kelu setiap kali tuk mengungkapkan ataupun merangkai kata di hadapannya mengatakan "Sayang mama". 

Sebagian anak-anak lain mungkin mudah bagi mereka mengatakan begitu tapi tidak bagiku. Meski, aku dikenal oleh orang-orang terdekat bahwa aku orangnya melankolis. Tapi di hadapan mamaku sendiri, aku malu tuk bermelankolis padanya. Bahkan terlihat lemah pun aku tidak mau. Tak pernah kubagi beban atas masalah pribadi yang kuhadapi, aku selalu menutup rapat dan berusaha menyelesaikannya sendiri. Aku selalu ingin tampak Tegar di hadapannya agar kelak ia tidak khawatir ketika aku jauh darinya, meninggalkanku. Aku pun tak ingin membuat mama pusing memikirkan aku setelah harus mengurus 3 anak lagi.

Aku hanya dapat mengungkapkan rasa sayang pada mama lewat sikap. Ketika mama sedang kerepotan di rumah, aku membantu pekerjaan rumah. Aku selalu berusaha belajar dengan serius selama sekolah hingga selalu dapat rangking hingga SMA untuk membalas pengorbanan mama dan papa dalam mendidikku. Aku selalu berusaha melakukan yang terbaik sebisaku agar mereka bangga. Terkadang aku tidak terbuka pada mama. Bahkan saat daftar SNMPTN d luar pulau (Bandung), aku tidak cerita. Ketika lulus mama baru tau. Aku tak ingin membuat mama kecewa, jadi setiap apa yang kulakukan akan kuceritakan padanya setelah aku pasti mendapatkannya atau tidak. Namun mama maupun papa selalu mempercayaiku dan tak pernah banyak menuntut, itu yang membuat aku justru ingin menuntut diriku untuk melakukan yang terbaik sebisaku dan jadi anak shalihah untuk mereka.

Dalam bait doa di setiap shalatku, selalu ku selipkan do'a untuk mama tercinta. "Aku ingin menjadi pelangi terindah bagi keluargaku di dunia dan akhirat". Cita-cita yang hingga kini masih terhujam dan sedang berusaha kuraih. Meski ada hal yang harus kukorbankan. Yaa hidup itu pilihan, dan aku memilih jalanku tuk menjadi pelangi terindah bagi mama dan papa. Aku ingin menghapus segala duka yang hadir dalam kehidupan orangtuaku. Aku gak tau berapa lama lagi mereka bisa bersamaku. Ku harap di akhir usia mereka aku bisa meraihnya.. ^-^

Semoga Allah izinkan dan memberikan rizki dan kesempatan padaku, untuk bisa bersama-sama mama dan papa ke baitullah.. Aamiin Ya Rabbal'alamiin.. ^-^


-Muara Kasih Bunda oleh Erie Susan-


Bunda

Engkaulah muara kasih dan sayang
Apapun pasti kau lakukan
Demi anakmu yang tersayang

Bunda
Tak pernah kau berharap budi balasan
Atas apa yang kau lakukan
Untuk diriku yang kau sayang

Saat diriku dekat dalam sentuhan
Peluk kasihmu dan sayang
Saat ku jauh dari jangkauan
Doa mu kau sertakan

Reff:
Maafkan diriku bunda
Kadang tak sengaja ku membuat remah hatimu terluka
Kuingin kau tahu bunda
Betapa kumencintaimu lebih dari segalanya

*
Kumohon restu dalam langkahku
Bahagiaku seiring doamu


28 Nov 2014

Masa Kecil


Lama tak kumainkan Pena
Kata tak kugores tuk bercerita
Mengarsipkan sebagian perjalanan selama jadi hamba-Nya
Sepanjang nafas yang ada


Masaa Al-Khair! Selamat sore! 

