Ikhlas dan sabar, ini yang
semakin menguatkan langkahku untuk terus yakin pada takdir-Nya. Jejak-jejak
yang mulai semakin sulit dan semakin jauh kulewati telah menancapkan ikhlas dan
sabar dalam setiap perjalanan hidupku sejak ada di kota ini. Aku belajar pada
kehidupan dan “mereka” yang Ia hadirkan dalam bagian takdirku. “Mereka” bagai
lentera yang menyinari setiap hari-hari gelapku di kota kembang ini. Ya, “mereka”
saudara/i seperjuanganku yang Ia satukan kami dalam jalan cinta “Dunia Kampus”.
Ikhlas dan sabar telah kudapati dari sosok mama dan papa di rumah, sejak kumulai belajar memahami dan mengerti akan kehidupan. Meski mama dan papa masih banyak kekurangan, namun bagiku justru itu kekuatan luar biasa yang menelusup di jiwaku untuk bisa melengkapi dan menjadi bagian dari kehidupan mama dan papa. Akan terlalu banyak kata yang beiringan airmata dan rindu jika ku lanjutkan jari ini mengurai dan memaparkan semua rasa ini. Syukur ku utarakan padamu ya Rabbi yang telah menitipkan aku pada sosok dua manusia yang cukup banyak mengajarkanku arti kehidupan yang sebenarnya. Aku bangga sebagai seorang anak yang terlahir dari kasih sayang di antara mama dan papa tercinta.
Kota Kembang (Kamar Biru), 20 Februari 2013
Salam Cinta
Anak yang merindukan mama dan papa nan jauh di sana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar