Tampilkan postingan dengan label Diaryku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Diaryku. Tampilkan semua postingan

4 Jan 2023

Cerita Bertemu Teman Kuliah di Store Atelier Angelina

By: Idhel_Aa

Bilangan masa yang pernah terlewati.

Mengukir kesan dan ingatan.

Berkali-kali dipertemukan dalam jalan penimba ilmu-Nya.

Mengikat hati dalam rabithoh pekanan.

Wahai teman, kita tak pernah tau kapan limit hidup ini berakhir.

Namun dalam logika pikir, kita tau hari ini milikmu esok belum tentu.

Maka...

Bersyukurlah dalam keterbatasan

Berbahagialah dalam segala ujian

Kuatlah dalam banyak amanah yang diemban

Belajarlah dalam setiap kegagalan atau keterlambatan

Fokuslah dalam banyak godaan

Diam bukan berarti tak bergerak, karena air yang tenang itu sebenarnya sedang bergerak menyusuri sungai. sehingga air sungai jadi jernih.. 

Bertemu dan silaturahim dengan teman jaman kuliah di storenya Ateliar Angelina. sepertinya kami hampir setahun lebih belum pernah bertemu. Terakhir bertemu di butiknya teh ghaida bareng irma. AA lagi diskon akhir tahun, jadi pas ke sana udah pada rame yang beli, teteh2, ibu2 pada ngeborong banyak sampai heboh ketika di gelar stok2 baru pada rebutan. Ternyata mereka itu para jastiper (beli bukan untuk dirinya tapi itu titipan). hmmm.. jual Jasa titip yang lumayan menghasilkan cuan dan bagi yang senang shoping tampak happy2 aja jadi jastiper. 😀



Saya cuma lihat saja karena dari dulu lebih sering bikin baju sendiri dimana desain, bahan dan ukuran bisa sesuai keinginan sendiri. Yang jelas ekslusif gak ada yang samaan dengan orang lain gamisnya..  Termasuk baju yang saya pakai, didesain sendiri. *yang mau PO boleh.. Bisa lihat Instagram @dhelficollection

Yang mau belanja siti, saya gak ada rencana belanja karena rata2 bajunya kepanjangan untuk ukuran saya. keliling lihat2, eh ada yang ukuran xs dan warnany serta motifnya saya suka apalagi harganya lumayan murah. (maklum, sering beli kain jadi tau kisaran modal buat bikin gamis, apalgi upah jahit gamis lumayan mahal). Akhirnya ikutan beli.. Alhamdulillah rizkinya tth penjual.

*Cerita penutup akhir tahun.

Semoga malam ini tidk ada bunyi petasan. kaum Muslim/ah harus menghindari kebiasaan yang tidak ada contohnya dalam Islam apalagi itu sia2, mengganggu orang lain beristirahat. 😊

14 Sep 2016

Untuk Mereka yang Mewarnai Ceritaku

Bukan karena kepintaran yang menumbuhkan simpati.
Apalagi fisik menawan yang bakal memikat hati.
Tapi pribadi yang menunjukkan akhlak budi.
Dan Tutur kata yang senantiasa berhati-hati.

Mereka yang membuatku memilih bertahan di sini.
Dari niat awal hanya menyinggahi.
Hingga bertahan sampai detik ini.
Karena ku mulai mencintai pilihan ini.

Meski nakal dan sering menguji kesabaran hati.
Tapi mereka mampu membuatku tersenyum kembali.
Dari mereka ku mengenal arti memahami sebelum ingin dipahami.
Dari mereka ku belajar mengapresiasi tuk tumbuhkan motivasi.

Dan cerita bersama mereka yang hiasi diary.
Setahun perjalananku belakangan ini.
Untuk mereka yang sudah punya ruang tersendiri di hati.
Yang tak akan pernah bisa terganti.
Meski kini ku tak bisa lagi membersamai.

= Anak didikku di SMK DT BS








Kebersamaan satu tahun mengajar santri ikhwan angkatan 7, meski awal saya harus menghela nafas diberi amanah mengajar santri ikhwan. Berharap dulu mengajarnya di SMP DT, agar hanya akhwat saja yang saya ajar. Takdir Allah menghantarkan saya ke SMK DT.

Awalnya 4 kelas, semua ikhwan yang saya ajar. Namun pada pekan ke 3 atau ke 4, saya lupa lagi tepatnya kapan pergantian itu terjadi. Saya diganti mengajar kelas X akhwat, jadinya kelas X akhwat dan X ikhwan.

Saya awali pertemuan dengan meyakinkan diri bahwa mereka adalah amanah yang Allah titipkan untuk saya bimbing, bina dan didik. Yang paling penting, dalam mengajar saya harus bisa menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada mereka. "Saya harus tetap berdakwah dimanapun saya berada" , ini prinsip yang berusaha saya jaga dari dulu hingga sekarang. Termasuk ketika saya menjadi pendidik.

Satu tahun berlalu, banyak cerita bersama mereka terlewati, tak hanya bahagia namun kecewa pun turut meliputi. Namun lagi2 saya yakinkan diri bahwa ini ujian atas pilihan saya sebagai pendidik. Bahwa hidup tak selalu mulus, indah sesuai ingin kita. Alhamdulillah, saya mulai biasa dan sudah memahami karakter masing-masing dari mereka.

Tak bisa banyak saya menulis, cerita kebersamaan dengan mereka tapi cukup itu tersimpan di salah satu episode hidup saya bahwa saya mulai mencintai dunia pendidikan, mencintai anak-anak yang beragam karakter. Satu harapan saya sebagai guru dan juga orangtua di sekolah bahwa anak-anak bisa menemukan jati dirinya, menjadi pribadi yang senantiasa berubah ke arah yang lebih baik, dan berakhlak mulia.