Kota ini sedang sore, saat tulisan ini saya rangkai. Entahlah, sedang sore atau malam di kotamu?
Di kota ini sedang di guyur hujan. Sekarang musim penghujan. Rahmat Allah sedang turun untuk penduduk alam.

Saya mau menulis kembali sedikit tentang masa kecil. Seperti apa idhel itu di masa kecil? ^-^

Saya lahir di kota Pekanbaru, di sebuah kawasan atau lingkungan perumahan yang rapat di jalan Mawar. Lahir hari kamis, tengah malam dengan bantuan seorang bidan terdekat. Om yang menjemput bidan. Rumah tetangga pun hanya berjarak satu meter bahkan halaman rumah pun saling berhadap-hadapan. Ya seperti rumah diperkotaan yang berdekatan. Saat tinggal di sini saya tidak begitu leluasa bermain. Hanya bisa bermain di dalam dan depan teras rumah. Alhamdulillah Allah mengaruniakan saya saudara laki-laki dan perempuan. Kakak perempuan yang hanya berjarak dua tahun usia dengan saya. Ia yang selalu jadi teman bermain. Ada dua gadis kecil di rumah dan saat itu saya paling bungsung. Meski bungsu, saya tidak seperti anak bungsu kebanyakan sering manja ke orangtua. Justru kakak perempuan saya yang mendapat perhatian lebih dan manja. Yaa saat itu kakak, gadis kecil yang mudah sakit. Bahkan saya sering di tinggal sendiri kalau orangtua saya pergi dan kakak yang selalu di bawa. Saya lebih senang bermain dengan anak-anak seusia saya di sekitar rumah. Selain tinggal bersama orangtua. Ada om, adil laki-laki dari mama. Hingga om masuk akademi kepolisian. Kami sangat di sayangi oleh om. begitu akrab dengan beliau. Beliau pindah dan memilih mengontrak rumah sendiri saat sudah bekerja di kepolisian.

Abang, kakak, dan saya mulai mendapat pendidikan formal di Taman Kanak-kanak. Di sini dunia bermain saya mulai bervariasi. Maklum di TK banyak wahana bermain. Memiliki banyak teman. Sering berekreasi bersama, ikut lomba fashion busana muslimah, setiap hari dibekali kue, dll. Bahagianya masa kecil di Taman Kanak-kanak. Ada kejadian tentang kenekatan saya saat pulang, saya tidak menemukan mama menjemput. Menunggu cukup lama tapi belum ada. Akhirnya saya memberanikan pulang sendiri. Meski rada takut karena jarak TK dan sekolah cukup jauh, di tambah harus menyeberangi jalan raya. Tapi karena sudah hafal jalan pulang dan saya hanya berniat untuk menuju SD tempat kakak saya sekolah dan menunggu mama di sana, kebetulan tidak terlalu jauh dari TK. Diperjalanan sudah mendekati SD kakak, saya bertemu mama. Mama terlambat menjemput karena melakukan pekerjaan rumah dulu. Kalau ingat pengorbanan mama dulu saya jadi bangga punya ibu yang hanya berprofesi sebagai IRT. Mama dan saya menunggu Abang dan kakak sampai mereka pulang sekolah. Begitu setiap hari yang dilakukan mama hingga kami anak-anaknya mampu mandiri pulang sekolah.

Saya masuk SD 010 Pekanbaru, di tempat abang dan kakak bersekolah. Sayang hanya sebentar sampai naik kelas dua. Kami sekeluarga pindah ke Rumbai, daerah yang tidak jauh dari pusat kota Pekanbaru. Otomatis kami bertiga pindah sekolah dan punya teman baru lagi. Sekeluarga pindah karena rumah di Pekanbaru merupakan rumah kontrakan dan di Rumbailah orangtua saya membangun  rumah milik sendiri, terlebih papa memang bekerja di Rumbai.

