22 Okt 2012

Coretan kecilku

Melukis pelangi direlung hati

hm.. terlampau jauh untuk membayangkan namun keyakinanku pada-Nya akan menguatkan. Saat kuputuskan memulai pada saat semua cukup menyita perhatian, kefokusan terbagi namun semua pasti akan berjalan baik-baik saja. Lagi-lagi aku yakin pada Kuasa-Nya. Allah sesuai prasangka hamba-Nya. 

Di luar sana banyak yang bergelut berjuang mengejar cita-cita/masa depan. Ada yang berusaha meraih puncak karir/jabatan dalam sebuah perusahaan/dunia entertainment, ada juga yang sedang berjuang mempertahankan hidupnya, ada yang berjuang membela agama yang Haq ini di negeri-negeri para nabi. Rasanya malu diri ini kalau hanya diam tanpa melakukan hal besar di sini, di kota yang damai, fasilitas yang tersedia, tanpa ada peperangan, dan lingkungan kondusif serta orang-orang yang mayoritas muslim.

Tepat bulan kemarin (September), kuazzamkan pada diri ini bahwa ada dua hal yang harus kucapai dalam jangka waktu 1 tahun ini, yaitu peningkatan kualitas diri dan kebermanfaatan diri ini.

Cukup Allah dan aku yang tahu, dengan cara apa dan bagaimana kutingkatkan kualitas diri ini. Yang jelas, ingin tahun depan menjadi kado terindah di hari mengulang kelahiranku (milad), hmm tak sabar menunggu waktu itu datang ^^. 

Rabb.. bait-bait kata yang terucap di sepanjang doaku
Itulah gambaran hati ini
Hanya untaian kata sederhana yang dapat kurangkai 
Tanda cintaku kepada-Mu
Kuatkanku lewati perjalanan ini
Temaniku dalam kesepian dan kegelisahan
Terangi hati dan pikiranku
Semoga ku mampu TEGAR lewati episode hidup ini
Rabbi.. 
Temaniku
Ingatkanku
dan cintaiku

 

18 Okt 2012

Ikatlah Ilmu dengan Menulis "Ku MilikMu"

Begitu luas rahmat dan kasih Allah kepada hamba-hamba-Nya, terutama orang-orang yang mencari ilmu.

      Hari ini (16 Oktober 2012), tepatnya bada ashar, saat berjalan di daerah gerlong mengunjungi satu tempat tiba-tiba hati ini ingin singgah ke sekre Tutorial padahal tidak ada keperluan bahkan sore ini sudah ada rencana langsung pulang lebih awal ke kosan. Langkah kaki membawa ana untuk mampir sebentar ke sekre Tutorial. Bertemu dengan adik-adik di sana bahkan ana tidak ingat ada kajian keilmuan BTT.  Alhasil, sampai di sana, ana diajak ikut kajian keilmuan saat diri ini mau berniat pulang. Keinginan pulang diurungkan dan memilih untuk ikut kajian, masih dengan setengah hati karena niat pulang lebih awal ke kosan hari ini sebab sudah beberapa hari selalu pulang ba’da maghrib. Saat tiba di lantai 2, hm.. sungguh miris melihat ruangan lantai utama Alfurqon yang luas itu hanya di hadiri oleh pengurus BTT saja di akhwatnya. Di sana bukan tidak ada orang namun banyak, ya.. orang-orang masih ada yang sholat di pinggir ruangan. Hingga hati ini terbujuk untuk masuk dan ikut sebentar. Masih belum sepenuh hati berada di ruangan itu, namun lagi-lagi ingin membujuk diri untuk mendengar kajian yang pasti banyak ilmu yang di dapat. Apalagi pematerinya ustad Rahmat Priyodo yang selalu enak dalam menyampaikan materi ke audiens.

      Menunggu kedatangan ustad sambil menunggu dengan penuh harap (ukh Rifa dan ukh Tiara) agar peserta bertambah. Kami sempat ngobrol terkait agenda kajian keilmuan BTT ini, apakah sebaiknya tetap ada atau mau gimana? Akhirnya diputuskan untuk lebih memaksimalkan via jarkom karena selama ini dari BTT hanya menjarkom ke beberapa tutor saja sebelumnya. Semoga bisa bertambah banyak orang-orang di UPI yang bisa menyempatkan waktu untuk ikut kajian keilmuan dari Tutorial ke depannya.

