Tampilkan postingan dengan label Al-Qur'an. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Al-Qur'an. Tampilkan semua postingan

19 Feb 2023

Isra' dan Miraj adalah Mukjizat Nabi Muhammad, Latar belakang terjadinya dan Pelajaran yang dapat diambil

Tantangan Dakwah sebelum Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Pada 10 Hijriah (619 M), dakwah Islam yang didengungkan oleh Nabi Muhammad SAW mengalami masa-masa yang paling sulit dan pahit. Tahun itu, paman Nabi SAW, Abu Thalib, yang selalu menjamin keselamatannya dalam berdakwah, dipanggil oleh Allah Taala. Dua bulan kemudian, istri tercinta, Khadijah r.a., yang selalu mendampingi Nabi dalam berdakwah dan memotivasinya ketika mengalami gangguan dan ancaman, dipanggil pula oleh Allah Swt. Nabi pun sangat bersedih hati karena dua orang terkasihnya meninggalkan beliau untuk selamanya.

Setelah paman dan istrinya wafat, dakwah Nabi SAW di Makkah mengalami kebuntuan. Jaminan keselamatan terhadap Nabi SAW dalam berdakwah hilang. Nabi pun berdakwah ke negeri Thaif, yaitu kepada Bani Tsaqif yang merupakan kabilah terhormat di Jazirah Arab, tetapi mereka menolak ajaran Islam dengan cara yang sangat kasar. Beberapa orang bodoh dari mereka bahkan melempari Nabi Saw. dengan batu kerikil dan kotoran binatang, hingga dua kaki Nabi berlumuran darah.

Nabi Muhammad SAW sangat sedih atas penolakan mereka terhadap dakwahnya. Di tengah perjalanan pulang ke Makkah, di bawah pohon kurma, sang Nabi berdoa dengan hati yang amat pilu. Bibirnya yang suci pun berucap kata-kata indah ini:

“Allahuma Ya Allah, kepada-Mu aku mengadukan kelemahanku, kekurangan daya upayaku di hadapan manusia. Wahai Tuhan Yang Maharahim, Engkaulah Tuhan orang-orang yang diperlemah dan Tuhan pelindungku. Kepada siapa hendak Engkau serahkan nasibku ini? Kepada orang jauhkah yang berwajah muram kepadaku, atau kepada musuh yang akan menguasai diriku? Asalkan Engkau tidak murka kepadaku, aku tidak peduli; karena sungguh luas kenikmatan yang Engkau limpahkan kepadaku. Aku berlindung kepada nur wajah-Mu yang menyinari kegelapan, yang membawa kebaikan di dunia dan akhirat, dari kemurkaan-Mu dan (azab) yang akan Engkau timpakan kepadaku. Kepada Engkaulah aku adukan ihwalku sehingga Engkau ridha kepadaku. Dan, tiada daya upaya melainkan dengan kehendak-Mu.”

Ketika akan memasuki kota Makkah, Nabi SAW merasakan tekanan yang sangat kuat dari kaum kafir Quraisy. Nabi SAW beberapa kali meminta perlindungan keselamatan kepada kabilah-kabilah yang berhubungan baik dengan Bani Hasyim, tetapi tidak ada satu pun yang mau melindunginya. Hingga akhirnya, Nabi SAW memperoleh jaminan keselamatan dari lelaki musyrik bernama Muth’im bin ‘Adi yang merupakan kepala kabilah Bani Naufal. Setelah melewati banyak rintangan dan kesulitan dakwah di Makkah ini, Allah SWT. kemudian memuliakan beliau dengan perjalanan Isra Miraj yang terjadi pada tahun ke 12 Kenabian.

Sumber IG Muslimah Map

Isra Miraj merupakan salah satu mukjizat yang Allah berikan kepada Nabi Muhammad SAW. Isra’ Miraj diperingati umat Islam setiap tanggal 27 bulan Rajab, Ini sebuah momentum perjuangan dakwah Islam Rasulullah di Makkah. Secara harfiah, Isra artinya: perjalanan tengah malam, sedangkan Miraj artinya: naik ke atas atau menanjak.

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Artinya: “Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidil haram ke Masjidil aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

Isra Miraj merupakan perjalanan di tengah malam yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil-Aqsha, lalu dilanjutkan menembus langit ketujuh hingga ke tempat yang paling tinggi, yaitu Sidratul Muntaha menggunakan kendaraan Buraq, yaitu sebuah kendaraan “superkilat” berbentuk hewan (dâbbah) berwarna putih, bertubuh panjang, lebih besar dari keledai dan lebih kecil dari baghal (Kitab al-Jami’ al-Shahîh juz I, hlm 99). Dalam Isra Miraj ini, Nabi Muhammad SAW didampingi oleh Malaikat Jibril yang mengantarnya sampai ke depan pintu Sidratul Muntaha, kemudian Nabi Saw. bertemu dengan Allah SWT.

Dalam rangka meraih kemenangan dakwah Islam, Allah Swt. memerintahkan umat Islam untuk menegakkan shalat 5 waktu sehari semalam. Karena itu, shalat adalah ibadah yang paling utama dalam Islam, rukun Islam kedua, kunci kesuksesan hidup dunia dan akhirat, serta penerang jiwa dan penyejuk hati hamba beriman.

 

Pelajaran Penting Isra Miraj Nabi Muhammad SAW:

1.      Perjalanan Isra dan Miraj Nabi Muhammad SAW adalah mukjizat hissiyyah atau material (fisikal) yang dapat diterima oleh akal. Semua terjadi atas ijin Allah. Ini adalah anugerah Allah untuk Nabi Muhammad SAW, setelah berbagai cobaan yang dialami Rasulullah ditinggal Istri dan pamannya serta mengalami penolakan dakwah terutama peristiwa di thaif dan mendapatkan tekanan dari orang kafir di Makkah.

2.      Disaat berbagai cobaan yang dihadapi, Rasulullah bermunajat kepada Allah. Hikmahnya kita harus benar-benar bermunajat memohon pertolongan kepada Allah dalam persoalan dakwah dan kehidupan kita.

3.      Perjalanan Isra Miraj menunjukkan pemuliaan dan pengagungan Nabi Muhammad SAW., para nabi dan rasul, serta umat Islam yang menerima risalah shalat lima waktu.

4.      Sebelum mikraj ke langit, Rasulullah SAW mengimami shalat semua nabi dan rasul. Hal ini menunjukkan bahwa mereka hanya akan mengikuti dan mematuhi risalah Nabi SAW.

5.      Isra' dari masjidil haram ke masjidil aqsa. Mengingatkan masjid al-aqsa memiliki kedudukan mulia. Kiblat pertama umat islam saat ini dalam kendali yahudi. maka perlu umat muslim menjaganya drari keserakahan dan kendali yahudi. Tidak perlu takut kepada yahudi. Mungkin ini yang jadi alasan salahudin al ayyubi membebaskan kota Yersusalem

 


28 Mar 2013

Mencintai Al Qur'an, Membumikan Al Qur'an, Mengamalkan Al Qur'an



Dengan Mencintai kita ingin selalu bercengkrama dengan Al Qur'an, Dengan Membumikan kita telah menyatu dengan Al Qur'an, Dengan Mengamalkan kita telah mencapai tujuan diturunkannya Al Qur'an


"Sudahkah kita membaca Alqur'an hari ini?
Berapa kali dalam sebulan kita mengkhatam Al qur'an."

( Khairukum man ta'allamal qur'an wa 'allamah).
SOMEDAY IS TODAY, DO IT NOW OR NEVER
TIPS OF THIS DAY

“Didiklah anakmu dengan 3 perkara: mencintai Allah, mencintai Rasul dan belajar Al-Qur’an” (Al-hadits)

Para hafiz al-qur’an memiliki kemulian tersendiri dimata Allah Swt

Imam Thabrani rah.a telah meriwayatkan, bahwa Anas ra mengatakan Rasululah saw bersabda, “Barangsiapa mengajarkan anaknya membaca Al-Qur’an, maka dosa-dosanya yang akan datang dan yang telah lalu akan diampuni. Dan barangsiapa mengajarkan anaknya menjadi hafizh Al-Qur’an, maka pada hari kiamat ia akan dibangkitkan dengan wajah yang bercahaya seperti cahaya bulan purnama, dan dia akan berkata kepada anaknya, ‘Mulailah membaca Al-Qur’an,’ Ketika anaknya mulai membaca satu ayat Al-Qur’an, maka bapaknya dinaikkan satu derajat oleh Allah Swt, sehingga terus bertambah tinggi hingga tamat.”

 

10 Tips Menghafal Al Qur’an

“Sebenarnya, Al Qur’an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zhalim
(QS. Al Ankabut : 49)
1.      Niat ikhlas dan tekad kuat
Menghafal al Qur’an adalah amal mulia. Tapi tanpa niat ikhlas hanya untuk mendapat ridha-Nya, kemuliaan dan selamat dari siksa, amalan hanya akan sia-sia. Apresiasi dari manusia berupa pujian, penghormatan dan rasa segan hanyalah sementara. Jangan sampai semua itu menodai amal kita atau bahkan menjadikan pahalanya musnah dan amalan pun sia-sia
2.      Berdo’a dan berusaha keras menghindari maksiat
Memohonlah kepada Allah, karena do’a orang mukmin takkan pernah sia-sia. Memintalah agar Allah berkenan menganugerahkan nikmat hafalan al Qur’an pada kita. Tentang maksiat, adh Dhahak bin Muzahim berkata, ”Tidaklah seseorang mempelajari al Qur’an lalu ia lupa akan hafalannya, melainkan karena dosa yang dilakukannya.”
3.      Mempelajari tajwid dan tahsin
Mempelajari tajwid dan tahsin dalam menghafal al Qur’an adalah hal yang tak bisa ditawar. Sangatlah ironis jika hafal banyak ayat, tapi bacaannya masih salah dan kurang fasih.
4.      Mengulang (tikrar) dan memperdengarkan (tasmi’) hafalan
Hal ini akan membantu pemindahan memori dari otak kiri yang cepat hafal tapi mudah hilang ke otak kanan yang lamban tapi dapat bertahan lama, sekaligus koreksi bacaan berupa ayat atau kalimat yang terlewat.
5.      Shalat dengan bacaan yang telah dihafal
Dengan hafalan baru, kita membuat bacaan shalat kita lebih bervariatif dan lebih beratsar (berbekas).
6.      Memahami makna ayat
Memahami makna ayat adalah jurus ampuh memudahkan hafalan. Terutama ayat-ayat yang berisi kisah dan hukum.
7.      Berusaha mengamalkan
Para shahabat tidak berpindah dari mempelajari 10 ayat sebelum mengamalkannya.
8.      Bergabung dalam kelompok
Dengan berkumpul bersama penghafal, semangat dan keistiqomahan kita dapat terjaga.
9.      Gunakan satu jenis mushaf
Bergonta-ganti mushaf berefek kurang baik pada hafalan. Dengan menggunakan satu mushaf, kinerja otak akan terbantu dan hafalan pun akan lebih lancar.
10.  Memanfaatkan usia emas dalam menghafal
Usia emas untuk menghafal yang dimaksud adalah usia antara 5 sampai kurang lebih 23 tahun. Pada usia ini kekuatan hafalan sangat bagus. Adapun usia setelahnya, bukan berarti kesempatan menghafal tertutup. Karena menghafal adalah pekerjaan ketekunan dan kesabaran, siapa yang tekun dan sabar, hasil yang dicapai insyaallah tetap memuaskan.
(Disarikan dari: Cara cerdas menghafal al Quran, Dr. Raghib A)