"Bukan nilai angka yang jadi ukuran
Namun nilai akhlak mulia yang jadi acuan"

Idhel_Aa
Bandung, september 2016

1 Jul 2016

Cerita Milad, 19 Januari 2016

Bulan berganti bulan
Hingga lima bulan terlewati
Tanpa satupun yang tertulisi
Lembaran-lembaran cerita yang menghiasi
Di blog pribadiku ini

Dunia nyata mengalihkan kefokusan saya, hingga kebiasaan menulis diblog saya lewati hingga lima bulan tanpa satu tulisan. Meski di dunia nyata, menulis tetap saya lakukan, namun berbeda kalau menulis di blog. Kali ini, saya awali menulis dengan menceritakan kembali kejadian di bulan januari 2016, karena terakhir saya menulis di blog bulan desember 2015

Tanggal 9 Januari tahun 2016 kali ini, hanya ingin saya lewati seperti hari-hari lainnya. Namun kejutan yang tidak disangka dari anak didik saya, santri kelas X.A yang membuat saya kehilangan kata-kata. Hari selasa, 19 januari 2016, pukul 13.30 wib, saya mengajar di kelas X.A. Seperti biasa, semua berjalan lancar, mulai dari anak-anak membaca do'a, muroja'ah sampai saya menyampaikan materi, tidak ada yang aneh. Namun di tengah pembelajaran, beberapa dari siswa saya, minta izin ke kamar kecil, saya mengizinkan hanya sampai dua orang. Keanehan mulai saya rasakan ketika ada siswa yang kabur keluar, meski saya tidak mengijinkan, katanya, "Gak tahan bu, udah kebelet mau ke kamar mandi". Kurang lebih begitu.

Setelah beberapa masuk, gantian ada yang ijin, saya mulai bertanya, "kenapa pada banyak yang mau ke kamar mandi?". Mereka hanya mengatakan mau ke toilet bu. Hingga saya melarang beberapa siswa yang kelihatan tidak benar-benar mau ke kamar mandi, saya sudah mulai mengenal karakter anak didik saya. Tapi ada satu siswa, bernama Hilmi, dia minta ijin ke kamar mandi, saya mengijinkan karena dia tidak pernah berbohong selama yang saya ketahui. Hilmi dengan wajah serius meminta ijin, sebelumnya dia juga memperhatikan penjelasan saya ketika menyampaikan materi.

Setelah lima menit kemudian, anak-anak yang ijin ke toilet masuk ke kelas, mereka menyanyikan lagu selamat ulang tahun serta membawa bunga, dan daun yang entah darimana mereka mengambilnya, sampai saya mendapatkan jajanan seperti choki-choki, richese, permen, dan teh gelas. Heemmm.. speechless, tidak bisa berkata apa-apa. Ternyata miss. Hani, ada dibelakang mereka sambil merekan kejadian siang di kelas.

Beberapa dari mereka menyampaikan ucapan, ada yang srius mendo'akan hal baik dan ada juga yang hereui mengatakan ucapan do'a untuk saya. Mereka menyuruh saya memakan kue yang dibelikan, saya mengatakan kepada mereka, "maaf ya, ibu tidak suka minum teh gelas". Akhirnya teh gelas itu saya berikan kepada salah satu siswa, mereka berinisiatif meminum seteguk dan bergantian memberikan minuman ke teman lainnya hingga satu kelas merasakan minuman tersebut. Anak-anak, andai kalian bisa istiqomah kompak seperti itu saling berbagi dan semua dpat mencicipi makanan yang seadanya yang di dapat. Ibu do'akan semoga Allah hadirkan rasa ukhuwah itu di hati kalian.




Terakhir, Ridwan diminta oleh teman-temannya memimpin do'a untuk saya. Do'a yang baik mulai dari segala cita-cita saya semoga terwujud, jadi semakin sholehah, hingga saya dido'akan segera dipertemukan dengan jodoh.. Aduh, anak-anak seperti mereka kadang bikin saya banyak belajar tentang dunia remaja



Malamnya dapat kue spesial yang sengaja dibikin oleh irma, teman saya sejak kuliah di kampus, diantar ke rumah malam hari. Irma datang bersama sinta dan aam. Menghabiskan kue buatan irma, Jaakumulloh khairan katsiran.

Hari ini penuh dengan kebahagiaan dan kesyukuran karena masih Allah beri kesempatan pada usia saat ini, bahkan dipertemukan dengan orang-orang baru, teman seperjuangan dalam menjalankan amanah sebagai pendidik, serta lingkungan baru semoga bisa istiqomah dengan profesi ini. Semoga sisa usia bisa diisi dengan hal yang bermanfaat untuk dunia dan akhirat dan tidak melupakan target serta mimpi-mimpi yang telah di tulis..

Idhel_Aa

31 Des 2015

New Part of My Journey


Kini, kehidupan yang penuh dengan warna cerita baru, mulai saya jalani. Semua berawal dari kebimbangan hati akan pilihan kemana ingin mengamalkan ilmu yang di dapat di bangku kuliah. Setelah semua proses 2 tahun dari kelulusan S1, Saya menjalani ikhtiar pada mimpi-mimpi lain yang ingin diraih terkait skill yang ingin di perdalam dan harapan ingin menjadi sosok muslimah yang sesuai tuntutan jaman, mengubah pandangan bahwa saya selain belajar harus juga mau mengajar, mengamalkan ilmu yang dimiliki.

Pilihan itu pun jatuh pada kota yang sama, dimana saya belajar banyak hal tentang kehidupan selama tujuh tahun tentang sebuah kemandirian dan perubahan. Kota ini menjadi pilihan karena di sini saya masih punya mimpi yang sedang diikhtiarkan hingga hari ini. Lingkungan yang saya masuki juga sudah saya kenali selama tujuh tahun tinggal di kota ini.

Tahun ini adalah tahun peralihan dari sebuah proses mengenal “new part of my journey”. Saya hanya berniat sebentar berada di sana karena prioritas utama masih pada mimpi-mimpi diri yang ingin dicapai. Terlebih, karena dukungan dari orangtua yang turut menyemangati untuk tetap mencoba ketika kesempatan datang. Namun, seiring hari berganti minggu hingga bulan dan saya pun mulai mengenal anak-anak didik, rasa senang dan bahagia sebagai guru melihat mereka berproses ke arah baik dan bisa dengan ilmu yang saya transfer membuat diri ini ingin melihat mereka sampai lulus dan sukses, kebahagiaan seorang guru yang tak terganti dengan imbalan gaji. Mulai mencintai anak-anak didik, layaknya adik sendiri (karena mereka memang seusia adik saya ^-^ ). Merasa bertanggungjawab sebagai seorang pendidik, untuk bisa membuat mereka cerdas (menjadi orang yang beriman dan berakhlak mulia di masa depan). Amanah yang berat..

Perjalanan takdir manusia, tak ada yang tau. Meski manusia telah merencanakan namun Allah yang menentukan. Bismillah... Resolusi tahun depan harus diikhtiarkan dengan Totalitas perjuangan. Tetap CIIs (Cerdas-Ikhlas-Istiqomah) ^-^ *Rindu para mujahid/ah dakwah di kampus dulu..