      Terlepas dari peserta kajian yang hanya beberapa saja, tapi itulah mereka, orang-orang yang Allah pilih dan gerakkkan hatinya untuk melangkah ke Masjid Al-furqon dan mendengarkan ilmu yang disampaikan ustad Rahmat Priyodo. Termasuk ana sendiri dan juga ada adikku, ukh Sevi yang akhirnya begitu menikmati ilmu yang di sampaikan Ustad, sampai-sampai kita berdua mencatat setiap point penting, bahkan tidak ada yang tertinggal kalaupun ada saling lihat catatan. Hingga ana pun ikut kajian sampai selesai. Semoga kita semua semangat mencari ilmu dan men-sharekannya ke orang lain di mana pun tempatnya.."Ikatlah ilmu dengan menulis"

Tahukah antum, ikhwahfillah materi kajian keilmuan Tutorial pekan ini di kampus UPI?
Materinya “Salimul Aqidah”

     Materi yang mungkin antum sudah pernah dapatkan di majelis-majelis ilmu lain. Bahkan bagi ana sendiri pun sudah tidak asing lagi, namun ana katakan bahwa bukan seberapa sering kita menerima ilmu itu namun bagaimana ilmu itu benar-benar tertancap dalam hati dan mampu dipahami dan dimaknai sehingga bisa teraplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Nah, ustad Rahmat dengan caranya begitu mengena di hati saat materi ini di sampaikan dengan cara yang berbeda menurut pandangan ana, terlebih jika kita sebagai penuntut ilmu bisa fokus menyimak dengan baik. Beliau telah berhasil membuat mata ini berkaca-kaca. Di saat itu pun, ana niatkan setelah pulang dari sini, akan ana tulis kembali dengan gaya bahasa ana sendiri untuk disampaikan kembali kepada orang-orang yang belum sempat mengikuti kajian keilmuan ini. Seperti penyampaian pembuka dari ustad Rahmat bahwa kita harus jadi ‘aaliman (pengajar). Di sini ana hanya ingin membagi ilmu yang di dapat di kajian dan hasil membaca buku hari ini. Semoga bisa bermanfaat bagi pembaca.
Dalam penyampainya, beliau awali dengan memutarkan nasyid “Ku MilikMU” dari Maher Zein.
"Ku MilikMu"
(MAHER ZEIN)
Kuberdoa
Dengan jiwa dan tubuhku
Setiap hari sepanjang hidupku
Dengan napasku
Aku berjanji pada-Mu
Untuk hidup hanya untuk-Mu
O Allah!
Kau bangkitkan jiwaku
Cahaya-Mu terangi hatiku
Hidupku,
Kupersembahkan pada-Mu
Ku milik-Mu
Ku milik-Mu

[Chorus:]
Kini kutahu rasanya
Hidup dalam cahaya kasih-Mu
Kini kutahu rasanya
Menemukan damai di hati
Seandainya semua tahu
Indahnya mengabdi pada-Mu
Seandainya semua tahu
Kasih-Mu lepaskan belenggu
Bebaskanku, kuatkanku

O Allah!
Kubersyukur pada-Mu
Walau kata tak sanggup ungkapkan
Kau buatku,
Mampu lawan keraguan
Dan tegar hadapi tantangan
Hanya Engkau
Sanggup bangkitkan jiwaku
Cahaya-Mu terangi hatiku
Dan hidupku,
Kupersembahkan pada-Mu
Ku milik-Mu
Ku milik-Mu

[Chorus]
Cinta, hidup, siang, malam, harta, doa semua
untuk-Mu [x2]
Dan tiada satu pun dapat bersaing dengan-Mu di hatiku
Cinta, hidup, siang, malam, harta, doa semua untuk-Mu

SubhanAllah... Merinding dan membuat mata berkaca-kaca mendengarkan nasyid ini. SubhanAllah.. Allahu Akbar.. Allahu Akbar.. jiwa dan raga ini milikMu. Ya.. hanya milikMu ya Allah..! 