Di sinilah sisa masa kecil saya dilalui, hidup dan tumbuh di lingkungan yang beda dari sebelumnya. Di sini jarak rumah antar tetangga jauh sekali, masing-masing rumah memiliki halaman rumah yang luas. Suasananya masih asri, banyak pohon-pohon, sangat beda dengan rumah saya sebelumnya. Saya cukup bahagia lewati masa kecil di sini, bahkan di sinilah saya mulai merasa bebas melakukan apapun sebagai anak kecil yang senang bermain, di sini banyak teman sebaya, halaman rumah yang luas, dan gak ada keramaian kendaraan berlalu lalang sebab jauh dari jalan raya. 

Bila mengingat masa kecil, yang ada kenangan saat saya memanjat pohon rambutan bersama teman kecil saya. Anak perempuan kerjaannya manjat pohon.. ^-^ Saya belajarnya dari teman dan berani karena memang orangnya nekat, dulu di pekanbaru belum pernah manjat pohon (pohon yang di panjat juga gak ada). Senang dan puas melakukannya karena bisa makan rambutan sepuasnya yang langsung dipetik. 

Halaman rumah yang dulu sering saya jadikan tempat membangun pondok-pondok, yang di buat dari kayu besar sebagai tiang, triplek, dan terpal sebagai atap dengan bantuan papa mendirikannya. Pondok-pondok ini yang selalu saya tempati saat bada isya bermain di sana bersama teman-teman dan hanya di beri penerang sebuah lampu minyak. Sungguh lucu bila ingat ini kembali. Masa kecil yang saya lalui dilakukan semau saya. Ingin melakukan segala yang diinginkan, bahkan bisa bersepeda pertama kali itu berawal dari keisengan saya bersama teman naik sepedanya yang rusak, di dorong olehnya, saya naik membawa sepeda sampai terjatuh  dan akhirnya bisa. Setelah bisa kita main sepeda mengambil posisi menuruni bukit dan tanjakan naik bukit, ini dilakukan agar roda sepedanya berputar karena rantai sepeda bermasalah jadi tidak bisa di kayuh. Kenekatan telah ada dalam diri saya sejak kecil... ^-^

28 November 2014 
pukul 15.48 wib
Salam Ukhuwah
Idhel_Aa

27 Nov 2014

Album bersama Math Best


Persiapan Perjalanan "Math Best" ke Ciwidey 

Berdoa sebelum berangkat
Depan gedung FPMIPA (JICA) UPI



Photo bersama sebelum naik Bis



"Math Best" Kumpul di pinggir Kawah Putih



"Math Best" Buka Puasa Bersama Anak-anak Panti Asuhan






Suasana Di ruang Kuliah

Suasana Di ruang Kuliah




Ngeliweut Bareng di Rumah kosan Saya dan Feni




Photo kelas 

6 Nov 2014

Kenangan yang tersisa saat ada di Binder



Rasanya terlalu lama tak berkicau di blog untuk sekedar menumpahkan cerita. Kali ini saya ingin berkicau sedikit tentang masa awal sebagai mahasiwi di kampus Universitas Pendidikan Indonesia 5 tahun yang lalu. Saat itu di semester dua saya mengontrak matakuliah pendidikan Agama Islam. Pada awal-awal semester dua, seorang KM (Ketua Mahasiswa) kelas mengumumkan tentang Program Tutorial yang sekarang bernama Tutorial. Perubahan nama itu terjadi tahun 2012 saat SK nya berakhir, dari penuturan pak Toto (Ketua penyelenggara Tutorial) tidak perlu pakai program. Namanya Tutorial sejak dulu, gak pakai program. Begitu penuturan yang saya dengar langsung. eits.. kenapa saya tau? hehe.. Saat itu saya menjadi petinggi di struktur kepengurusan Tutorial,yang menjabat sebagai Kabid di salah satu bidang dan saat itu para kabid mengadakan pertemuan dengan Pak Toto untuk membahas tentang Tutorial.