Kemanakah kaki akan melangkah? Wallahu’alam

Salam Ukhuwah

Idhel_Aa

3 Okt 2015

Tersirat Lewat Kata

Ketika satu huruf tersusun merangkai kata dan kalimat
Saat itulah sebuah cerita tertulis
Makna dan rasa yang hanya mampu tersirat lewat untaian kata
Yaa.. saat bibir enggan terbuka pada yang lain, jari bersedia menyampaikannya lewat kata.
 
Keputusan untuk tetap meraih mimpi itu masih menyala, namun kusadari bahwa ada proses yang harus dilewati. Dinamisasi dalam perjalanan waktu sedikit banyak mengalihkan mimpiku. Tuntutan realita hidup yang kadang membuatku terhenti sejenak. Menghentikan langkah untuk ke arah sana, karena aku hanya punya sepasang kaki yang hanya mampu dibawa ke satu arah.
 
Di tengah perjalanan, tanpa sengaja aku dipertemukan lagi dengan sesuatu yang mengingatkanku bahwa mimpi itu pun dapat kubawa bersama dalam perjalanan ini. Meski bukan di jalan dimana seharusnya ia ada. Lagi-lagi aku tersungkur mengagungkan karunia-Nya untukku.
 
Mimpi, kan kubersamai lagi dirimu, kan ku ajak kau menemani perjalananku. Hingga saat yang ditunggu kau hadir menyaksikan ikhtiarku telah mencapai puncak keberhasilan.
 
Allah, jaga hatiku untuk bisa tawadhu, jauh dari penyakit hati yang membuatku melupakan-Mu.

-Idhel_Aa-

24 Sep 2015

Ukhuwah fillah fii OUN

Meski yang menghubungkanku dengan seseorang hanyalah selembar benang, akan kujaga.
Jika dia ulurkan, akan kukencangkan
Jika dia kencangkan, akan kukendurkan
-Mu'awiyah ibn Abi Sufyan-
(Dikutip dari buku "Dalam Dekapan Ukhuwah" Ustad Salim A fillah
...
Sebentuk rasa yang sama di tempat yang berbeda, dengan background yang beda, dipertemukan dengan mereka yang luar biasa dengan kelebihan dan kekurangannya, Telah mengubah ia yang asing menjadi saudara hanya dengan kata "Ukhuwah Fillah" Persaudaraan karena Allah.
Semoga Pertemuan singkat beberapa kali lalu tidak berhenti sampai di sana saja. semoga ada pertemuan2 berikutnya dalam rangka menjaga silaturahim. Dan semoga kita bertemu dan berkumpul di syurga-Nya.

 
 
 

 
 
 
 
 

 
 
 
 
 
 

23 Des 2014

Uhibbuki fillah Umii



"Uhibbuki fillah Umii! ^-^
Cinta yang tak bisa kuungkap lewat kata namun hanya bisa ku realisasikan lewat sikap. Semoga aku bisa menjadi anak shalihah yang membahagiakanmu di dunia dan akhirat. Jadi semakin bersyukur!"

Itulah penggalan kalimat yang kugoreskan di status BBM pada hari Ibu. Awalnya, tidak ada keinginan untuk membuat status di semua akun yang kupunya tentang ucapan terimakasih kepada mamaku, sebab mama pun tidak akan pernah baca karena beliau gak punya akun di dunia medsos termasuk tulisan ku ini di blog beliau pun tidak akan baca ^-^ he..

Akhirnya hati pun tergerak juga membuat status tapi hanya di BBM, karena teman2 di BBM ku tidak lah banyak dan itu pun adalah teman terdekat dan beberapa orang yang baru dikenal, tidak sebanyak di facebook. Satu tujuanku, yaitu mengekspresikan apa yang ingin kulakukan saat itu yaitu menulis. Menyalurkan apa yang sedang terpikir. Termasuk tulisan di blog ini. Aku ingin menulis tentang "rasa syukurku pada-Nya yang telah menitipkan aku pada rahim seorang wanita yaitu mamaku."

Seorang wanita yang mungkin jauh dari kata sempurna jika dibandingkan dengan para ibu lainnya namun di mataku bahkan jauh di lubuk hatiku aku mencintainya sepenuh hatiku dengan kekurangan yang ia miliki dan juga kelebihan yang ada padanya. Aku mencintainya karena Allah. Yaa karena Allah yang telah menitipkan aku di rahim mamaku sehingga aku bisa menjadi seperti ini lewat asuhan mama. Cinta itu tumbuh seiring waktu aku mendapatkan kasih sayang dalam asuhan dan didikannya, bahkan keseharian mama yang terlihat di dalam rumah sebagai seorang ibu dan istri itu yang semakin membuat aku mencintainya dalam diam. Terlebih, saat aku pernah mendengar cerita mama saat mama baru melahirkan kakakku. Saat itu Allah memberi ujian sakit pada mama. Hingga selama 2 tahun kakak dalam asuhan nenek dan tidak mendapat susu asi yang seharusnya. Itulah yang juga menyebabkan kakakku sering sakit ketika kecil. Aku bangga terlahir dari rahimnya. yaa, dalam diam aku mensyukuri karunia Allah menghadirkan sosok ibu seperti mama. Lidahku terasa kelu setiap kali tuk mengungkapkan ataupun merangkai kata di hadapannya mengatakan "Sayang mama". 

Sebagian anak-anak lain mungkin mudah bagi mereka mengatakan begitu tapi tidak bagiku. Meski, aku dikenal oleh orang-orang terdekat bahwa aku orangnya melankolis. Tapi di hadapan mamaku sendiri, aku malu tuk bermelankolis padanya. Bahkan terlihat lemah pun aku tidak mau. Tak pernah kubagi beban atas masalah pribadi yang kuhadapi, aku selalu menutup rapat dan berusaha menyelesaikannya sendiri. Aku selalu ingin tampak Tegar di hadapannya agar kelak ia tidak khawatir ketika aku jauh darinya, meninggalkanku. Aku pun tak ingin membuat mama pusing memikirkan aku setelah harus mengurus 3 anak lagi.

Aku hanya dapat mengungkapkan rasa sayang pada mama lewat sikap. Ketika mama sedang kerepotan di rumah, aku membantu pekerjaan rumah. Aku selalu berusaha belajar dengan serius selama sekolah hingga selalu dapat rangking hingga SMA untuk membalas pengorbanan mama dan papa dalam mendidikku. Aku selalu berusaha melakukan yang terbaik sebisaku agar mereka bangga. Terkadang aku tidak terbuka pada mama. Bahkan saat daftar SNMPTN d luar pulau (Bandung), aku tidak cerita. Ketika lulus mama baru tau. Aku tak ingin membuat mama kecewa, jadi setiap apa yang kulakukan akan kuceritakan padanya setelah aku pasti mendapatkannya atau tidak. Namun mama maupun papa selalu mempercayaiku dan tak pernah banyak menuntut, itu yang membuat aku justru ingin menuntut diriku untuk melakukan yang terbaik sebisaku dan jadi anak shalihah untuk mereka.

Dalam bait doa di setiap shalatku, selalu ku selipkan do'a untuk mama tercinta. "Aku ingin menjadi pelangi terindah bagi keluargaku di dunia dan akhirat". Cita-cita yang hingga kini masih terhujam dan sedang berusaha kuraih. Meski ada hal yang harus kukorbankan. Yaa hidup itu pilihan, dan aku memilih jalanku tuk menjadi pelangi terindah bagi mama dan papa. Aku ingin menghapus segala duka yang hadir dalam kehidupan orangtuaku. Aku gak tau berapa lama lagi mereka bisa bersamaku. Ku harap di akhir usia mereka aku bisa meraihnya.. ^-^

Semoga Allah izinkan dan memberikan rizki dan kesempatan padaku, untuk bisa bersama-sama mama dan papa ke baitullah.. Aamiin Ya Rabbal'alamiin.. ^-^


-Muara Kasih Bunda oleh Erie Susan-


Bunda

Engkaulah muara kasih dan sayang
Apapun pasti kau lakukan
Demi anakmu yang tersayang

Bunda
Tak pernah kau berharap budi balasan
Atas apa yang kau lakukan
Untuk diriku yang kau sayang

Saat diriku dekat dalam sentuhan
Peluk kasihmu dan sayang
Saat ku jauh dari jangkauan
Doa mu kau sertakan

Reff:
Maafkan diriku bunda
Kadang tak sengaja ku membuat remah hatimu terluka
Kuingin kau tahu bunda
Betapa kumencintaimu lebih dari segalanya

*
Kumohon restu dalam langkahku
Bahagiaku seiring doamu


28 Nov 2014

Masa Kecil


Lama tak kumainkan Pena
Kata tak kugores tuk bercerita
Mengarsipkan sebagian perjalanan selama jadi hamba-Nya
Sepanjang nafas yang ada


Masaa Al-Khair! Selamat sore! 

Kota ini sedang sore, saat tulisan ini saya rangkai. Entahlah, sedang sore atau malam di kotamu?
Di kota ini sedang di guyur hujan. Sekarang musim penghujan. Rahmat Allah sedang turun untuk penduduk alam.

Saya mau menulis kembali sedikit tentang masa kecil. Seperti apa idhel itu di masa kecil? ^-^

Saya lahir di kota Pekanbaru, di sebuah kawasan atau lingkungan perumahan yang rapat di jalan Mawar. Lahir hari kamis, tengah malam dengan bantuan seorang bidan terdekat. Om yang menjemput bidan. Rumah tetangga pun hanya berjarak satu meter bahkan halaman rumah pun saling berhadap-hadapan. Ya seperti rumah diperkotaan yang berdekatan. Saat tinggal di sini saya tidak begitu leluasa bermain. Hanya bisa bermain di dalam dan depan teras rumah. Alhamdulillah Allah mengaruniakan saya saudara laki-laki dan perempuan. Kakak perempuan yang hanya berjarak dua tahun usia dengan saya. Ia yang selalu jadi teman bermain. Ada dua gadis kecil di rumah dan saat itu saya paling bungsung. Meski bungsu, saya tidak seperti anak bungsu kebanyakan sering manja ke orangtua. Justru kakak perempuan saya yang mendapat perhatian lebih dan manja. Yaa saat itu kakak, gadis kecil yang mudah sakit. Bahkan saya sering di tinggal sendiri kalau orangtua saya pergi dan kakak yang selalu di bawa. Saya lebih senang bermain dengan anak-anak seusia saya di sekitar rumah. Selain tinggal bersama orangtua. Ada om, adil laki-laki dari mama. Hingga om masuk akademi kepolisian. Kami sangat di sayangi oleh om. begitu akrab dengan beliau. Beliau pindah dan memilih mengontrak rumah sendiri saat sudah bekerja di kepolisian.

Abang, kakak, dan saya mulai mendapat pendidikan formal di Taman Kanak-kanak. Di sini dunia bermain saya mulai bervariasi. Maklum di TK banyak wahana bermain. Memiliki banyak teman. Sering berekreasi bersama, ikut lomba fashion busana muslimah, setiap hari dibekali kue, dll. Bahagianya masa kecil di Taman Kanak-kanak. Ada kejadian tentang kenekatan saya saat pulang, saya tidak menemukan mama menjemput. Menunggu cukup lama tapi belum ada. Akhirnya saya memberanikan pulang sendiri. Meski rada takut karena jarak TK dan sekolah cukup jauh, di tambah harus menyeberangi jalan raya. Tapi karena sudah hafal jalan pulang dan saya hanya berniat untuk menuju SD tempat kakak saya sekolah dan menunggu mama di sana, kebetulan tidak terlalu jauh dari TK. Diperjalanan sudah mendekati SD kakak, saya bertemu mama. Mama terlambat menjemput karena melakukan pekerjaan rumah dulu. Kalau ingat pengorbanan mama dulu saya jadi bangga punya ibu yang hanya berprofesi sebagai IRT. Mama dan saya menunggu Abang dan kakak sampai mereka pulang sekolah. Begitu setiap hari yang dilakukan mama hingga kami anak-anaknya mampu mandiri pulang sekolah.

Saya masuk SD 010 Pekanbaru, di tempat abang dan kakak bersekolah. Sayang hanya sebentar sampai naik kelas dua. Kami sekeluarga pindah ke Rumbai, daerah yang tidak jauh dari pusat kota Pekanbaru. Otomatis kami bertiga pindah sekolah dan punya teman baru lagi. Sekeluarga pindah karena rumah di Pekanbaru merupakan rumah kontrakan dan di Rumbailah orangtua saya membangun  rumah milik sendiri, terlebih papa memang bekerja di Rumbai.

Di sinilah sisa masa kecil saya dilalui, hidup dan tumbuh di lingkungan yang beda dari sebelumnya. Di sini jarak rumah antar tetangga jauh sekali, masing-masing rumah memiliki halaman rumah yang luas. Suasananya masih asri, banyak pohon-pohon, sangat beda dengan rumah saya sebelumnya. Saya cukup bahagia lewati masa kecil di sini, bahkan di sinilah saya mulai merasa bebas melakukan apapun sebagai anak kecil yang senang bermain, di sini banyak teman sebaya, halaman rumah yang luas, dan gak ada keramaian kendaraan berlalu lalang sebab jauh dari jalan raya. 

Bila mengingat masa kecil, yang ada kenangan saat saya memanjat pohon rambutan bersama teman kecil saya. Anak perempuan kerjaannya manjat pohon.. ^-^ Saya belajarnya dari teman dan berani karena memang orangnya nekat, dulu di pekanbaru belum pernah manjat pohon (pohon yang di panjat juga gak ada). Senang dan puas melakukannya karena bisa makan rambutan sepuasnya yang langsung dipetik. 

Halaman rumah yang dulu sering saya jadikan tempat membangun pondok-pondok, yang di buat dari kayu besar sebagai tiang, triplek, dan terpal sebagai atap dengan bantuan papa mendirikannya. Pondok-pondok ini yang selalu saya tempati saat bada isya bermain di sana bersama teman-teman dan hanya di beri penerang sebuah lampu minyak. Sungguh lucu bila ingat ini kembali. Masa kecil yang saya lalui dilakukan semau saya. Ingin melakukan segala yang diinginkan, bahkan bisa bersepeda pertama kali itu berawal dari keisengan saya bersama teman naik sepedanya yang rusak, di dorong olehnya, saya naik membawa sepeda sampai terjatuh  dan akhirnya bisa. Setelah bisa kita main sepeda mengambil posisi menuruni bukit dan tanjakan naik bukit, ini dilakukan agar roda sepedanya berputar karena rantai sepeda bermasalah jadi tidak bisa di kayuh. Kenekatan telah ada dalam diri saya sejak kecil... ^-^

28 November 2014 
pukul 15.48 wib
Salam Ukhuwah
Idhel_Aa

6 Nov 2014

Kenangan yang tersisa saat ada di Binder



Rasanya terlalu lama tak berkicau di blog untuk sekedar menumpahkan cerita. Kali ini saya ingin berkicau sedikit tentang masa awal sebagai mahasiwi di kampus Universitas Pendidikan Indonesia 5 tahun yang lalu. Saat itu di semester dua saya mengontrak matakuliah pendidikan Agama Islam. Pada awal-awal semester dua, seorang KM (Ketua Mahasiswa) kelas mengumumkan tentang Program Tutorial yang sekarang bernama Tutorial. Perubahan nama itu terjadi tahun 2012 saat SK nya berakhir, dari penuturan pak Toto (Ketua penyelenggara Tutorial) tidak perlu pakai program. Namanya Tutorial sejak dulu, gak pakai program. Begitu penuturan yang saya dengar langsung. eits.. kenapa saya tau? hehe.. Saat itu saya menjadi petinggi di struktur kepengurusan Tutorial,yang menjabat sebagai Kabid di salah satu bidang dan saat itu para kabid mengadakan pertemuan dengan Pak Toto untuk membahas tentang Tutorial.

Kembali ke pengumuman KM kelas tentang Program Tutorial, saat itu sang KM juga menyampaikan tentang Binder (Bina Kader). Eh.. apalagi ini Binder? Wah penasaran? (itu yang saya rasakan). Dijelaskan oleh KM apa itu Binder dari informasi yang tertulis dari surat yang diterima sang KM. Binder hanya bisa di ikuti oleh mahasiswa yang menjadi perwakilan di kelas, dan jumlahnya dibatasi. Singkat cerita, akhirnya saya daftar Binder bersama teman di kelas. Kami yang daftar binder adalah orang-orang yang biasanya memiliki ketertarikan dengan dunia kerohisan. Meski demikian ada juga yang daftar karena di suruh KM biar ada perwakilan kelas meski tidak berdasarkan keinginan sendiri. Hingga akhirnya banyak yang berubah dari yang dulu suka pakai celana jeans berubah istiqomah memakai rok, belum berjilbab jadi istiqomah menutup aurat, yang pacaran jadi memutuskan pacar dan istiqomah berubah menjadi pribadi yang mencari hidayah Allah. Itulah Hidayah datang lewat dan cara yang tidak terduga. 



Thanks Tutorial telah banyak melahirkan mahasiswa-mahasiswi yang beriman dan bertakwa serta berakhlak baik. Sehingga banyak mahasiwi yang menutup aurat termasuk di kelas saya. Teman-teman yang dulu masih menampakkan rambut indahnya mulai memakai jilbab/kerudung. Meski setiap orang berbeda lama proses mengambil keputusan untuk menutup aurat. Ada yang di semseter dua, ada yang di akhir masa kuliah di kampus, bahkan ada yang setelah lulus kuliah. Saya meyakini bahwa ada peran dari hasil mereka ikut mentoring di tutorial. Karena salah satu materi yang di sampaikan di mentoring ada yang membahas tentang hal tersebut. Nah Buat kamu yang sudah memutuskan berhijab/menutup aurat semoga semakin dikuatkan untuk terus menjaga dan melihat lagi apakah sudah syar'i pakaian yang digunakan..  Kalau belum jangan ragu untuk segera berhijrah menggunakan pakaian yang syar'i. 

Berkicaunya sampai lupa sama pembahasan tentang Binder.. ^-^
Lanjut ya..!

Setelah Tergabung dalam Binder, setiap akhir pekan saya ikut pembinaan binder di hari ahad. Kegiatan ini berlangsung selama satu semester/lebih kurang empat bulan. Di sini saya merasakan kekuatan luar biasa yang mendorong saya tuk bisa lebih semangat lagi berjuang dalam dakwah. Di akhir pembinaan, kami semua di kukuhkan. Kegiatan pengukuhan Binder di lakukan d luar kampus. Biasanya tempatnya di alam terbuka. Pada saat Binder angkatan saya (saya lupa angkata berapa ya?? he :). Maklum sudah 5 tahun berlalu ) kita hari sabtunya di masjid Nurul Falah di gerlong ikut pematerian. Hari ahadnya baru ke Sukawana untuk outbond dan upacara pelaksanaan pengukuhan serta pemilihan ketua angkatan Binder.

Saat outbond di bagi kelompok dan saya kebagian kelompok dengan orang-orang yang ada di dalam photo di atas.. :) . Ini salah satu kenangan yang tersisa saat ada di Binder. Sekarang mereka entah berada di mana, ada beberapa yang masih istiqomah dalam jalan dakwah dan ada yang sudah memilih jalan di luar dakwah. Semoga apa pun pilihan hidupmu teman, tetap Allah Swt, yang menjadi tujuan. Mencari ridha-Nya.