Teringat pada sebuah novel yang berjudul “Hatiku MilikMu” ditulis oleh Fatimah Syarha Mohd Noordin. Sebuah novel yang penuh keharuan dan sarat pelajaran yang bisa diambil. Saat Allah uji iman seorang pemuda dengan menghadirkan cinta kepada lawan jenis, Ia tak mampu menepis dan mengelola cinta itu dengan cara yang benar. Hingga berujung pada jatuhnya ia ke lembah dosa, namun Rahmat dan kasih Allah kembali merangkulnya ke jalan lurus. 

Tatkala dunia cinta pilihannya dilalui, suara imannya berbicara. Antara dua cinta yang dicari bukanlah segalanya.. Hatinya terkesima pada cinta Allah dan Rasul yang mengajaknya kembali kepada tarbiyyah dan da’wah yang pernah dilalui. Cinta tarbiyyah dan da’wah, cinta yang berusaha diusir dari hidupnya karena terlalu kecewa cintanya kepada seorang akhwat yang tak berbalas. Baginya tarbiyyah dan da’wahlah orang ketiga yang merampas cintanya. Namun, tarbiyyah dan da’wah tak pernah kecewa merebut cintanya. Cinta perjuangan itu memburunya setiap waktu dengan perantara teman-teman tercinta, terutama yang sama-sama berjuang dalam da’wah. Rupanya cinta Allahlah yang berkuntum segar di balik cinta tarbiyyah dan da’wah.  Ia menyadari Hatiku milik siapa? Ya Allah, hatiku milik-Mu!” Kisah ini akan membawa pembaca bertanya pada diri sendiri, “Hatiku pula milik siapa?"
 Mari kita kembali pada isi kajian yang dibahas pekan ini...!
Makna La Ilaha Illallah, bersama hadirkan diri untuk :
1.      lebih mengingat Allah
2.      lebih mendekati Allah
3.      lebih menta’ati Allah
4.      lebih mencintai Allah

Ustad Rahmat dalam kajian keilmuan di Tutorial mengatakan bahwa yang lebih utama, beribadahlah engkau seakan-akan melihat Allah karena kalau dilihat Allah pasti tentunya, namun tingkat yang paling utama bagi kita ketika beribadah dengan berupaya memfokuskan hati dan jiwa agar seakan-akan kita merasakan kehadiran Allah. InsyaAllah, dengan sendirinya kekhusyukkan dalam beribadah akan hadir sendiri dan itulah kenikmatan luar biasa yang mungkin tidak bisa dirasakan oleh orang yang belum merasakan nikmatnya mengenal dan mencintai Allah.

Ada 3 point penting yang menjadi pembahasan dalam kajian kali ini, yaitu:
1.      aqidah yang lurus
2.      cara memiliki aqidah yang lurus
3.      lebih mengenal Allah SWT dengan lebih mengenal diri sendiri

ikhwah, maukah antum dicintai Allah? Yap, pasti mau kan.. Kalau Allah sudah cinta kepada kita maka tentu Allah akan membimbing kita. Lantas gimana caranya? Mari kita simak kajian yang disampaikan ustad Rahmat Priyodo.

Antum tau pengertian Aqidah?

Kalau anak jurusan bahasa arab bilang, aqidah itu asal katanya aqoda-ya’qidu-uqdatan-aqiidatan. Menurut pengertian secara bahasa, aqidah adalah ikatan/simpul. Secara umum “Maa Ya’qidu Ilaihil-quluub” (Segala perkara yang mengikat hati manusia). Selain di atas bisa di artikan juga aqidah adalah sesuatu yang diikat oleh hati dan jiwa manusia atau bisa juga dikatakan hal-hal yang diyakini dan dipatuhi manusia, ini bisa kita baca di surat Q.S. Al-Baqarah:165.

Lalu bagaimana yang aqidah yang lurus itu? Apa hanya hati saja yang merasakan?

Di zaman sahabat hanya dikenal dengan iman. Aqidah itu berkaitan dengan iman. Iman yang lurus; ia adalah Tashdiq (pembenaran) terhadap sesuatu dan diyakini tanpa ada keraguan/kebimbangan.