Kembali ke pengumuman KM kelas tentang Program Tutorial, saat itu sang KM juga menyampaikan tentang Binder (Bina Kader). Eh.. apalagi ini Binder? Wah penasaran? (itu yang saya rasakan). Dijelaskan oleh KM apa itu Binder dari informasi yang tertulis dari surat yang diterima sang KM. Binder hanya bisa di ikuti oleh mahasiswa yang menjadi perwakilan di kelas, dan jumlahnya dibatasi. Singkat cerita, akhirnya saya daftar Binder bersama teman di kelas. Kami yang daftar binder adalah orang-orang yang biasanya memiliki ketertarikan dengan dunia kerohisan. Meski demikian ada juga yang daftar karena di suruh KM biar ada perwakilan kelas meski tidak berdasarkan keinginan sendiri. Hingga akhirnya banyak yang berubah dari yang dulu suka pakai celana jeans berubah istiqomah memakai rok, belum berjilbab jadi istiqomah menutup aurat, yang pacaran jadi memutuskan pacar dan istiqomah berubah menjadi pribadi yang mencari hidayah Allah. Itulah Hidayah datang lewat dan cara yang tidak terduga. 



Thanks Tutorial telah banyak melahirkan mahasiswa-mahasiswi yang beriman dan bertakwa serta berakhlak baik. Sehingga banyak mahasiwi yang menutup aurat termasuk di kelas saya. Teman-teman yang dulu masih menampakkan rambut indahnya mulai memakai jilbab/kerudung. Meski setiap orang berbeda lama proses mengambil keputusan untuk menutup aurat. Ada yang di semseter dua, ada yang di akhir masa kuliah di kampus, bahkan ada yang setelah lulus kuliah. Saya meyakini bahwa ada peran dari hasil mereka ikut mentoring di tutorial. Karena salah satu materi yang di sampaikan di mentoring ada yang membahas tentang hal tersebut. Nah Buat kamu yang sudah memutuskan berhijab/menutup aurat semoga semakin dikuatkan untuk terus menjaga dan melihat lagi apakah sudah syar'i pakaian yang digunakan..  Kalau belum jangan ragu untuk segera berhijrah menggunakan pakaian yang syar'i. 

Berkicaunya sampai lupa sama pembahasan tentang Binder.. ^-^
Lanjut ya..!

Setelah Tergabung dalam Binder, setiap akhir pekan saya ikut pembinaan binder di hari ahad. Kegiatan ini berlangsung selama satu semester/lebih kurang empat bulan. Di sini saya merasakan kekuatan luar biasa yang mendorong saya tuk bisa lebih semangat lagi berjuang dalam dakwah. Di akhir pembinaan, kami semua di kukuhkan. Kegiatan pengukuhan Binder di lakukan d luar kampus. Biasanya tempatnya di alam terbuka. Pada saat Binder angkatan saya (saya lupa angkata berapa ya?? he :). Maklum sudah 5 tahun berlalu ) kita hari sabtunya di masjid Nurul Falah di gerlong ikut pematerian. Hari ahadnya baru ke Sukawana untuk outbond dan upacara pelaksanaan pengukuhan serta pemilihan ketua angkatan Binder.

Saat outbond di bagi kelompok dan saya kebagian kelompok dengan orang-orang yang ada di dalam photo di atas.. :) . Ini salah satu kenangan yang tersisa saat ada di Binder. Sekarang mereka entah berada di mana, ada beberapa yang masih istiqomah dalam jalan dakwah dan ada yang sudah memilih jalan di luar dakwah. Semoga apa pun pilihan hidupmu teman, tetap Allah Swt, yang menjadi tujuan. Mencari ridha-Nya.