07 November 2014
Salam ukhuwah dari saya..
Idhel_Aa
^__^





6 Mei 2014

Perjalanan Jurnalistik BATIC (Memori 12 Februari 2011)

Sedikit berbagi cerita leat photo-photo saat perjalanan menjelajahi tempat-tempat sejarah di kota Bamdung bersama teman-teman BATIC pada tahun 2011 




Pabrik pengolahan Kopi Aroma

Proses membungkus Kopi aroma

Hotel Savoy Homan yg sudah berdiri sejak jaman penjajah
dan paling di kenal di dunia internasional

Bangunan di depam Museum KAA

Salah satu koleksi museum KAA

Di pabrik Kopi Aroma





Di dalam Gedung Konferensi Asia Afrika



Lagi merhatiin apa ya? ^-^

Bekas Kamar sel penjara d jaman penjajahan 

15 Apr 2014

Edisi "Kursus Menjahit"


Segores catatan kenangan
Bersama Mereka dalam kesenangan
Kesamaan Hobi dan kegemaran

Pertemukan kita dalam lingkaran ilmu ini
Tuk sama-sama kita pelajari
Dari seorang Murobbi (Guru)
Yang ahli dalam dunia fashion ini



Kali ini, catatan blog saya akan berbagi cerita tentang aktivitas yang saya jalani hampir lima bulan belakangan ini. Berawal di bulan oktober yang penuh cinta dan juga asa yang mulai saya jelajahi satu persatu hingga coretan pada tiap mimpi-mimpi itu terealisasi adanya. Tak hanya jadi impian tanpa aksi tuk mengejarnya. 

Yaa.. ini salah satu target saya setelah perjuangan itu beres. Ingin tetap menimba ilmu di kota kembang ini sebelum nanti pulang ke kampung halaman. 

Kita ke cerita di bulan Juli. Seberes amanah di kampus,saya mulai mencari tempat kursus menjahit. Ingin melancarkan kembali keahlian dalam menjahit. Hmm.. akhirnya saya putuskan tuk mencari tempat kursus jahit. Di dapatlah info tempat kursus jahit A yani yang bayar, ada yg hanya satu bulan tapi setiap senin-jumat dan ada juga yang hanya sabtu dan minggu saja. Selagi menimbang mana yang akan di pilih, Allah datangkan seseorang yang memberikan kabar tentang pelatihan menjahit gratis dari sebuah lembaga yang ada di bandung.

Singkat cerita setelah perjuangan panjang tuk berupaya memenuihi administrasi dan persyaratan, serta hampir pesimis karena peluang diterima kecil. Saya putuskan tidak berharap besar di terima kare sudah bisa mengukur diri tidak bs memenuhi semua alur penerimaan.atu bulan berlalu dan saya fokus tuk mencari kursus A yani yang dekat dari gerlong dengan searching di internet. Ternyata cabangnya ada yang di daerah Cihampelas. Waktu terus padat, hingga saya tbelum sempat mendaftarkan diri.

Satu bulan berlalu, tiba-tiba saya dapat sms yang menyataka saya diterima jadi peserta kursus menjahit. Akhirnya saya daftar ulang dan mulai berkenalan dengan peserta lain. Saya memilih kelas pagi karena kalau siang, saya selalu ada kegiatan setiap sore jadi pasti telat hadir. 

Lima bulan berlalu, banyak hal yang di dapat, ilmu dari bu Ira selaku guru di tempat kursus serta sahabat yang kebayakan ibu-ibu yang sudah menikah, ada bu Atty, bu Anny, bu Novi, bu Neti, teh Yati, teh Mimin, dan syifa. Hanya saya dan syifa yang belum menikah. di sini saya banyak belajar dari para ibu-ibu. Kami saling akrab ibarat satu keluarga.

Sebelum teori menjahit di smapaikan,  kami memulai kelas dengan di awali tilawah secara bergantian, lalu ada yang kultum setelah itu baru ke teori menjahit. Agar ilmu nya berkah.. 



Ruang kelas



Di awali Tilawah dulu.. ^-^



Narsis dikit.. ^-^



Suasana saat bikin pola dan menggunting



Semua ibu-ibu ^-^

Sekian cerita tentang Kursus menjahit.. ^_^

11 Des 2013

Refleksi Kejadian Subuh Ahad




Bukan perhatian makhluk-Mu yang diharapkan
Apalagi membuat mereka simpati
Bukan cinta makhluk-Mu yang di inginkan
Apalagi membuat mereka ta'jub
Ini tentang Aku dan Engkau

Tentang Aku dan Engkau

Ini berbicara tentang hari ini ataupun hari kemarin yang jadi hari milik kita
Bukan bicara hari esok juga milik kita 
Ini bicara tentang hari ini apa yang telah kita lakukan dan berikan terbaik
Bukan bicara besok dapat juga kita perbaiki
Ini bicara tentang hari ini memanfaatkan peluang
Bukan bicara besok menunggu peluang baru datang lagi
Ini bicara tentang hari ini siapa yang berjasa hingga kita bisa menjadi seperti ini
Ini bicara tentang hari ini, mereka-mereka yang ada di sekitar kita yang setia menemani perjuangan
Ini bicara tentang hari ini bersyukur kepada Allah yang masih memberikan nikmat hidup
Bukan menunggu besok nikmat itu tercabut baru menyadari..

Pagi itu saya bangun pukul 03.40 wib. Saya melihat Hasni masih tidur, adik di tutorial yang nginap di kosan saya agar tidak telat mengantar konsumsi untuk peserta Binder. Saya berjalan ke kamar mandi. Di dapur, saya melihat ibu kosan sedang memasak mie untuk konsumsi binder. Saya berwudhu, lalu melaksanakan shalat malam.

Hasni mulai bangun, ia pun bersiap-siap shalat malam juga. Saya yang telah selesai shalat, mendekati dapur, membantu ibu kosan mempersiapkan konsumsi. Hasni pun demikian, ia turut mendekati selesai shalat. Kami, mulai memasukkan bubur kacang hijau ke dalam plastik. Adzan subuh berkumandang, kami pun melaksanakan shalat.

Inilah detik-detik saat menjelang kejadian yang ingin saya lupakan. ya.. saya tidak ingin mengingatnya karena itu kejadian yang sedikit menyakiti hati ini tersebab satu hal. 