“Hal-hal yang harus dibenarkan oleh hati, tenang bagi jiwa dan keyakinan yang tidak dapat digoyahkan oleh keraguan/bercampur dengan kebimbangan” (Hasan Al-Bana)

Urgensi aqidah:
1.      Pondasi utama bangunan Islam
2.      Menentukan kualitas hati. Hati adalah raja bagi tubuh, bila hati itu tertutupi dengan noda hitam akibat dosa-dosa yang kita perbuat dan tidak banyak beristighfar kepada Allah setelah melakukan kesalahan maka akan berefek sedikit demi sedikit hati yang bening akan ternodai dan tertutup sehingga kebenaran yang disampaikan orang lain sulit kita terima.
3.      Menentukan amal. Hati yang selalu terjaga hanya untuk Allah maka niat dalam melakukan amal tentu juga karena Allah. Sehingga kualitas iman seimbang dengan kualitas amal. Amal seorang hamba diterima atau tidak hanya Allah yang menentukan. Semoga kita tidak termasuk hamba Allah yang amal ibadahnya di akhirat nanti menguap, seperti kisah seorang hamba dan tujuh malaikat penjaga langit yang diceritakan oleh Rasulullah kepada Mua’adz bin Jabal.
4.      Aqidah adalah alashl (fundamen) yang jauh lebih harus diutamakan daripada furu’ (cabang-cabang) apalagi komplementer lainnya.

Pembagian aqidah:
·         Al Ilahiyyat (ketuhanan)
·         An Nubuwat (kenabian)
·         Ar Ruhaniyyat (alam gaib)
·         As Sam’iyyat (wahyu)

Coba baca surat Al-Baqarah:285 atau hadits jibril ketika mendatangi Nabi Muhammad dan menanyakan kepadanya tentang iman, Islam, ihsan, dan hari kiamat.

Ada 4 rumus untuk ihsan:
1.      Yakin akan wujud Allah dengan mengenal aspek Rububiyah. Meyakini Allah begitu dekat lbih dekat dari urat nadi (Q.S Al-Baqarah: 186)
2.      Rela dan ridha/yakin akan kebersamaan Allah serta ketentuannya
3.      Optimis dan bahagia datangnya pertolongan allah
4.      Mengokohkan komitmen untuk lebih dicintai dan mencintai Allah

Pengaruh aqidah terhadap amal:
·         Amal yang tidak berdasarkan aqidah yang benar maka amal itu tidak diterima Allah. Q.S. 14:18, Q.S. 24: 39, Q.S. 5:27
·         Aqidah yang batil menyebabkan semua amal perbuatan menjadi hangus. Q.S 5:5, Q.S 6:88, Q.S 3:21
·         Hubungan aqidah dan amal adalah bagaikan hubungan antara pohon dan buah, dari itulah dalam banyak ayat Al-qur’an, amal perbuatan selalu dikaitkan dengan keimanan Q.S Al-Baqarah:125.

Terakhir, bagaimana caranya membangun aqidah yang lurus ?

Antum coba kembali buka mushaf Al-qura’an nan mulia. Baca dan renungi surat Al-Imran:190-191. Selain itu baca juga surat Ibrahim:32-34 tentang Allah sangat mencintai kita.

SubhanAllah... wahai diri, Tidakkah mau engaku renungi dan hayati hal ini?
Berjanji, untuk hidup hanya untuk-Nya
Hidup dalam cahaya kasih-Nya
Menemukan damai di hati
Indahnya mengabdi
Hingga tiada satu pun dapat bersaing dengan-Nya di hati
Cinta, hidup, siang, malam, harta, doa semua hanya untuk-Nya

Ku MilikMu


“Wahai jiwa yang akan kembali kepada Sang Penciptanya, Renungkanlah bila satu nikmat Allah dihitung dengan nominal materi maka tak terhingga biayanya. Untuk itu wahai diri yanga belum tersadarkan dan bahkan melupakan nikmat-nikmat Allah serta enggan bersyukur segera beristighfar”


Tiada yang mampu menggambarkan apa yang dirasakn hati kecuali hanya kata yang tersampaikan lewat rangkaian huruf yang tersusun rapi, terajut menjadi untaian-untaian kata yang bermakna "di kertas putih itu"

 Semoga bermanfaat bagi pembaca..^^

Silahkan juga kunjungi web Tutorial: http://tutorialpai.mkdu.upi.edu/