07 November 2014
Salam ukhuwah dari saya..
Idhel_Aa
^__^





6 Okt 2014

Berkata Baik atau Diam


"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya ia berkata baik atau (kalau tidak dapat berkata baik hendaknya ia diam." (H.r. Bukhari & Muslim)

Hadis di atas sangat dalam maknanya, kita yang mengaku beriman kepada Allah maka harus mau menjadi hamba Allah yang ta'at. Keta'atan itu tak hanya di bibir saja namun dibuktikan lewat amal. Sebagai insan yang memiliki iman di hati maka harus selalu menunjukkan perkataan yang baik. Perkataan yang tidak mengandung celaan atau merendahkan orang lain.

Sulit ya.. tentu sulit sekali untuk menjaga lisan ini dari kata-kata yang tidak akan menyakiti orang lain namun ikhtiar itu perlu kesungguhan bila ingin menjadi bagian dari hambanya yang beriman.

Bila sulit sudah dikasih petunjuk. Ketika memang lisan tidak bisa berkata baik maka "Diam" adalah sikap yang baik. Meski "diam" adalah sikap yang terkadang dipandang kurang baik dalam beberapa hal. Namun jika sikap diam tidak ada hati yang tersakiti oleh perkataan kita, maka lakukanlah. Tempatkanlah perkataan itu sesuai kondisi, kapan kita harus berkata maupun tidak mengucapkan sepatah katapun.  Toh bahasa tubuh, sikap dapat membuat seseorang mengerti kita dalam kondisi seperti apa.

30 Sep 2014

Definisi "Cinta"


Oleh : Idhel_Aa



Cinta memang anugerah terindah dari Allah. 
Fitrah bagi manusia rasakan cinta.
Syukur harus terucp ketika hati masih bisa mencintai.

Mampu saling menyayangi dan mengasihi sesama.
Ini tanda Hati masih memliki kelembutan dan cahaya buah ketakwaan.
Ini memang tak boleh dibunuh namun hrus ditanam di dalam diri.


Namun cinta yang menduakan cinta Allah.
Dapat tergolong perbuatan syirik dalam hal cinta pada Allah .
Itu juga Bukan suatu hal yang menjamin kebahagian sejati.
Berjuta bahkan trilyun orang mengatakan "aq mencintaimu",  'engkau cinta matiku', dsb.
Saat cinta itu di pupuk dan bersemi dalam hati.
Berjuta orang pun banyak yang berubah tatkala ia melanda diri.
Setelah dapat memiliki dan menjalin hubungan Yang belum di ridhoi.
Kebosanan biasanya datang, lalu ikatan putus dan cinta pindah ke lain hati.


Cinta akan menjadi sebuah tanda ketakwaan hamba pada rabbnya.
Ketika cinta itu ia jalin dalam sebuah ikatan yang telah halal dan diridhoi.
Tapi ketika cinta hanya dirasa dan terus dibiarkn bersemi di hati.
Dakwah dijalankan di atas cinta manusia bukan cinta karena ALLAH.
Langkah berjuang karena motivasi lain.
Itu sama saja dakwah kita jalankan karena menjanjikan keindahan dan kebhgiaan bagi diri.
Seolah Bukan karena ALLAH , bukan karena mencari ridho-NYA.


Dakwah akan indah jika setiap para pejuangnya memiliki cinta.
Cinta berjuang di jalan yang penuh Dinamika.

15 Mei 2014

Mari Perhatikan Amalan Hati

Bismillah

"Mari Berbenah tuk Bangkit dan Berlari lebih kencang lagi mendekat kepada-Nya" (Sedikit modifikasi kalimat seorang ustad)

Setiap Mukmin (org yg beriman) hrs mau senantiasa memperhatikan dan mengintropeksi diriny dgn bercermin kepada orang lain. Setiap hari harus ada perbaikan dari amalan Hati.. karena amalan hati yg sering tak disadari oleh diri sendiri.. sehingga membuat hati semakin lama semakin gersang dan tak lagi dapat membedakan mana yg baik dan buruk.. Apabila hati telah "berpenyakit hati" maka tak akan lagi ketenangan dan kebahagiaan itu hadir di hati. Dan bila dibiarkan bisa meyebabkan hati tertutupi noda-noda hitam sehingga sulit menerima kebenaran dan nasehat..