Jam menunjukkan pukul 05. 05 kurang lebih yang saya ingat. Saya ingin menyetrika baju untuk digunakan pagi ini ke acara pembinaan adik-adik beasiswa Mandiri tapi saya tunda karena melihat Hasni mau mengantar konsumsi. Akhirnya saya berkata padanya, "Hayu teteh bantu antarkan konsumsinya.". Kami pun mengeluarkan motor matic Hasni dari rumah. Konsumsi pertama dan yang terakhir saya bawa yaitu bubur kacang hijau. Saat menaikkan konsumsi itu sangat susah. Akhirnya, ibu kosan membantu saya mengangkatkan konsumsi ke atas motor setelah saya naik. Saat itu ibu kosan berpesan, "hati-hati neng jatuh. Saya langsung menjawab, "ya paling jatuh juga ke bawah bu..". Kata-kata itu terucap begitu saja dan ternyata itu sebuah tanda. Lalainya saya yaitu tidak memakai helm, ya karena dekat dan saya tidak punya helm jadi saya tidak mengikhtiarkan diri untuk menjaga keamanan diri saya saat di bonceng Hasni. Hm.. kalau di rumah, papa pasti orang yang paling cerewet bila melihat saya, anaknya ini yang terkadang tidak mau memakai helm.

Sampai gerbang UPI, kami meminta izin satpam untuk memakirkan motor sebentar sampai menunggu panitia ikhwan mengambil konsumsi.  Pak satpam mengizinkan. 5 menit menunggu akhirnya panitia datang. Kami pun segera balik ke kosan saya. Hasni yang membonceng saya membawa motor ke arah gerbang UPI, lalu ketika melewati pak satpam, saya berkata, "makasih Pak.". "Iya" jawab pak satpam yang membuka gerbang. Saya duduk dengan posisi nyamping, sehingga tidak melihat motor dari belakang saya saat menyeberang. Saya ingatnya, saat Hasni menyeberang tiba-tiba motor kami jatuh, ada yang nabrak dari posisi sebelah kanan, atau dibelakang punggung saya. Dunia tersa gelap, saya tidak ingat apa-apa.. hingga tiba-tiba mata ini terbuka dan melihat dua wajah yang memanggil saya, yaitu Donna dan Enti, adik di tutorial. Saya melihat Donna tersenyum sambil membawa sebuah kotak, seperti kotak obat-obatan. 

Saya tersenyum dan bertanya kepada mereka, "teteh dimana?" sambil melihat sekitar. Saya melihat dari jendela ada beberapa ikhwan di luar. "Ada apa?" tanya saya lebih lanjut. "Teteh tadi tabrakan dan pingsan." ucap Donna. "o.. tadi teteh pingsan, tabrakan? teteh kira mimpi." ujar saya seolah tak percaya. Seketika saya ingat bahwa pagi itu saya harus berangkat pukul 06.00 ke daerah jalan soekarno hatta, ada pembinaan siswa beasiswa Mandiri.  "Sekarang jam berapa?" sambil memeriksa saku di jaket saya mencari hp. "Hp teteh mana? ada yang lihat?" saya mulai khawatir, akan kehilangan hp BB pemberian kakak saya. Saya mulai bangkit dari kasur, lalu keluar dari pos satpam. Saya melihat Resti dan meminta ia menelpon hp saya. ternyata masih aktif.

Saya tidak begitu peduli dengan orang-orang sekitar. saya hanya memikirkan janji saya hari ini dan hp BB. Akhirnya Resti mengantar saya pulang dan saat itu mulai saya mersakan bahwa kepala saya sakit dan benjol akobat benturan. Saya sadar ketika tabrakan terjadi kepala saya yang pertama kali kena benturan. "Ya, Allah jangan-jangan ada retak atau apalah di otak." saya mulai khwatir.  Sampai depan gang, saya diturunkan dan saya berjalan ke kosan dengan menahan sakit kepala. Sampai kosan, ibu kosan sudah tau terlebih dahulu saya tabrakan. Beliau tampak cemas tapi saya berusaha tidak menunjukkan kesakitan karena tidak ada gunanya membuat orang-orang cemas. Saya merasa mual, lalu segera ke kamar mandi. Di kamar mandi saya sempat mual dan ingn muntah 3x. Ini semakin membuat saya khawatir, saya pasrahkan semua kepada Allah. 

Saya memutuskan sms dg hp satu lagi mengabarkan ke Irma bahwa saya tidak bisa hadir pembinaan. Ternyata hp saya pulsanya habis. Say berpikir, lalu dapat ide. Saya online, lalu buka facebook dan chatting ke irma, semoga dia online lewat hp. "bismilla, aslmkm irma tlg smpaikn k evi idhel gk bs k cianjur td pg dptmusibah tabrakan, dan skrg pusing, gk bs maksain buat k pmbinaan.. afwan jiddan.. idel gak bs sms krn hp nya blm ktmu../gk tw lg dipegang sp"

Seharian saya istirahat sendirian di kosan. Mau ke rumah sakit, tidak ada yang mengantarkan. Semua fokus pada Binder dan punya urusanya masing-masing. Hasni sempat datang ke kosan, mengambil tasnya dan menyerahkan hp saya yang dia selamatkan, ia tampak mencemaskan kondisi saya. 

dia bilang, "Hasni kasihan lihat teteh, benar kata teteh, kita tidak akan tau, besok gimana kita. semalam sehat tapi esok harinya gak tau.".

"Iya tidak apa2 Hasni, mohon doanya saja, besok teteh mau rontgen kepala, khawatir luka dalam." 

"Nanti teteh sms Hasni aja, nanti Hasni antar ke rumah sakitnya.".
"Iya" jawabku.

Peristiwa pingsan saya itu pertama dan semoga yang terakhir dalam kehidupan saya. Hikmah kejadian ini, saya bersyukur, Allah masih menyayangi dan memberi kesempatan saya hidup. tidak bisa dibayangkan nyawa jadi taruhan atau saya masih hidup tapi tidak ingat apa-apa. Mungkin itu akan sangat berat untuk kedua orangtua saya bila itu terjadi. Alhamdulillah, Allah masih mengembalikan ingatan saya dan bisa sadar. Bisa kembali melanjutkan sisa usia saya di bumi ini. Karena dulu ada kasus akhwat yang karena dibonceng temannya dan dia tidak pakai helm. pas lewat tanjakan dia tidak pegangan, dan temannya tidak sadar ada tanjakan akhirnya sang akhwat terlempar dan keplanya kena benturan. Hingga ia tidak ingat apa-apa tentang dirinya. Allahku, tiada kata yang dapat ku ucapkan atas kasih-Mu yang masih menyayangiku. Ujian ini, mungkin bentuk teguran dari-Mu atas sikapku atau aku mungkin aku kurang mensyukuri nikmat kesehatan (jarang memperhatikan kesehatanku belakangan ini.)

