16 Nov 2011

Di jalan Ini Kita Bertemu

Oleh: Id-3L

“Takdir” itu kah yang mempertemukan kita ?

Aku tak pernah bercita-cita melanjutkan pendidikan ke luar pulau. Hidup ditengah keluarga membuatku bahagia. Limpahan kasih sayang ayah dan ibu membuatku tak sendiri di dunia ini.

Namun “Takdir” mengharuskan aku meninggalkan mereka. Aku hidup sendiri di negri orang.

Teringat..
Beberapa tahun yang lalu, aku asing dengan kota ini. Sisi jalan yang membuatku bingung, terlebih bahasa ibu teman baruku. Aku sendiri ditengah ramainya kota ini. Rindu pada kebersamaan keluarga hiasi sisi qalbu. Jauh jarak mengharuskan aku untuk sabar menanti berkumpul bersama mereka. Hari yang berganti terasa berat ku jalani.

Rindu tak mampu ku tepis. Berharap melihat wajah ayah ibu setiap pagi selalu ku mimpikan. Namun setiap pagi itu tak jadi kenyataan. Aku coba sabar dan yakinkan diri bahwa suatu hari aku pulang ke kota kelahiran.

Bulan telah berlalu hingga “Takdir” menghantarkanku pada perjumpaan denganmu.
Berbekal pengalaman dan pemahaman seadanya ku jalani hidup di kota ini. Lagi-lagi “Takdir” ingin memberiku banyak pengalaman dan ajarkan arti kehidupan. Sebelum aku bertemu denganmu, Aku ditakdirkan berpetualangan menyinggahi beberapa jalan. Setiap jalan yang ku singgahi, ku harap itu yang ku cari, namun tak jua ku pahami. Jalan-jalan itu asing bagiku, tak sesuai dengan jalanku yang dulu.

Ku putuskan untuk terus mencari hingga “Takdir” pertemukan aku denganmu. Bersamamu, akhirnya ku temukan jalan ini, jalan yang dulu pernah ku susuri bersama sahabat-sahabatku di kota bertuah. 

“Takdir” jua yang satukan kita, perbedaan antara aku dan dirimu cukup banyak. Kebudayaan dan karakter yang berbeda namun itu tak membuat kita menjarak satu sama lain.

Ukhuwah yang dilandasi iman yang menjulang menautkan hati-hati kita
Karena CINTA-Nya kita tetap bersama
Lewati jalan ini dengan penuh suka cita dan semangat membara
Ku harap kini pun itu masih ada

Aku akui kekecewaan pernah ku rasakan, saat aku meminta bantuan tak  kamu tanggapi, saat janji tak kamu tepati, kabar juga tak kamu beri, dan membiarkan aku atau sahabat lain selesaikan amanah seorang diri.

Namun
Aku tak ingin ikuti emosi dan bisikan syetan yang ingin merusak hubungan di antara kita. Ku redam kecewa yang ada, ku ingat kebaikanmu padaku, dan ku ciptakan husnudzon2 terhadapmu. Karena ku tahu engkau bukan manusia sempurna dan begitu juga diriku yang juga pernah lalai dan salah.

Kini
Bersama sahabat yang lain ku tunggu dirimu tuk bersama-sama selesaikan amanah ini..!
Hingga jika masa perpisahan itu datang tak ada sesal di hati
Inginnya bahagia yang tercipta karena telah pernah mempertemukan kita di sini
Berjuang bersama dan merasakan indahnya ukhuwah serta saling berbagi
Berbagi amanah dan bersama-sama mencari solusi