"Amalan perbuatan lebih dapat di sadari oleh diri daripada amalan hati yang hanya bisa diketahui oleh orang lain."

Idh3L_Aa




6 Mei 2014

Perjalanan Jurnalistik BATIC (Memori 12 Februari 2011)

Sedikit berbagi cerita leat photo-photo saat perjalanan menjelajahi tempat-tempat sejarah di kota Bamdung bersama teman-teman BATIC pada tahun 2011 




Pabrik pengolahan Kopi Aroma

Proses membungkus Kopi aroma

Hotel Savoy Homan yg sudah berdiri sejak jaman penjajah
dan paling di kenal di dunia internasional

Bangunan di depam Museum KAA

Salah satu koleksi museum KAA

Di pabrik Kopi Aroma





Di dalam Gedung Konferensi Asia Afrika



Lagi merhatiin apa ya? ^-^

Bekas Kamar sel penjara d jaman penjajahan 

15 Apr 2014

Edisi "Kursus Menjahit"


Segores catatan kenangan
Bersama Mereka dalam kesenangan
Kesamaan Hobi dan kegemaran

Pertemukan kita dalam lingkaran ilmu ini
Tuk sama-sama kita pelajari
Dari seorang Murobbi (Guru)
Yang ahli dalam dunia fashion ini



Kali ini, catatan blog saya akan berbagi cerita tentang aktivitas yang saya jalani hampir lima bulan belakangan ini. Berawal di bulan oktober yang penuh cinta dan juga asa yang mulai saya jelajahi satu persatu hingga coretan pada tiap mimpi-mimpi itu terealisasi adanya. Tak hanya jadi impian tanpa aksi tuk mengejarnya. 

Yaa.. ini salah satu target saya setelah perjuangan itu beres. Ingin tetap menimba ilmu di kota kembang ini sebelum nanti pulang ke kampung halaman. 

Kita ke cerita di bulan Juli. Seberes amanah di kampus,saya mulai mencari tempat kursus menjahit. Ingin melancarkan kembali keahlian dalam menjahit. Hmm.. akhirnya saya putuskan tuk mencari tempat kursus jahit. Di dapatlah info tempat kursus jahit A yani yang bayar, ada yg hanya satu bulan tapi setiap senin-jumat dan ada juga yang hanya sabtu dan minggu saja. Selagi menimbang mana yang akan di pilih, Allah datangkan seseorang yang memberikan kabar tentang pelatihan menjahit gratis dari sebuah lembaga yang ada di bandung.

Singkat cerita setelah perjuangan panjang tuk berupaya memenuihi administrasi dan persyaratan, serta hampir pesimis karena peluang diterima kecil. Saya putuskan tidak berharap besar di terima kare sudah bisa mengukur diri tidak bs memenuhi semua alur penerimaan.atu bulan berlalu dan saya fokus tuk mencari kursus A yani yang dekat dari gerlong dengan searching di internet. Ternyata cabangnya ada yang di daerah Cihampelas. Waktu terus padat, hingga saya tbelum sempat mendaftarkan diri.

Satu bulan berlalu, tiba-tiba saya dapat sms yang menyataka saya diterima jadi peserta kursus menjahit. Akhirnya saya daftar ulang dan mulai berkenalan dengan peserta lain. Saya memilih kelas pagi karena kalau siang, saya selalu ada kegiatan setiap sore jadi pasti telat hadir. 

Lima bulan berlalu, banyak hal yang di dapat, ilmu dari bu Ira selaku guru di tempat kursus serta sahabat yang kebayakan ibu-ibu yang sudah menikah, ada bu Atty, bu Anny, bu Novi, bu Neti, teh Yati, teh Mimin, dan syifa. Hanya saya dan syifa yang belum menikah. di sini saya banyak belajar dari para ibu-ibu. Kami saling akrab ibarat satu keluarga.