Allah, bimbing hamba tuk terus menjadi pribadi yang mencintai-Mu dan berjuang serta menjalani hidup ini hanya untuk-Mu. Titip rindu ini untuk keluarga tercintaku di Pekanbaru...
In sya Allah bila “jalan menuntut ilmu” ini selesai aku akan segera pulang ke kota kelahiran..

7 Okt 2013

Saat Cinta Menyapa

Tiada kata seindah doa.
Tiada kado sebaik perjumpaan
Tiada cinta sebening keikhlasan
Tiada sahabat setulus di dasarkan iman
Tiada perjuangan sehebat jihad fisabilillah
Tiada impian semulia hafizhah

Dengan cita dan asa yang terbingkai dalam tekad
Terdefinisi jelas bersama ikhtiar dan doa
Meski rasa tak mampu membedakan makna
Hati dan logika selalu berbeda
Namun..
Nurani yang jujur berkata
Bahwa
Impian, persahabatan, dan cinta lah yang membuat semuanya indah dan mudah  


Sejenak saya renungi, bagaimana perjalanan hidup yang telah saya lewati di kota kembang ini. Hampir 5 tahun, saya habiskan masa pencarian diri, dari remaja labil yang bingung pada masa depannya setelah lulus SMA hingga takdir-Nya kembali menghantarkan pada garis start yang harus saya lalui yang tak pernah terpikirkan sebelumnya, yaitu meninggalkan kota kelahiran, tempat saya tumbuh dan belajar untuk mulai merantau ke pulau seberang, menata diri tuk mandiri, mengejar mimpi tuk masa depan, dan terlebih mencari jati diri sebagai seorang insan.

Tahun 2008, ketika pertama kali saya menginjakkan kaki di bandara Soekarno Hatta di Jakarta, tepatnya bada maghrib ada sejuta asa yang mulai satu persatu terlintas dan semua kembali jelas saat Kota kembang menyambut kehadiran saya dengan dinginnya cuaca yang jauh sangat berbeda dengan bumi lancang kuning. Di sini lah segalanya bermula..

Bandung, kota yang penuh dengan daya tariknya telah membuat saya mulai mencintai kota ini setelah kota kelahiran saya, Pekanbaru. Di sinilah saya mulai menata diri, mengejar mimpi, dan terlebih kembali mencari jati diri sebagai insan makhluk ciptaan Allah. Suguhan madrasah-madrasah ilmu yang menarik, tempat wisata alam yang menyejukkan, Budaya yang ramah, dan terlebih ladang kebaikan yang banyak memikat hati. 

Semua semakin mengenalkan saya, seperti apa kota kembang dengan segala pesonanya. Tak kenal maka tak cinta. Ya.. ungkapan yang memang ada benarnya. Cinta itu mulai tumbuh di hati, saat saya mulai mengenal Persahabatan (ukhuwah), harapan, dan ketulusan berjuang tanpa pamrih di kota ini.

Di sini, kota kembang saya dipertemukan dengan "mereka" yang juga datang dari berbagai kota dan pulau. "Mereka" dengan budaya dan karakter yang berbeda mengajarkan saya untuk belajar memahami dan menghargai. Dari sinilah saya mulai peka pada karakter setiap orang. Dari sinilah saya mulai belajar menyakinkan diri bahwa perbedaan akan tetap dan selalu ada namun dari perbedaan itu ada yang sama, yaitu "satu cita" => "seakidah". Dari titik inilah yang jadi pijakan saya untuk mulai menjalin pertemanan, persahabatan atau yang lebih dikenal oleh anak-anak Rohis dengan sebutan "UKHUWAH". Saya mulai menjalin ukhuwah dengan "mereka" yang hadir dalam kehidupan saya. Persahabatan yang pakai hati itu telah menjadikan saya sosok yang melankolis. Ya, memang saya tidak sadar bahwa saya terbentuk menjadi sedemikian melankolis padahal saya merasa itu biasa dan memang telah ada sebelum saya ke kota ini.

"Allah punya cara indah mempertemukan seseorang pada takdir-Nya"

Seiring waktu, saya merasakan hal itu. Takdir yang telah jadi ketetapan-Nya untuk saya telah menjadikan saya sedemikian yakin bahwa Takdir terasa indah tergantung bagaimana kita menikmatinya. Kesulitan, kekecewaan, airmata, suka, duka, tantangan, asa, semangat, bahagia, dan semua rasa yang juga di alami oleh makhluk bernama manusia juga telah saya alami di kota ini. Semua itu yang kemudian mendidik, melatih, mentarbiyah, dan membentuk saya jadi seperti saat ini.

Lima tahun sudah saya berjuang di sini, kini.. masa tuk kembali menentukan jalan selanjutnya.. kemana akan melangkah? apakah tetap di kota ini berkarya dan jadi insan pembelajar? atau kembali ke bumi lancang kuning mengabdikan diri pada tanah kelahiran dan orangtua?

Ah.. saya hanya bisa berdoa kepada-Nya diberikan jalan yang terbaik. Jika pun harus pergi, meninggalkan kota kembang insyaAllah akan ikhlas sebagaimana sebelum-sebelumnya mencoba ikhlas berpisah dengan sahabat dan keluarga di kota bertuah. Ada saatnya berjumpa namun harus siap berpisah. InsyaAllah di waktu yang terbaik dan telah ditentukan Allah, setiap yang terpisah akan berkumpul kembali. Ada saatnya pergi namun suatu hari pasti akan mencari jalan untuk pulang

Begitulah dinamika kehidupan



*Semua perjuangan hidup di kota kembang ini menjadi warna indah dengan hadirnya kalian. terutama saudara/iku di lingkaran cinta dan seperjuangan dalam dakwah. Saya mencintai kalian karena Allah. Kenangan itu akan tertinggal di kota ini namun "iman ini" akan terus kubawa kemana pun pergi.. Semoga kita tetap bisa bertemu kembali.

"Semoga Takdir Indah-Nya kembali saya rasakan meski di tempat yang berbeda dengan lingkungan baru, aktivitas baru, dan saudara seakidah yang baru"