Sebelum teori menjahit di smapaikan,  kami memulai kelas dengan di awali tilawah secara bergantian, lalu ada yang kultum setelah itu baru ke teori menjahit. Agar ilmu nya berkah.. 



Ruang kelas



Di awali Tilawah dulu.. ^-^



Narsis dikit.. ^-^



Suasana saat bikin pola dan menggunting



Semua ibu-ibu ^-^

Sekian cerita tentang Kursus menjahit.. ^_^

1 Jan 2014

Keceriaan Bersama Mereka

Pada pertengahan bulan Desember saya menghabiskan waktu selama 3 hari bersama adik-adik dari SMP Al-Azhar Bintaro. Banyak hal yang saya dapati selama kebersamaan bersama mereka. Mulai dari perkenalan hingga menemani mereka tidur dan mendengarkan curhatan mereka.

Mereka yang masih lucu-lucu dan tampak bahagia ini ternyata memiliki permasalahan dalam keluarga. beberapa dari mereka ada yg "broken home". Ayah dan Ibu bercerai, ada yg curhat kalau orangtuanya bercerai saat ia berusia 5 tahun, kemudian tinggal sama ibu dan ayah tirinya. ia bilang kangen sama ayahnya dan ingn bertemu. Terus ada yang curhat kalau ayah dan ibunya bercerai karena ibunya tidak mau berhenti jadi wanita karir, ia dan ibunya saat tinggal di Taiwan sama ayahnya memilih pulang ke Indonesia. Ibunya memilih perceraian, saat itu ia masih kelas SD. Dari 11 adik yang jadi tanggung jawab saya, 4 orang yang "broken home". Mereka berkata kepada saya bahwa sempat berpikir tidak mau menikah karena trauma melihat perceraian orangtuanya.

Kebanyakan dari mereka sudah mulai mengenal pacaran sejak usia SD, ya.. hal ini memang tidak aneh lagi di zaman sekarang. Ini lah akibat dari perceraian orangtua, membuat anak-anak menjadi korban. Mereka yang saya lihat berusaha untuk tetap menikmati kehidupan dengan keceriaan layaknya anak-anak seusia mereka yang lain. 

Inilah hal yang patut jadi perhatian para orangtua terutama para ibu yang menjadi madrasah pertama untuk putra-putrinya. Mereka harus dididik akidahnya terlebih dahulu dan bekal agama yang seharusnya sebelum menempuh dunia pendidikan di bangku sekolah.. masa golden age yaitu 1-6 tahun, di sinilah peran ibu tuk bisa menanamkan akhlak yang baik kepada sang anak.

Ini photo-photo kegiatan siswa SMP Al-Azhar Bintaro dalam acara Sekolah Alam selama 3 hari. Di sini para siswa di didik dan dibiasakan berakhlak Islami. Mulai dari shalat tepat waktu, membiasakan shalat sunnah (qiyamulail, Rawatib, dan dhuha), membaca doa setiap melakukan aktivitas (makan, berwudhu, tidur, dll), serta diajarkan memandikan, mengkafani dan mensholati jenazah, muhasabah, hiking, dan outing. Selama tiga hari yang sangat bermanfaat dengan kegiatan positif untuk mereka. 

Semoga bisa menjadi kenangan dan menjadi titik awal perubahan diri kalian. Apapun ujian dalam kehidupan kalian tetaplah berusaha menjadi pribadi yang baik.. Semoga kalian bisa menjadi anak-anak yang berprestasi, berakhlak baik, dan kebanggaan keluarga. Ada hal dari problem orang dewasa yang tidak perlu kita ketahui atas setiap tindakn yang mereka ambil. jadilah anak-anak yang sholehah ya adik-adik.. :) semoga ada kesempatan kita bertemu kembali.. ^_^